17

1.3K 180 16
                                    

No edit typo bertebaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


No edit typo bertebaran.




Sean yg baru saja keluar dari gerbang universitasnya dan berniat untuk ke halte, langkahnya di hadang oleh beberapa pria berbadan besar.

Kedua pria lainnya langsung memegangi kedua lengan Sean, membawa Sean masuk ke dalam mobil yg tidak jauh darinya.

Sean tidak melawan sama sekali karna ia tau orang-orang ini pasti suruhan dari wanita itu dan suaminya. Sean ingin melihat sampai sejauh mana ingatan mereka tentang masa lalu dari kedua orang itu, apakah keduanya masih memiliki kekuatan sama seperti dirinya, atau hanya ingatan mereka saja yg tertempel dalam otak licik mereka.

Kalo seperti itu, itu akan memudahkan Sean untuk membalas mereka semua, jika hanya ingatannya saja yg tertinggal tanpa kekuatan. Sean duduk anteng di apit oleh dua pria besar di sisi kiri kanannya.

"di bayar berapa kalian untuk membunuhku?" tanya Sean dengan santai sambil memainkan gelang pemberian dari Wang Yibo.

"kau tidak perlu tau, kau hanya perlu diam karna sebentar lagi kau akan mati" balas pria di samping kirinya.

"kau terlihat sangat tenang, apa kau tidak takut mati?" tanya yg di samping kanan.

"aku pernah mati, jadi untuk apa aku takut mati, aku juga dulu sebelun mati bunuh diri sering di siksa, di cambuk di pukuli di tendang bahkan aku pernah hampir di perkosa" Sean malah curhat pada para penculik itu.

"siapa yg melakukannya?" tanya orang yg berada di depan.

"tentu saja orang yg menyuruh kalian itu, mereka menyiksa ku sedemikian rupa, bahkan bekas lukanya masih sampai sekarang, jadi kalo kalian mau membunuhku, bunuh saja sekarang aku tidak takut mati, tapi aku takut bertemu dengan mereka" ucap Sean panjang lebar sambil menundukan kepalanya sembari meremat kedua tangannya.

"kalian berdua pasti tidak percayakan pada ku, kalo aku dulu sering di siksa oleh mereka" ucap lirih Sean.

"memang kau pernah melakukan apa pada mereka, hingga mereka menyiksamu?" tanya yg berada di samping kanannya merasa iba pada pemuda manis itu.

"aku tidak melakukan apa-apa, aku dulu bekerja di perkebunan milik mereka, lalu suatu hari ansk mereka datang dan merayuku, tapi karna aku tidak mau dengannya anak dari bos kalian itu malah mau memperkosaku dan aku melawannya untuk mempertahankan kesucianku, tapi aku malah di tuduh menggodanya hingga aku di siksa setiap hari, aku yg sudah putus asa pun memilih untuk bunuh diri. Tapi aku beruntung di tolong oleh orang baik hingga aku selamat dan sekarang aku tinggal dengannya menjadi istrinya" ucap Sean semakin lirih untuk menarik simpati mereka semua.

Benar saja dapat Sean lihat wajah-wajah sangar mereka berubah menjadi rasa iba dan kasihan padanya. Sean sangat puas melihat wajah simpati mereka, dalam hati Sean meledek mereka habis-habisan.

"dasar orang-orang bodoh, badan saja kekar wajah sangar tapi hati hello kitty, tapi baguslah itu akan menjadi senjataku nanti di hadapan para bajingan itu"

keluar dari novel (yizhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang