Candle man?

208 27 1
                                    

Brukkk
Tubuhnya terasa terbanting, Lorraine mulai membuka matanya dan menemukan dirinya, Nami, dan Zoro dalam keadaan dua tangan terikat kebelakang oleh benda putih padat.

Lorraine mulai mencerna apa yang tengah terjadi, ia melihat Vivi yang dalam posisi sama di depan mereka, Broggy dan Dorry yang terbaring tak berdaya, pria berjas merah sebelumnya, sepertinya namanya Mr. 5 dengan rekannya Ms. Valentine, serta tak jauh disana ada bocah kecil berambut kepang dua bersama pria dengan rambut aneh yang berbentuk angka 3, mereka nampak tak asing dimata Lorraine 'Aku sepertinya pernah bertemu dengannya'

Namun, atensinya teralih pada sebuah kue ulang tahun yang sangat besar terbuat dari lilin berdiri kokoh di depannya 'Sial, mahluk lilin ini menangkapku'

Mr. 5 menginjak kepala Zoro dengan kaki kanannya "Lugu sekali. Diejek oleh orang sekaliber mereka sangat memalukan hingga aku malu sendiri"

"Cepat taruh mereka di lilin" balas pria dengan rambut aneh.

"Taruh? Apa itu?!" Nami tersentak menyadari bangunan besar lilin tersebut.

"Nami-san, Lorraine-san, Mr. Bushido" panggil Vivi.

"Vivi! Apa yang terjadi? Bukankah kau bersama Luffy?" Kaget Nami menyadari keberadaannya.

"Ya, tapi.." lirihan Vivi terpotong.

"Jika kalian mencemaskan si topi jerami, aku sendiri yang membereskannya. Itu juga pekerjaan yang mudah" potong Mr. 5.

"Kau membereskan dia?" Zoro hanya bisa menyeringai mendengar ucapannya, ia tak mempercayai ucapan konyolnya.

"Orang selemahmu, mengalahkannya? Saa tidak ada yang tahu" Lorraine tersenyum ejek mendengarnya.

"Dan lepaskan kakimu dari kepalanya, warna rambutnya hampir menyatu dengan rumput" tambah Lorraine, ucapannya membuat Zoro menatapnya lekat, bisa-bisanya ia masih bisa bercanda di situasi seperti ini.

Mr. 5 yang mendengar itu mencengkram kepalanya dan Zoro "Lihat perbuatanmu Karasu" decak Zoro.

"Gomen" balasnya dengan wajah datar tak bersalah. Mr 5 langsung menaruh kasar mereka di kue lilin tersebut di susul dengan Vivi dan Nami. Kaki mereka berempat tertanam di dalamnya.

Kue lilin itu mulai memunculkan api dari lilin besar diatas kue, lilin berapi itu mulai berputar.

"Selamat datang, teman-teman di menu layananku!" Sambut pria aneh itu.

"Beginikah rasanya menjadi lilin yang ditancapkan ke kue?" Heran Zoro mendongak ke atas.

"Entahlah, ini juga yang pertama untukku" balas Lorraine bersandar pada lilin di belakangnya.

"Kalian berhenti bercanda!" Garang Nami.

"Aku tak bisa menggerakkan kakiku" keluh Nami menckba melepaskan dirinya yang tertanam pada lilin keras.

"Tentu mereka tak akan membiarkan kita bergerak" balas Zoro. Ia mengeluarkan pedangnya dan menggores lilin tersebut.

"Sial, lilinnya keras. Ditambah aku tak bisa mengerahkan tenaga dari posisi ini" pedang tersebut tak menggores lilin itu sedikitpun, benda itu telah mengeras seperti besi.

"Apa yang turun ini?" Heran Vivi melihat di sekitarannya mulai turun benda kecil putih bak salju.

"Hahaha! Semoga kalian menikmati layanan lilin! Kabut lilin yang turun akan mengubah kalian menjadi patung lilin! Kalian akan menjadi model manusia yang bahkan tak bisa kulakukan dengan keahlianku. Patung lilin kalian secara harfiah menunjukan semangat kalian" Tawa Mr. 3

"Kini matilah, dalam nama seni" ucapnya dengan sorot tajam.

"Masa bodo dengan itu! Kenapa kami harus berubah menjadi karya senimu?" Pekik Nami.

SHINIGAMI - One Piece Adventure With Strawhat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang