BAB 02

128K 5.3K 63
                                    

"Akhir belum tentu akhir, kadang akhir bisa jadi awal dari babak yang baru." -Keira.

- 𝐻𝒶𝓅𝓅𝓎 𝑅𝑒𝒶𝒹𝒾𝓃𝑔 -

"Dia masih demam.."

"Apa perlu kita bawa ke rumah sakit?"

"Tapi.. aku belum ada uang."

"Uang aku masih ada 300 ribu, mungkin cukup kalau cuma ke puskesmas."

Samar - samar, pembicaraan itu masuk ke dalam rungu, semakin jelas. Dengan perlahan, gadis cantik berwajah pucat itu membuka mata nya. Tubuh nya lemah, kening nya terasa sedikit basah di letakkan sesuatu yang lembap.

"Engh.." Gadis itu mengerjapkan mata nya perlahan, menyesuaikan pencahayaan yang masuk ke retina mata nya.

Kedua orang di sana sontak menoleh kearah gadis itu.

"Keira.. kamu udah bangun?" tanya wanita yang berumur hampir kepala empat itu.

Yang di panggil menoleh, menatap bingung kedua orang di hadapan nya. "Kalian siapa?" Suara nya terdengar lirih, masih lemah.

"Maksud kamu apa, Keira? Kamu kenapa?" Kali ini, lelaki paruh baya di sebelah wanita itu yang bertanya. Raut nya terlihat jelas khawatir.

"Keira?" Gumam gadis itu. Dia itu Kayla. Kenapa di panggil Keira? Dan lagi.. bukan nya terakhir kali ia mengalami kecelakaan? Oh iya, hampir lupa.

Kayla mengedarkan pandangan nya, "Gue masih hidup?" gumam gadis itu.

"Tapi, ini dimana?" sambung nya lagi.

"Keira? Hey.. kenapa sayang?" Tanya lelaki itu lembut. "Kalian.. kalian siapa?" tanya Kayla balik, dengan raut kebingungan.

Kedua orangtua itu saling menatap, terlihat bingung juga dengan respon putri nya.

"Keira.. ini mama sama papa, nak. Kamu kenapa?"

Kayla terdiam, ada sesuatu yang janggal. Ia tak bodoh. Ada berbagai dugaan muncul di kepala nya yang sedikit pusing.

"Keira.. gue?" Tanya nya pelan.

"Iya.. kamu Keira."

"Kamu kenapa? Kepala kamu pusing?"

"Kayak nya, kita harus ke dokter, Alana.." Lelaki itu menatap ke istri nya, Alana Winata.

"Iya, Rico.. k-kita bawa Keira ke rumah sakit aja. Aku khawatir," kata nya.

"T-tunggu tunggu.. g-ga perlu," tutur Keira cepat.

"Kei.. Kei gapapa," ujar nya ragu.

"Beneran? Tapi kamu--"

"Kei cuma butuh istirahat aja, boleh? Kalian tolong keluar aja dulu," kata Keira memotong ucapan Rico Winata, papa nya.

Setelah saling menatap satu sama lain, Rico dan Alana mengangguk, memberi ruang pada putri nya yang katanya ingin beristirahat.

The Antagonist ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang