WHO? BAB 13

76 13 0
                                    

Buat para penanti, nih up babnya
Gimana kabar kalian? Sehat sehat ya
Walaupun hidup melelahkan. Banyak cobaan
Jangan lupa vote sama comment ya
Saya tau kalian orang baik
Bantu ya guysss... Bantu promosi juga
Biar cerita sy digemari banyak orggg

Oke lah let's to the story. Happy Reading!

☠️☠️☠️

Liv, lo mending tidur aja, dah larut, biar gue yang jaga." Altar merasa kasihan melihat oliv yang menahan kantuk, disamping oliv aqila telah tertidur pulas. Begitupun dengan ray yang tidur tanpa berhenti menggaruk dari tadi.

Oliv memandang altar dengan sorot mata kelelahan, sedari tadi ia memejam mejamkan mata berat, menahan kantuk yang menyerang.

"Oh, nggak al, guee nggak ngantuk." Kepala oliv hendak terjatuh, namun ia angkat paksa kembali.

"Nggak usah maksa."

"Gue nggak ngantuk__"

"Tidur atau lo yang jaga?" Ancam altar.

"Yaudah deh, gue tidur." Oliv mengalah, gadis itu segera membaringkan tubuh disamping aqila, beralaskan tanah yang ditutupi dedaunan.

Hening

Oliv dan aqila telah terlelap lama, tidak bagi ray yang sibuk menggaruk sana sini, tapi sepertinya ia telah tidur sempurna. Hanya saja diganggu oleh banyaknya nyamuk sialan.

Biasanya jam segini altar telah dipaksa tidur oleh mamanya. Namun, tidak untuk saat ini.

Altar meraih hpnya di saku celana. Persentase baterai hpnya tersisa 30%. Ia mematikan hpnya lalu menaruhnya kembali disaku celana.

Altar menatap wajah aqila, cantik seperti biasa. Ia masih ingat waktu pertama kali mereka bertemu. Ketika ia masih berumur 3 tahun.

Flasback on

"Maa, altal mau yang warna hijau." Altar berlari lari kegirangan, hari ini mamanya memberikannya hadiah karena ulang tahunnya.

"Altar mau yang warna hijau?" Mamanya bertanya memastikan, anak kecil penggemar warna hijau ini mengangguk cepat tanpa ragu.

"Telus, yang melah ini buat adek al," Ucap anak kecil itu polos. Padahal adeknya baru saja berusia 2 bulan di kandungan.

"Tapi hadiah ini, dua dua nya buat abang altar. Terusss hadiah buat adek nanti pas udah lahirrr." Ayu berseru sesuai nada khusus untuk anak kecil, perlu di imut imutkan.

"Dua dua nya buat altal ma?"

"Iya sayanggg."

"Holeeeee!" Altar berseru kegirangan. Ia kembali berlari kecil mengelilingi kamarnya. Ayu melihatnya sangat menggemaskan. Apapun untuk kesenangan anaknya, semua akan ia lakukan.

Tok tok tok
Disela sela kebahagiaan keluarga kecil altar, terdengar ketukan pintu di lantai bawah, ayu menoleh sebentar.

"Abang tunggu sini ya, mama turun dulu, ada tamu." Ayu melangkah meninggalkan anaknya, hendak membukakan pintu untuk sang tamu.

5 menit berlalu

"Altarrr, turun sayanggg ada tante lailaaa." Ayu berteriak di lantai bawah. Mendengar nama tantenya di sebut, altar segera berlari pelan keluar kamar. Secara perlahan ia turun tangga hingga kini berada di samping ayu.

Laila merupakan adiknya ayu, sekaligus tante altar. Laila merupakan tokoh humoris bagi altar, ia lah teman bermain altar dari altar masih belum bisa berjalan.

who? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang