Utamakan ibadah jangan lupa💚
.
.
Budayakan vote &comment setelah membacanya!
.
.
.Ambil baiknya. Buang buruknya.
Maafkan jika ada kata-kata tidak berkenan.
.
.
Selamat membaca👋بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Malam hari, seperti biasa Raqillla menyiapkan makan malam untuk dirinya dan Akhsa. Suasana dikediaman rumah Raqilla sepi, karena yang selalu memecah kesepian hanya Gus Revan.
"Ayo sayang, makan malam dulu" ucap Raqilla kepada Akhsa. Akhsa langsung menganggukan kepalanya, ia berjalan kearah meja makan yang telah tersedia beberapa makanan.
"Mau Umma suapin sayang?" tanya Raqilla.
Akhsa mengelengkan kepalanya cepat, "Engga usah Umma. Akhsa bisa sendiri kok."
Raqilla membuka handphone, berharap suaminya mengabari keadaannya disana. Tetapi nihil, tidak ada notif dari suaminya.
"Umma kangen ya sama Abah? Dimakan makanannya Umma, jangan liatin handphone terus. Mungkin Abah lagi sibuk sama kerjaannya."
Raqilla tersenyum kearah Akhsa, "Iya sayang."
"Umma, Akhsa malam ini tidur sama Umma boleh? Akhsa mau jagain Umma."
"Boleh banget sayang. Umma juga udah lama engga tidur sama kamu kan?" tanya Raqilla diangguki Akhsa.
Disisi lain. Di Pondok Nurul Huda asrama putri yang ditempati Aca, Ica dan Zela. Zela sedari tadi menengok ke kanan ke kiri, mencari keberadaan Ica yang tidak keliatan tadi pagi.
"Ca, lo lihat Ica?" tanya Zela, Aca hanya mengelengkan kepalanya.
Zela menghembuskan nafas dalam, "Eh, bukannya gue suudzon atau gimana ya. Lo ngerasain apa yang gue rasa engga? Akhir-akhir ini sikap Ica berbeda setelah Raqillla Minggu lalu berkunjung kesini."
Aca yang sibuk merapikan beberapa buku yang berserakan segera meninggalkan kegiatannya, ia berjalan kearah Zela, lalu ia duduk disampingnya, "Ternyata lo rasain juga? Pas Raqilla ke kamar ini, dia juga pasti langsung ke point' pentingnya."
"Eh lo kan dekat banget tuh sama Ica, engga ada hal yang lo curigai? Coba lo ingat-ingat lagi deh. Sikap dia berubah secara drastis. Suka ilang-ilangan akhir-akhir ini" ucap Zela.
"Gue juga engga tahu Zel. Coba lo cek barang-barang dia. Cari tahu dia kemana gitu, masalahnya engga ada kabar, disekitar lingkungan pondok juga engga ada yang tahu Ica kemana kan?"
"Dia pergi setelah Raqilla kesini kan? Gue tahu betul Ica seperti apa, dia kalau kangen sama orangtuanya engga mungkin kabur, dia pasti ke Ndalem minta tolong Umi untuk mengabari orangtuanya bahwa dia kangen."
Aca dan Zela berfikir dengan keras, sampai akhirnya ia menemukan sebungkus rokok utuh yang berada dikolong pojok tempat tidur yang ditempati Ica. Zela dengan gesit langsung mengambil sebungkus rokok tersebut, kedua mata saling beradu pandang Zela dan Aca, keduanya nampaknya binggung. Kenapa ada sebungkus rokok didalam kamar kita?
"Ca? Rokok?" tanya Zela kepada Aca.
Aca langsung menjitak kening Zela, "Sembarangan, engga mungkin gue lah. Gue tahu tampang gue nakal, kayak anak engga benar. Tapi gue engga akan melakukan hal semacam rokok Zel."
KAMU SEDANG MEMBACA
REVAN [END]
RandomCompleted! Tapi belum direvisi Sebenarnya jodoh itu saling melengkapi atau cerminan diri sendiri? "Kenapa harus dijodohin sama ini Gus si? sok cool, galak. Mana penampilan nya kaya gini. Sok Alim banget, gila!" "Gue pikir calon gue 11 12 sama gue...