37

1.3K 157 11
                                    

Belum lama setelah pernikahan Lan Wangji dan Wei wuxian. Istana kembali di penuhi oleh ornamen pernikahan. Skala pernikahan pun lebih besar dari sebelum nya. Dekorasi yang lebih mewah, hidangan yang tak kalah mewah. Pemain musik juga pakaian pelayan yang tampak lebih mewah. Membuat pernikahan Lan Xichen dengan Ling Wen terlihat sangatlah mewah.

Aula itu telah di penuhi oleh para bangsawan kelas atas lain nya. Bahkan perwakilan dari negara tetangga juga hadir secara langsung.

Mengyao hanya tersenyum hambar melihat semua yang ia saksikan. Namun, ia harus terus terlihat baik baik saja dan menyambut beberapa tamu penting Lan Xichen.

Yang di tunggu tunggu pun datang. Lan Xichen bersama dengan Ling Wen. Memasuki aula dengan Ling Wen yang memeluk sebelah lengan Lan Xichen.

Semua orang tampak terpesona dengan kecantikan Ling Wen juga paras tampan Lan Xichen. Mereka tampak sangat serasi saat berjalan menuju altar.

"Sungguh pasangan yang serasi."
"Mereka adalah pasangan paling serasi yang pernah ku lihat."

"Nona Ling yang beruntung, sekarang ini. Tidak akan ada lagi bangsawan lain yang berani untuk menyinggung nya."
"Yaa, menyinggung nya sama dengan menghina Kaisar."

Semua orang tampak bahagia saat kedua nya telah resmi menjadi pasangan suami dan istri. Jamuan pun semakin meriah, Lan Xichen tampak menerima ucapan selamat dari beberapa perwakilan dari negara tetangga. Saat ia sibuk dengan para tamu nya, Lan Xichen diam diam memperhatikan MengYao yang meninggalkan ruangan.

. .

MengYao tampak terduduk lemas di balik sebuah pintu kamar. Saat ia akan pulang, kepala pelayan mengatakan jika Lan Xichen akan berbicara dengan nya. Dan meminta dirinya untuk menunggu di sebuah ruangan yang telah di siapkan. Dan, di ruangan inilah ia sekarang.

Dengan langkah pelan, MengYao menuju sebuah ranjang di ruangan itu. Menidurkan dirinya dengan asal di atas ranjang empuk itu. Meringkuk dan memeluk dirinya sendiri. Tetes demi tetes air perlahan membasahi pipi nya. Isakan isakan kecil terdengar, dan entah bagaimana. Ia tertidur setelah cukup lama menangis.

"Mmh..." Sentuhan sentuhan halus di pipi MengYao perlahan membuat ia membuka matanya. Ia tersentak dan terkejut, saat melihat Lan Xichen, tersenyum lembut kearah nya.

"B-baginda?!" MengYao segera bangun.
"Sejak kapan anda datang? Mengapa anda tidak segera membangunkan saya." MengYao

"Kau tidur sangat lelap, juga. Mengapa kau menangis?" Lan Xichen menghapus jejak air mata di pipi MengYao
"Tidak, saya tidak menangis." MengYao menjauhkan wajahnya dari jangkauan tangan Lan Xichen.

"Aku.. telah mengisi kekosongan Putri Mahkota bahkan, telah memberikan gelar Permaisuri kepada seorang wanita. Apakah sekarang, aku dapat memiliki mu?" Lan Xichen

"Y-yang Mulia?! Apa yang baru saja anda katakan?!" MengYao sangat terkejut dengan ucapan Lan Xichen. Ia tidak habis fikir dengan apa yang baru saja ia dengar.

"Aku melakukan apa yang kau katakan, Ling Wen setuju dan kami membuat beberapa kesepakatan." Ia tampak memberikan sebuah gulungan kepada MengYao. MengYao segera membacanya, ia tampak tidak percaya dengan apa yang baru saja ia baca.

"Dengan apa anda mengancam Nona Ling?" MengYao
"Aku tidak mengancam nya." Lan Xichen
"Saya tidak percaya?! Bagaimana mungkin.. ia mau melakukan kontak kesepakatan seperti ini..." MengYao
"Kalian dapat bicara besok, sekarang kau harus menemani ku." Lan Xichen naik kesisi lain ranjang.

"Tidak! Seharusnya anda bersama dengan nona Ling. Ini adalah malam pertama kalian?!" MengYao
"Tidak akan ada malam pertama bagi kami." Lan Xichen dengan cekatan meraih MengYao yang ingin kabur dan membuka paksa pakaian terluar MengYao.

Aku Tidak Ingin Menikah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang