12. dibully

11 2 0
                                    

Happy Reading

"ANJING!" teriak Yogi saat melihat Yunita ditampar oleh Aldyan. Tetapi ia tidak bisa berbuat apa-apa, ia diseret dan dikunci dikamarnya.

"Apa-apaan kamu mas!" bentak Miranda. Anabella yang melihat itu hanya tersenyum miring.

"Diam kamu!" sahut Aldyan.

"Salah saya apa om?" tanya Yunita sembari memegang pipi kiri nya yang terasa panas.

"Kamu salah karena sudah ikut campur urusan keluarga saya. Sekarang, silahkan keluar dari rumah ini."

"Dengan senang hati." sahut Yunita lalu pergi meninggalkan kediaman Bagaskara.

🦋🦋🦋

Hari ini Yunita mendapatkan mapel olahraga di jam pertama. Masih di materi minggu lalu, yaitu basket. Bedanya hari ini mereka gabung dengan kelas IPS 2.

"Baik anak-anak, jadi pada jam olahraga kali ini kalian akan tanding basket. Kelas IPA 3 tanding dengan kelas IPS 2. Setiap kelas ada perwakilannya, bapak akan pilih yang kemampuannya sudah lumayan." ucap Pak Wisnu selaku guru olahraga.

"Untuk kelas IPA 3 perwakilannya Yuda, Agas, Riski, Dhanan, Diandra dan Yunita. Untuk kelas IPS 2 perwakilannya Angkasa, Alvadera, Leno, Kiran, Cessy, dan Viola."lanjut Pak Wisnu.

Yunita yang mendengar itu mengerutkan keningnya. Alvadera? Bukannya itu nama Alde? Dia tanding dengan Alde?

"Gak adil dong pak! Masak di IPA 3 ceweknya dua tapi di IPS 2 ceweknya tiga." celetuk Benny salah satu siswa IPS 2.

"Itu bapak udah pilihkan yang kemampuannya diatas rata-rata. Kalau nggak setuju, kamu aja yang gantiin si Viola." kata pak Wisnu.

"Nggak saya juga pak!" kata Benny.

"Uuuuu!" sorakan dari beberapa siswa kepada Benny.

"Apasihh kalian! Okey deh pak, saya mengganti viola."

"Oke kalau begitu silahkan sekarang cari posisi kalian masing-masing. Ketika peluit berbunyi, pertandingan mulai."

"Iya pak." sahut mereka yang akan tanding secara bersamaan.

Prittttt

Peluit berbunyi, pertandingan pun dimulai.
Pertandingan yang terjadi begitu sengit sehingga mengundang banyak perhatian. Banyak siswa yang menonton sambil meneriaki jagoan mereka.

Saat ini, Yunita sedang menguasai bola. Ia mendribble dengan lihainya, Alde pun mengejar Yunita hendak merebut bola.

"KEIRAZYAA!! JANGAN KASIH KENDOR!" teriak Bellin dengan semangat.

Ketika Yunita akan memasukkan bola kedalam ring, tidak sengaja kakinya tersandung. Alde yang berada dibelakangnya pun dengan reflek menangkap Yunita.

Semua penonton yang ada disana berteriak heboh.

"Aduduh, ada keuwuan mendadak nih." ucap Bambang yang sedang nongkrong di bawah pepohonan rindang dekat lapangan basket.

"Cocok tuh anak IPS sama Yunita." ucap Ujang yang masih fokus memandang ke arah lapangan basket.

"Lo mau kemana?" tanya Daniel kepada Yogi yang hendak pergi.

YOGITA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang