5. hancur

2.9K 138 1
                                    

________________________
__________________
____________________

Seorang gadis cantik sedang duduk disebuah kafe di kota new york Amerika Serikat.

Matanya tiba-tiba terpaku saat melihat sosok yang ia tunggu selama ini. Cepat-cepat gadis itu menghampiri seseorang yang tak lain adalah Sonya itu.

"Sonya!" Panggilnya dengan nada tak senang.

Sonya menoleh. "Jinan? what are you doing here?"

"Nggak usah sok akrab. Aku ke sini karena aku mau bicara sama kamu," ucap Jinan.

"Ayo duduk." Sonya mengajak Jinan untuk duduk bersamanya.

"Ada apa?" Tanya Sonya.

"To the poin aja ya, aku cuma mau kamu ngaku tentang kejadian waktu itu."

Kening sonya berkerut. "Kejadian apa?"

"Kejadian saat kamu dan kak Zidan berciuman."

Sonya langsung menangis saat mengingat kejadian itu. "Jinan, i'm sory. Waktu itu aku nggak bisa berbuat apa-apa saat kakak kamu memaksa aku. Dia mencium aku saat dia sedang mabuk."

Jinan berdecih. Sonya pikir ia tak tahu tentang kejadian itu?

"Nggak usah playing victim. Kamu pikir aku nggak tau kalau kamu yang memaksa kak Zidan untuk meminum minuman alkohol itu?"

Sonya terdiam. Apa? Jinan tahu semuanya?

"Apa kamu nggak mikir dampak dari perbuatan Kamu hah??! Gara-gara Kamu,Mami ngusir kak Zidan untuk pulang ke Indonesia. Puas kamu, Sonya?!"

Sonya sangat terkejut dengan apa yang didengarnya. Ia tidak menyangka jika Zidan sampai pulang ke Indonesia. Ia pikir Zidan akan dimarahi dan disuruh untuk bertanggung jawab, tapi kenapa malah seperti ini?

"Jinan--"

"Sekarang kamu harus ngaku supaya kak Zidan nggak dihukum sama Om Farzan." Jinan memotong ucapan Sonya begitu saja.

"Aku nggak ngelakuin apa yang kamu tuduhkan, Jinan."

Ucapan Sonya benar-benar membuat Jinan geram. Gadis itu langsung berdiri dan mendekati Sonya. Ia langsung mencekik leher Sonya dengan kasar.

"Ngaku sekarang atau aku habisi kamu!" Ancam Jinan.

"Jinan, lepaskan aku. Kamu masih 17 tahun tapi sudah berani melakukan hal seperti ini." Sonya berusaha melepaskan cekikikan Jinan.

Jinan terkekeh sumbang. "Aku nggak peduli lagi soal umurku. Aku rela melakukan apapun untuk orang yang aku cintai, termasuk menghabisi kamu, Sonya Chalesha."

Sonya terkejut. Apa? Jinan mencintai Zidan? Tidak ada yang tahu soal perasaan Jinan selain keluarganya dan teman-teman dekatnya.

"Jinan--"

"Ngaku sekarang!!" Jinan semakin mencekik leher Sonya.

"JINAN!!" Suara seseorang membuat Jinan menoleh.

Kini mereka menjadi pusat perhatian seluruh pengunjung kafe.

"Kak Aska?" Jinan melepaskan cekikikannya.

Sonya langsung berlari dan memeluk kakaknya itu. "Kak, aku takut. Jinan mau bunuh aku, kak." Isak tangisnya pecah.

"Cih! Lebay," umpat Jinan.

"Apa-apaan kamu, Jinan?! Kenapa kamu melakukan hal seperti itu?!" Tanya Aska dengan nada tinggi.

"KAKAK YANG APA-APAAN!! KENAPA KAKAK MARAHIN AKU? SONYA YANG SALAH,BUKAN AKU," pekik Jinan.

IKRAR SUCIMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang