39

1.3K 160 5
                                    

Berita kehamilan Wei Wuxian pun segera menyebar. Istana akan melakukan perjamuan untuk merayakan kehamilan Wei Wuxian. Di kediaman Wen, Wen Ning tampak sangat bersemangat membuat beberapa ramuan untuk Wei wuxian. Di kediaman Nie sendirian. Nie Huaisang tampak sedang mencarikan nya berbagai hadiah mewah.

Tiba di hari perjamuan, Aula besar istana itu sudah di penuhi oleh para bangsawan kelas atas. Mereka tampak memenuhi ruangan dengan obrolan obrolan mereka.

Lan Qinghe Jun dengan Wei Changse yang telah lebih dulu berada di dalam ruangan juga tampak mengobrol dengan beberapa orang lain nya.

Bintang utama acara ini pun tiba, semua orang menyambut Wei Wuxian dan Lan Wangji yang baru saja memasuki aula. Namun, di saat bersama. Mereka di buat heran melihat Lan Xichen memasuki ruangan tidak hanya bersama dengan Ling Wen. Tetapi, juga dengan seorang pria manis yang mereka kenal sebagai tangan kanan terpercaya Lan Xichen sejak ia menjadi Putra Mahkota.

"Semuanya, terimakasih untuk kehadiran kalian dalam perjamuan ini. Hari ini, adalah hari yang sangat membahagiakan bagi ku." Lan Wangji

"Tak lama lagi, Matahari kecil ada tumbuh di antara Kekaisaran. Dan, aku berharap kalian dapat mencintainya seperti yang telah kalian berikan kepada Kekaisaran." Lan Wangji

"Selamat untuk anda Pangeran dan Tuan Putri."
"Saya berharap anda selalu sehat."

Wei Wuxian tersenyum manis dan mengangguk.

"Wu Xian.. selamat untuk mu." Wen Ning
"Aku tidak sabar untuk melihat bagaimana rupa anak mu." Nie Huaisang

"Terimakasih, Wen Ning, hal itu masih membutuhkan waktu cukup lama Huaisang." Wei Wuxian tersenyum manis.

"Selamat untuk kehamilan mu, Putri." Xie Lian bersama Hua Cheng mendekat.
"Kalian.. semakin lengket." Lan Wangji

"Bagaimana lagi, sejak anda meninggalkan asrama. Hanya dia yang saya lihat. Saya tidak punya pilihan lain selain akrab dengan nya." Xie Lian.

"Kau mengatakan itu, tetapi seperti nya kau pun tidak mau jauh darinya." Wei Wuxian tertawa kecil.

"Akan merepotkan jika saya kehilangan dia." Xie Lian juga tertawa.

"Dasar kau." Hua Cheng tampak cuek.

"Ah, ini aku dan kakak menyiapkan beberapa ramuan untuk mu. Kakak mengatakan, kau mungkin sudah mengalami mual dan muntah di pagi hari." Wen Ning memberikan sebuah kotak.

"Yaa.. aku sudah mengalami nya." Wei Wuxian menghelang nafas nya.
"Itu akan segera berakhir, bertahan lah." Wen Ning memberinya semangat. Wei Wuxian mengangguk dengan senyuman manis nya.

. .

Seperti dugaan, Wei Wuxian kembali mengalami mual dan muntah pagi yang cukup parah. Ia bahkan sampai merasa lemas dan tidak dapat berjalan sendiri.

"Perlu ku panggil kan tabib?" Lan Wangji dengan hati hati menurunkan Wei wuxian di atas ranjang.

"Tidak perlu, tidak ada juga yang dapat di lakukan oleh nya." Wei Wuxian menggeleng, Lan Wangji tampak duduk di tepi ranjang dan menggenggam tangan Wei Wuxian

"Mengapa kau memasang wajah seperti itu." Wei Wuxian tertawa kecil melihat raut sedih Lan Wangji

"Aku senang kau mengandung anak ku, tetapi aku tidak senang kau menderita karna ini." Lan Wangji menempelkan telapak tangan Wei Wuxian pada pipinya.

"Hal seperti ini, juga sebuah momen kehamilan. Dan.. mungkin ini tidak akan bertahan lama." Wei Wuxian tersenyum lembut.

"Juga, tabib dan Wen Ning telah memberi beberapa ramuan. Itu dapat membantu." Wei Wuxian

Aku Tidak Ingin Menikah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang