"Ayah elang dapet nilai tinggi !!" ucap seorang anak laki-laki dengan senyum lebarnya, lalu menghampiri sang ayahdengan meloncat-loncat gembira
"Wah... Benar kah itu elang" ucap ayah lalu menghampiri anak itu, emang kecil meanggukan kepalanya antusias
"Ayah bangga sama kamu elang" ucap nya menggendong elang kecil
Tak hanya ada elang dan sang ayah di sana gadis kecil juga ada di San juga, sambil memegang Piagam yang tertulis juara 2 pencak silat tinggi anak-anak. Lalu gadis kecil dengan pakaian pencak silat itu menghampiri sang ayah dan kakak laki-laki nya.
"Ayah aku dapet Piagam hasil lomba aku tadi" ucap gadis itu seraya melihat kan benda bulan yang tergantung di leher nya, dengan senyuman nya ia menghampiri sang ayah yang sedang menggendong sang kakak.
Lalu bram menurun kan elang kecil dari gendongan, seraya mengambil sertifikat itu. Lalu ia menatap nyalang anak nya itu.
"Apa ini viola!!! Ayah ingin nilai kamu yang bagus bukan ini!!" bram melempar sehelai kertas itu ke lantai lalu meninggal anak gadis itu.
Sang kakak tak tega melihat adiknya di bentak sang ayah lalu menhampiri nya, elang kecil mengambil kertas yang sudah di lempar oleh ayah nya ke lantai, lalu menghampiri sang adik yang masih menunduk dalam tanggis.
"Adekk... " lirih elang mengelus rambut adiknya, lalu viola menatap elang dengan mata berair
"Abang bangga sama kamu, jangan pernah nyerah ya walaupun ayah gak pernah dukung kamu" lirihnya memeluk sang adik yang sudah terisak.
****
"Apa ini viola!!! Apa inii!!!" ucap bram emosi dengan nilai sang anak hanya sebatas kkm yaitu 75.
Menatap nyalang anak nya itu lalu bram mengambil rotan di samping meja kerja nya, dengan emosi yang meledak-ledak bram memukul viola dengan rotan itu tanpa ampun.
"Ampun ayah sakittt" isak viola yang masih di pukul bram
"Biar kamu jera, makanya tiru kakak kamu jangan hanya tau malas-malasan belajar!! Kamu hanya tau bermain untuk apa ayah sekolahin kamu hah!!" ucap bram yang masih memukul viola
"Ampun ayah viola janji bakal dapatin nilai bagus ayahh"
Seketika bram berhenti menyiksa anak nya yang masih berumur 8 th itu. Viola memerhatikan lebab di kaki dan tangannya yang di pukul sang ayah untuk nya, lalu bram pergi meninggalkan Viola sendirian yang masih dengan isakan kecil.Brakkk
Bram menutup pintu dengan keras mengagetkan Viola yang masih tersedu-sedu. Pintu di buka lagi menampilkan seorang kakak laki-laki nya yaitu elang dengan membawa kotak p3k.
"Viola... " manatap sendu ke arah Viola yang memegangi kakinya yang banyak sekali lebab biru.
"Bang elang" lirih Viola menatap sang kakak
"Sini abang obatin lukanya, pasti sakit" ucapnya mendapatkan anggukan oleh adik kesayangan nya.
Lalu dengan telaten elang mengobati luka viola."Abang kemana aja tadi kok gak nolongin aku" ucap viola menatap lekat kakaknya, elang berhenti sebentar lalu melanjutkan lagi dan berkata
"Maaf... Abang tadi baru pulang dan abang gak sengaja denger kamu di pukul ayah" ucap elang telah selesai dengan tugasnya.
"Ayo abang anter kamu ke kamar" elang mengulurkan tangan nya dan di sambut baik oleh viola
****
"Viola hari ini kamu mau main gak ke rumah aku, kebetulan mama nyuruh aku buat ngajak kamu ke rumah" ucap nala sahabat Viola
"Iya aku mau" senyum Viola pada nala
Sekarang mereka sedang perjalanan pulang dan sedang berada di mobil mamanya nala rencananya mereka akan mampir ke mini market untuk membeli beberapa cemelin untuk mereka.
"Mama,mama aku pengen beli ini boleh" ucap nala menunjuk makanan yang ia minta
"Boleh sayang" ucap Linda mengelus kepala putri nya
"Aku gak pernah di gituan bunda" ngumam nya pada diri sendiri
"Viola kamu mau beli apa, biar mama nanti yang bayar"
Ucap Linda"Iya vio kamu mau beli apa" ucap nala dengan semangat 62, Viola hanya mengeleng lalu tersenyum
"Kata bunda gak baik ngerepotin orang" kata Viola membuat hati Linda terharu
"Gak papa kamu udah mama anggap anak mama sendiri sudah nala jadi kamu pilih aja" ucap Linda mengelus kepala Viola dengan sayang
"Iya sekarang kamu bukan hanya sahabat aku tapi saudara aku, bener kab ma" ucap nala melihat kearah linda lalu meanggukan kepalanya tersenyum
"Iya Viola, yaudah gihh di pilih gpp kok"
****
Viola pulang ke rumah dengan di antar oleh Linda dan tentunya nala pastinya. Mobil Linda berhenti di perkarangan rumah Viola dan Viola turun dari mobil dan mengucapkan terimakasih kepada Linda dan juga nala yang telah menghantarkannya ke rumah dengan selamat.
Lalu mobil Linda pergi dari perkarangan rumah Viola menyisakan dirinya. Viola membuka pagar rumahnya lalu masuk tapi matanya malah salah fokus ke bagasi biasanya ayahnya meletakkan mobil kesayangannya tapi kenapa tidak ada apakah ayah ke luar kota dan bundanya.
Viola masuk kerumah pintu rumah tidak di kunci karna ada art nya di rumah, lalu ia menghampiri bi eni di dapur yang sedang mencuci piring.
"Bii ayah,bunda dan bang elang mana? " tanya nya lalu di jawab oleh bi eni
"Tuan, nyonya dan aden elang pergi ke luar jalan-jalan non" ucap bi eni menjelaskan
"Gitu ya bi" ucap nya dengan muka sedih, Lagi-lagi ia tidak di sedih oleh mereka, bi ani melihat anak majikan yang sedih karna tidak di ajak jalan-jalan juga merasa sedih.
"Non jangan sedih, ya bibik mikinin makanan kesukaan non Viola loh" ucap mi eni menghibur, seketika senyum di wajah Viola mengembang berseri-seri bi eni yang melihat raun wajah Viola merubah menjadi seneng juga ikut senang.
Sederhana tapi bermakna bagi viola.
****
Tlakkk
"Aduh sakit lu ya" gerutu Viola menatap tajam ke arah sang pelaku yakni valen, yang sudah menganggu nya sedang mengingat memori lamanya.
"Makanya jan melamun tar kesambet baru tau" ucap valen menatap Viola dengan tatapan intes, seketika Viola merinding di tatap seperti itu oleh valen
Sekarang sedang tidak ada guru masuk ke kelas Viola dikarnakan guru berhalangan hadir, tapi tetap menitipkan tugas ke ketua kelas. Tapi Viola malah melamun dan tidak mengerjakan tugas dan akhirnya mendapatkan jitakan oleh valen.
Valen memberikan buku tugas nya agar viola menyalin nya karna sebentar lagi bel akan berbunyi, Seketika Viola mergapkan mata nya imut karna tidak mengerti apa maksud valen, valen yang melihat itu seketika memalingkan wajahnya.
yaallah viola lucu banget, valen engga kuat mahh batin valen wajahnya terasa panas apakah wajahnya sudah memerah karna salting?? tidak Viola tidak boleh melihat ini dia akan malu.
"Salin tugas gwe bentar lagi bel bunyi" ucap valen masih manahan malu nya dan Viola mengerti lalu menyalin tugas valen je bukunya.
Dari sisi meja lain syakel terkekeh melihat kelakuan sahabatnya itu, baru kali ini ia melihat valen dengan wajah seperti itu. Entah valen sudah mulai berubah dan melupakan masa lalunya itu.
Jangan lupa vote dan komennya
KAMU SEDANG MEMBACA
Viola
Teen FictionViola adalah gadis 17th yang tidak pernah di sayang oleh orang tuanya selama ia lahir, viola yang memiliki sahabat yang pengertian bernama nala dan mereka sudah berteman sejak mereka di bangku sekolah dasar dan orang tua nya nala sudah meanggap viol...