🎐𝙰𝚣𝚊𝚕𝚊ï𝚜🎐

869 81 21
                                    

Not Ship!
Sibling only
Brotherhood, twins!

°Azalaïs°

!Warn!
Blaze Gailardia •> sulung
Ice Gailardia •> anak tengah
Gempa Gailardia •> anak bungsu

'Long Story Au'
- Nadeleine-

>><<

~ Dengarkan musiknya ketika kamu membaca chapter ini, maka kamu akan merasakan betapa pentingnya sebuah janji.
Jika kamu belum bisa memenuhi sebuah janji, jangan pernah menjanjikan sesuatu pada orang lain ~

>><<

[Selamat menyiksa hati mungil kalian]

>><<

Britania Raya, 1812
Newry, Irlandia Utara

Semilir angin pagi menghembuskan beberapa dedaunan yang lepas dari pucuknya, menggoyangkan beberapa dahan pohon yang lebat.

Suhu dingin di pagi hari masih melekat, embun - embun pagi tertempel erat pada dedaunan maupun pada hamparan kelopak bunga.

Cicit para burung mengalun merdu, seakan menghibur beberapa warga Desa yang mulai bekerja di ladang.

Para warga Desa terlihat antusias, suhu dingin yang datang tidak menghentikan aktivitas berladang mereka.

Hamparan gandum tumbuh dengan elok, beberapa warga terlihat memotong rumput liar yang ikut tumbuh di ladang mereka.

Para warga Desa Newry saling bergotong royong, mencangkul tanah lalu menebar benih gandum.

Anak - anak kecil berlarian kesana kemari, canda tawa menghiasi wajah mereka yang tampan dan cantik.

Seorang laki - laki paruh baya menghentikan gerobaknya, ia menyeka keringatnya yang turun dari dahinya.

Ia menolehkan kepalanya kesamping, melihat dua orang remaja laki - laki sedang asik memotong beberapa gandum.

"Hey Aze, kemana adikmu yang paling manis itu?" panggilnya keras.

Remaja laki - laki yang dipanggil pun menegakkan punggungnya, melihat seseorang yang sedang meneriakinya.

"Oh Kakek Nolan, Gemgem lagi metik buah berry di kebun belakang. Katanya Gemgem, dia mau membuat selai berry," jawab Blaze riang.

Mendengar jawaban yang menarik, Kakek Nolan langsung turun ke ladang gandum dan melingkarkan lengannya pada pundak Blaze.

Ia mendekatkan wajahnya pada telinga Blaze, "Kalian tega membiarkan Gemgem sendirian?"

"Tak apa, kebun belakang kita aman dari segala hewan buas." Ice mendekati keduanya.

Alat pemotongan ditangannya ia lempar ke tumpukan rumput liar yang menggunung, "Aku tebak, Kakek Nolan mau meminta selai bukan?"

Kakek Nolan terkekeh kecil, ia lalu menarik pundak Ice dan memeluknya. "Kalian beruntung, apa kalian bertiga tidak mau aku adopsi jadi cucuku?"

Blaze mencebirkan bibirnya, "Kek sadarlah, cucumu sudah banyak."

"Alasan sebenarnya, Kakek hanya ingin berdekatan dengan Gemgem saja bukan?" celetuk Ice.

Diledek sedemikian rupa oleh tetangganya, Kakek Nolan melepaskan pelukannya pada kedua bahu anak muda didekatnya.

NadeleineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang