Aduh maaf baru update, habis dari luar tadi. Btw chapter ini masih bisa bikin senyum-senyum ya, nggak tau kalau yang lain wkwkkw
BTW EKSTRA CHAPTER SUDAH UPDATE DI KARYAKARSA YA... akhirnya update juga di sana, hikss terharu. Ekstra chapter ini ekslusif ya hanya bisa dibaca di sana dan nggak aku update di wattpad. Yang di sini cuma update sampai end sajahh, jangan tanya lagi yaa udah dikasih tau 👊🏽
Selamat membaca 😍😘
***
Manusia memang hanya bisa meminta. Tanpa peduli dengan keegoisan di kepala. Tanpa peduli dengan akibat yang akan diterima. Intinya, manusia hanya ingin apa yang ia mau benar terlaksana.
Semua orang menyadari sikap jelek itu. Namun tetap keras kepala tanpa tahu malu.
Waktu terus berjalan tanpa penghalang. Dari gelap menjadi terang. Dari langit berbintang menjadi langit yang benderang. Lalu juga dari malam yang tegang menjadi tenang.
Begadang.
Kegiatan yang tak banyak orang sukai. Namun untuk kasus dua sejoli, terasa candu untuk dilakukan lagi. Shana dan Ndaru melalui malam indah mereka dengan senang hati. Jika bisa, bahkan ingin melakukannya kembali.
Mereka memang bukan pengantin baru, tetapi mereka baru memasuki babak baru.
Mata Shana terbuka. Menyadari jika keadaan kamar masih gelap gulita. Cahaya luar juga masih belum ada. Membuktikan bahwa pagi belum tiba.
Kepalanya menoleh ke samping, berniat melihat sosok pria yang mengenalkan sensasi nikmat padanya. Namun Shana tidak menemukannya. Tempat Ndaru tampak dingin, seperti sudah lama ditinggalkan.
Shana bergerak duduk. Dia melihat keadaan kamar yang benar-benar hening. Dia melirik jam di atas nakas dan menghela napas pelan. Jam empat pagi. Lalu sekarang di mana Ndaru pergi?
"Pak?" panggil Shana mulai bangkit dari kasur dan memakai pakaian dalamnya. "Pak Ndaru di kamar mandi?" Lanjutnya meraih kemeja putih Ndaru di atas lantai dan juga memakainya.
Sebelum berjalan mendekat, Shana sedikit merenggangkan tubuhnya. Terasa lelah, tetapi tidak ada perasaan sesal. Dia menyukai rasa itu.
Tidak adanya jawaban menjadi bukti bahwa tidak ada siapa pun di kamar mandi. Shana mengikat rambutnya asal dan berjalan ke jendela. Mencoba mengamati langit gelap yang entah kenapa menarik perhatiannya. Ternyata perasaannya benar. Dia melihat seorang pria yang tengah berendam di kolam renang.
Ndaru di sana, berenang di kolam renang sendirian.
***
Mata itu terpejam. Menikmati ketenangan dalam diam. Mengabaikan perasaan aneh yang ia pendam. Dengan harapan emosinya bisa redam.
Rasa dingin pun ia abaikan. Terasa menusuk tetapi tetap ia hiraukan. Ada hal yang lain yang ia pikirkan. Ternyata kesenangan semalam hanya selingan. Begitu selesai, Ndaru kembali pada realitita hidup yang menyedihkan. Cerita hidup yang membingungkan. Serta takdir hidup yang tak sesuai harapan.
Shana dan Arya, dua orang yang sibuk berputar di kepalanya saat ini. Kebimbangan mulai menguasai. Antara keluarga atau pemilik hati.
Bisakah Ndaru menyebutnya demikian?
Jujur saja, ucapan Gilang mengganggu pikirannya sejak semalam. Apa benar perasaan itu nyata? Setelah sekian lama akhirnya rasa itu muncul karena Shana?
Ndaru ragu, tetapi setelah apa yang ia lalui bersama wanita itu akhir-akhir ini, dia tidak bisa mengelak. Orang bodoh pun tahu apa yang terjadi pada mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duda Incaran Shana
RomanceHandaru Gama Atmadjiwo tidak tahu jika keputusannya untuk kembali ke Ibu Kota menimbulkan petaka. Baru satu hari tiba, dia sudah terlibat skandal dengan seorang gadis muda. Skandal yang membuat citra keluarga Atmadjiwo ternoda. Sialnya, dia harus be...