Hasil dari ngumpulin niat, jujur di chapter kali ini saya gak banyak dapat ide. Dan, cukup memaksa kan diri untuk menulis. Karna.. kalian pasti sudah menunggu untuk membaca chapter lanjutan nya. Jadi.. maaf kalo chapter kali ini gak terlalu intens 😢
. .
Satu tahun kemudian
Waktu bergulir dengan cepat, tidak terasa satu tahun berlalu setelah Lan Xichen menjadi Kaisar menggantikan Lan Qinghe Jun. Ia sungguh berkerja keras untuk membangun Kekaisaran menjadi lebih baik. Dan tentu saja, ia tidak melakukan nya seorang diri.
MengYao, adalah seseorang yang selalu berada di sisinya sejak ia muda hingga saat ini. Bersama MengYao, ia membangun Kekaisaran menjadi lebih baik dan maju dari sebelum nya.
Tidak hanya istana kaisar yang sedang sibuk, di kediaman Wei Changse pun. Semua orang tampak sibuk menyiapkan hari perayaan kedewasaan Wei Wuxian.
Ya, tahun ini ia telah memasuki usia dewasa. Dan, anak anak yang telah mencapai usia dewasa. Akan segera mendapat surat lamaran dari Keluarga bangsawan lain nya. Atau, mereka akan langsung di jodohkan oleh orang tua mereka. Tentu saja, dengan alasan memperkuat status keluarga. Pernikahan antara bangsawan. Membuat anak anak yang terlahir sebagai bangsawan kehilangan kebebasan diri mereka sendiri.
Namun, berbeda dengan Wei wuxian. Jika umumnya anak anak bangsawan lain nya tidak perduli dengan perayaan kedewasaan Atau bahkan undangan lamaran bangsawan lain.
Wei Wuxian tampak antusias membantu dan memilih hiasan untuk dekorasi perayaan kedewasaan nya. Ia juga beberapa kali mengganti dekorasi yang tidak sesuai dengan keinginan nya.
Para pelayan dan penjaga tampak bahagia melihat tuna muda mereka begitu bersemangat menyambut usia dewasa nya.
"Tuan muda, apakah sudah sesuai dengan keinginan anda?" Kepala pelayan memberikan sebuah gulungan kepada Wei wuxian. Wei Wuxian tampak membaca isi gulungan itu dan mengangguk.
"Ya, terimakasih telah banyak membantu." Wei Wuxian tersenyum manis
"Sebuah kehormatan dapat membantu anda, Tuan ku." Kepala pelayan itu membungkuk sopan."Apakah semua undangan telah di kirim?" Wei Wuxian menyerahkan kembali gulungan itu
"Benar, seharusnya undangan itu telah sampai hari ini." Kepala pelayan.
"Baiklah, tolong pastikan semua berjalan lancar." Wei Wuxian
"Saya akan memastikan nya." Kepala pelayan itu membungkuk saat Wei Wuxian melangkah pergi.. .
"Papa.." Wei Wuxian tersenyum saat melihat Wei Changse telah kembali dari Istana.
"Kau sungguh mempersiapkan semua nya sendiri?" Wei Changse memperhatikan Aula yang akan menjadi tempat perayaan."Ya, dengan bantuan mereka semua." Wei Wuxian tersenyum lebar
"Jangan terlalu memaksakan diri. Kau juga harus istirahat dengan baik." Wei Changse mengelus kepala Wei Wuxian"Ya, tentu papa." Wei Wuxian tersenyum manis.
"Apakah ada sesuatu yang ingin papa tambahkan?" Wei Wuxian
"Atau, papa ingin pakaian seperti apa di hari perayaan nanti?" Wei Wuxian"Aku akan menyesuaikan dengan pakaian mu nanti." Wei Changse
"Papa yakin? Hanya itu saja?" Wei Wuxian
"Ya, hari esok adalah hari mu. Maka kau harus lebih bersinar dari siapa pun." Wei Changse dengan sayang mengelus kepala Wei Wuxian. Wei Wuxian tersenyum semakin lebar dan mengangguk.. .
Hari perayaan pun tiba, Wei Wuxian tengah duduk di depan meja rias. Dengan pelayan pelayan yang membantunya bersiap. Pakaian berbahan sutra yang lembut nan indah, rambut yang di tata dengan cantiknya. Riasan tipis yang membuat ia semakin cantik. Para pelayan tampak tak henti henti memuji kecantikan tuan kecil mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Tidak Ingin Menikah
Fantasy"Ayah! bukan aku yang melakukan nya!" Wei Wuxian "Wei Wuxian aku tau kau begitu terobsesi dengan, tetapi aku tidak menyangka bahwa kau akan melenyapkan seseorang seperti ini." Jin Zixuan "Tidak! Aku tidak melakukan nya! Aku tidak meracuni Nona Jia...