Tumben aku munculnya di malam minggu 😂 semoga ceita ini bisa menemani dan menghibur kaum single ladies di luar sana yaa 😍
Aku juga sudah update di karyakarsaa yakk, selamat membaca ❤️
***
Tawa terdengar merdu di telinga. Saling bersahutan menenangkan jiwa. Rasa lama yang tak lagi terasa, kembali muncul untuk menyapa. Saling mengingatkan kenangan indah yang pernah dirasa.
Sejak siang, Shana menikmati waktunya untuk bersantai. Kali ini tidak sendiri, melainkan bersama kakak dan pria yang sudah lama tidak saling bertegur sapa.
Nendra Hasan, pria itu ikut bergabung dan rela meluangkan waktu sibuknya yang berharga. Demi bisa menghabiskan waktu bersama Shana yang sudah lama tak ia jumpa... dengan leluasa.
"Kamu yakin Ndaru nggak marah?" Nendra bertanya untuk yang kesekian kalinya.
"Jangan bahas dia."
"Kalian bertengkar?"
Shana meringis. Berpikir untuk memilih jujur atau tidak. "Sedikit," jawabnya pada akhirnya.
Erina yang duduk di sampingnya hanya melirik sekilas. Dia yang mengetahui semua hal yang terjadi pada adiknya memilih untuk diam.
"Jadi gimana? Lo bener mau calonin diri?" Erina mengalihkan pembicaraan.
"Calonin apa?"
"Yang lagi rame dibicarain orang-orang. Mendadak lo muncul jadi timsesnya Pak Ahmad."
Pak Ahmad yang dimaksud Erina adalah bakal calon presiden periode berikutnya.
"Ah, itu..." Nendra mengedikkan bahunya. "Pilihan keluarga, tapi politik menarik juga." Senyumnya penuh minat.
"Kayaknya bakal maju nih pemilihan berikutnya," seringai Erina.
Shana berdecak. "Politik itu kotor. Jangan ikut-ikutan, deh."
Nendra tertawa. "Bukan cuma politik, Shana. Semua hal yang berkaitan dengan kekuasaan nggak ada yang benar-benar bersih." Lalu kening pria itu berkerut. "Bukannya kakak ipar kamu juga maju jadi anggota dewan?"
"Guna?" Shana menyesap kopinya. "Paling juga kalah."
Nendra tersenyum miring. "Kamu nggak ngikutin politik ternyata. Justru suara Guna cukup tinggi. Besar kemungkinan dia bisa duduk di kursi pemerintahan. Jangan lupa kalau dia juga keluarga Atmadjiwo. Banyak suara yang dukung dia."
"Bisa kita nggak bahas mereka?" Shana mulai kesal.
"Dia lagi sensi sama suaminya," ejek Erina.
"Maaf, kita bahas yang lain kalau gitu." Nendra mengangkat tangannya pasrah. "Tentang kegiatan amal, rencananya Yayasan Hasan mau kunjungan ke Papua Barat nanti. Sekalian cek beberapa sekolah yang dibangun di sana. Apa benar dana tersalurkan dengan baik."
"Serius?" Shana mulai antusias. "Ikut, dong, Mas."
"Yakin dibolehin Ndaru? Kamu tahu kalau hubungan keluarga Atmadjiwo dan Hasan itu nggak bagus."
Shana mulai sedih, "Sebenarnya kalian itu kenapa?"
Nendra terdiam sebentar sebelum akhirnya menggeleng dengan senyuman tipis. "Bisnis tentu saja. Apa lagi?"
Shana menyipitkan matanya curiga. Hidup bersama Ndaru selama beberapa bulan membuatnya sedikit paham dengan apa yang pria itu lakukan. Ndaru tidak pernah terusik dengan lawan bisnisnya. Jika memang merasa terancam pun keadaan akan dengan mudah berbalik. Biar bagaimana pun keluarga Atmadjiwo memiliki kuasa. Namun entah kenapa berbeda jika dengan keluarga Hasan. Ndaru benar-benar sensitif.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duda Incaran Shana
RomanceHandaru Gama Atmadjiwo tidak tahu jika keputusannya untuk kembali ke Ibu Kota menimbulkan petaka. Baru satu hari tiba, dia sudah terlibat skandal dengan seorang gadis muda. Skandal yang membuat citra keluarga Atmadjiwo ternoda. Sialnya, dia harus be...