02. Lari Jarak Pendek

9.1K 547 8
                                    

Happy Reading

Di sebuah kamar dengan nuansa berwarna putih, Ariel terlihat tertidur di atas tempat tidur miliknya. Namun beberapa saat kemudian matanya mulai terbuka perlahan, ia kemudian bangun. Berjalan kearah kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Brak!

Aruel terjatuh, ia meringis kesakitan. Kakinya sakit, terdapat luka pukulan di beberapa titik. Ia tak menghiraukannya, ia bangkit dan berjalan perlahan kearah kamar mandi.

Lima belas menit kemudian, Ariel keluar. Handuk berwarna putih melingkar di pinggangnya untuk menutupi bagian bawahnya. Ia berjalan pelan-pelan, ia lalu membuka lemari pakaiannya dan mengambil kotak p3k yang selalu berada di dalam lemari.

Ia duduk di tepi kasur, tangannya bergerak membuka kotak p3k dan mengambil obat betad*n serta sebuah kapas. Ia menuangkan betad*n itu ke kapas dan mengarahkannya kepada pergelangan kaki dan beberapa bekas luka di kaki kanannya.

Sesekali ia meringis kesakitan saat obat itu mengenai lukanya.

Setelah selesai, ia kemudian bergegas mengambil seragam sekolahnya dan mengenakannya. Sudah dua hari ia tak pergi kesekolah, karena merasa dirinya sudah baik-baik saja, akhirnya ia memutuskan untuk pergi kesekolah hari ini. Pasti sudah banyak mata pelajaran yang ia lewatkan.

Seragam sekolah sudah ia kenangan, sekarang tinggal berangkat. Ia menatap cermin besar yang ada di depannya, tersenyum manis sambil memperlihatkan gigi gingsulnya.

"Lo pasti bisa El. Lo kuat!" Ariel menyakitkan dirinya sendiri, ia lalu bergegas keluar kamar, menuruni anak tangga.

Saat sampai dilantai bawah tidak ada tanda-tanda kehidupan.

Hampa.

Tak mau ambil pusing, ia lalu berlari keluar rumah dan menemukan Pak Alam selaku satpam rumahnya.

"Pagi Pak," sapa Ariel ramah.

"Eh, Nak Ariel sudah mau kesekolah?" Ariel mengangguk.

"Oh yasudah, mau di antar kesekolah?" tawar Pak Alam.

Ariel menggeleng, "nggak usah pak, Ariel pake motor aja," ucap Ariel memperlihatkan kunci motornya yang sempat di ambil olehnya saat ia akan keluar dari kamar.

"Hati-hati ya, Nak." Pak Alam menatap kepergian Ariel yang melajukan motornya dengan cepat, membuat Pak Alam menggeleng pelan dengan tingkat anak majikannya itu.

****

Motor hitam milik Ariel berhenti di dalam sekolah. Ia memarkirakan motornya, lalu berjalan pelan menuju kelasnya.

Saat sudah hampir sampai dikelas, ia menghentikan langkahnya. Perasaannya sekarang bercampur aduk, jari-jari tangannya ia mainkan, ia menatap lurus kearah pintu masuk kelasnya.

Ia tak berani melangkah masuk, ia tak siap bertemu dengan Samudra yang notabene nya satu kelas dengannya.

Ia terus menatap lurus ke depan hingga tak sadar seseorang berjalan mendekat kearahnya.

"Ariel?" Ariel berbalik badan dan mendapati Jevan dan Reza berjalan mendekat.

"Oh, hai." Ia tersenyum kearah Jevan yang barusan menyapanya, kemudian melirik Reza yang juga tersenyum kearahnya.

ELSAMDRA [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang