68. Hati ke Hati

19.3K 2K 317
                                    

Sudah update di karyakarsa yaa, ngga jadi last update wkwk, last update ya nanti next chapter. Kepanjangan kalau aku jadiin satu 🫣

BTW INI CHAPTER SPESIAL SEBAGAI PERMINTAAN MAAF, AWAS AJA MINTA NAMBAH 👊🏽

***

Siang dengan cepat berganti malam. Adrenalin semakin terasa menghujam. Bukan lagi karena rasa dendam. Melainkan fakta nyata yang membuat amarahnya padam.

Ndaru benar melakukan perjalanan ke Bandung. Berdasarkan informasi dari Gilang, Shana berangkat tadi siang. Ditemani Erina yang selalu siap sedia. Katanya ingin melihat proses syuting yang sedang berlangsung.

Ada rasa kesal di hati Ndaru karena Shana tidak memberi tahunya. Bahkan gadis itu pergi di saat kondisi tubuhnya yang sedang tidak baik-baik saja. Setidaknya jika Ndaru tahu, dia tidak akan membiarkan Shana pergi sendiri mengingat jika Roro tak lagi bekerja untuknya.

Baiklah, memang ada Erina. Namun bukan wanita itu yang Ndaru percayai sepenuhnya.

Lalu siapa?

Entahlah. Pikiran Ndaru cukup kalut malam ini. Di perjalanan, dia mencoba kembali mencerna penyelidikan yang Gilang temukan tentang Shana. Apapun itu sangat cocok dengan apa yang Nendra bilang. Hidup gadis itu sangat menyedihkan. Dengan dugaan Arya juga ikut berperan.

Ndaru harus menyelidikinya lebih dalam lagi. Dia harus memastikan semuanya pada Putri dan Shana. Mungkin hal ini juga yang membuat perseteruan keduanya terus terjadi.

"Kita sudah sampai, Pak."

Ndaru mendongak, menatap hotel yang menurut informasi dari Gilang menjadi tempat Shana menginap. Malam yang semakin larut membuatnya tak lagi untuk keluar.

Sambil membawa kunci kamar hotelnya, Ndaru memasuki lift. Namun bukan lantai kamarnya yang menjadi tujuan, melainkan kamar Shana. Tidak perlu mengelak lagi, dia datang ke Bandung memang untuk menemui gadis itu.

Di depan pintu sebuah kamar, Ndaru menarik napas dalam dan menghembuskannya pelan. Setelah itu dia mengetuk pintu secara perlahan. Satu kali tidak ada jawaban, dua kali masih sama, hingga saat ia akan mengetuk pintu untuk yang ketiga kalinya, pintu terbuka. Muncul satu wanita yang menatapnya terkejut.

"Ngapain lo ke sini?!"

Erina, wanita itu menatap Ndaru tajam.

"Di mana Shana?"

"Mau ngapain? Mau buat dia nangis lagi?"

Ndaru mengabaikan Erina. Dia mencoba melihat ke dalam kamar dengan penasaran. Kosong, tak terlihat seperti ada penghuni lain di sana.

"Saya mau ketemu Shana."

"Dia nggak ada di sini." Erina melipat tangannya angkuh.

"Di mana dia?"

"Nggak usah kepo. Lo ngapain mau ketemu dia? Mending lo urus nama baik keluarga lo itu."

Kali ini Erina benar-benar kesal. Dia tidak lagi memedulikan sopan santun. Persetan jika pria di hadapannya adalah seorang Atmadjiwo. Di matanya, Atmadjiwo adalah para manusia licik dan kotor.

Suara langkah kaki dan percakapan samar membuat Ndaru menoleh. Dari jauh dia melihat Shana yang tengah berjalan dibantu oleh seseorang. Mata Ndaru seketika menajam. Dito, pria itu terlihat membantu Shana berjalan.

Melihat keadaan Shana, Erina berlari mendekat. "Lo kenapa, Shan? Kok jalannya gitu? Bukannya udah mendingan tadi?" Erina tampak khawatir.

Shana mendongak. Dia urungkan niatnya untuk menjawab saat melihat sosok Ndaru di belakang Erina. Mata mereka bertemu dan seketika bibir Shana berubah keluh. Menyadari tatapan Ndaru yang menajam membuat Shana menjauh dari Dito.

Duda Incaran ShanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang