33

1.4K 173 17
                                    

"ahk... Aaahh.... ughk...."

Xie Lian meremas kuat sprai

"waahh.. ini luar biasa.. apa kau merasakan nya juga."

Dengan gerakan lambat, Hua Cheng menggerakan pinggul nya.

"Ughk... aaahh..."

"Lubang mu.. menghisap milik ku dengan sangat baik. Seakan ia tidak akan membiarkan nya pergi.." Hua Cheng

"Ahak!.. aaahh..."

"Luar biasa... Xie Lian.. luar biasa..."

"Aaah... Hah... Aaahh!"

Hua Cheng menambah tempo gerakan pinggulnya. Membuat Xie Lian terhentak mengikuti irama gerakan nya.

"Aah... Ah... Kau... terlalu cepat... Hua Cheng... Aaah!"

"Ini masih permulaan... Bersabar lah.. ughk..."

Hua Cheng mempercepat tempo gerakan nya. Membuat Xie Lian semakin menjerit nikmat.

"Ah.. ah... hah... perlahan... lebih lembut... Hua Cheng...!"

"Aaah! T-tunggu.... aah!... Sejauh mana kau akan masuk.. aaaahh!"

Xie Lian menggelengkan kepalanya, saat Hua Cheng kembali mendorong penisnya semakin dalam dan dalam kedalam tubuh nya.

"Aku belum memasukan semuanya.. juga..."

Hua Cheng dengan keras menekan penisnya semakin masuk kedalam diri Xie Lian.

"HAHK! kau!!!.... aaah..."

"Keluarkan!.. ughk... Keluarkan!" Xie Lian memukul mukul lengan dan pundak Hua Cheng

"Hah... Tidak mau..." Hua Cheng menyeringai kejam.
"Bagaimana bisa kau meminta ku untuk mengeluarkan nya saat sudah seperti ini." Hua Cheng menghentak kuat penis nya kedalam diri Xie Lian.

"HNGHK....!"

"aaahh!... hah.. ah... ah ... terlalu dalam.. aaah! Hua Cheng...." Xie Lian menatap Hua Cheng dengan mata sayu nya.

"Nikmat bukan.. aah.. saat titik ini, terus di tekan seperti ini." Hua Cheng semakin menambahkan kecepatan hentakan pinggul nya.

"Aaaahh!... Ahh.. ahh... Datang..  aahh.. aku datang...."

Xie Lian mencenkram kuat lengan Hua Cheng sampai melukai lengan nya.

"Bersama, Xie Lian... Ughk..."

"Ah... ah.... Mmhhn... Aaaaah!"

Untuk kedua kalinya, Xie Lian mendapatkan pelepasan nya. Tubuh Xie Lian bergetar hebat saat panas dari cairan Hua Cheng memasuki tubuh nya.

"Aaaahh... Luar biasa..." Hua Cheng mengelus lembut lubang anal Xie Lian. Cairan miliknya tampak merembes keluar.

"Ah.. hah.. hah..." Nafas Xie Lian tampak masih sangat memburu. Cairan bening miliknya kembali mengotori dada dan sebagian sprai yang ia tiduri.

"Bagaimana.. luar biasa bukan..." Hua Cheng dengan lembut menggerakan pinggulnya.

"Mmhhn..." Xie Lian menatapnya.

Hua Cheng mengelus tipis perut Xie Lian.

"Apa kau bisa merasakan nya?" Hua Cheng

"Saat penis ku memasuki mu sampai kebatas ini." Hua Cheng mengelus perut Xie Lian. Dimana Penis nya tampak mencapai titik terdalam tubuh Xie Lian.

"Ughk... Mmhhn..."

"Mengapa milik mu masih terasa keras di dalam sana?" Xie Lian

"Karna ia belum puas." Hua Cheng kembali menggerakan pinggulnya dengan tempo cepat.

Aku Tidak Ingin Menikah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang