Senin pagi Aylin pergi mengajar dengan perasaan gundah. Walaupun berusaha untuk tidak memikirkan komentar jahat netizen, tetap saja Aylin merasa terganggu. Apalagi kalau sudah bawa-bawa orang tua. Aylin tidak menyangka ternyata cegil-nya Niko banyak juga. Pantas saja cowok itu selalu menyembunyikan hubungannya dengan Aylin. Rupanya dimaksudkan untuk melindungi Aylin. Dunia entertainment memang sangat kejam. Tak jarang kehidupan pribadi Niko diatur oleh netizen, dijodohkan dengan selebgram ini, selebgram itu, yang menurut mereka serasi. Sialnya Aylin sendiri masuk dalam kategori 'tidak memenuhi syarat' jika disandingkan dengan Niko.
"Bu Aylin dari tadi saya perhatikan ngelamun aja." Pak Ehsan menghampiri meja Aylin saat jam istirahat. "Ada masalah, Bu? Coba cerita sama saya, nanti saya dengerin."
Aylin menolak niat baik Ehsan. Jangankan cerita kepada Ehsan, cerita ke mamanya saja ia enggan. Aylin tidak terbiasa cerita sana-sini tentang masalah pribadinya.
"Btw Ibu kok nggak pernah cerita ...." Ehsan berkata dengan memasang wajah mendung.
"Cerita apa ya, Pak?"
"Saya patah hati banget loh, Bu. Ternyata Ibu pacarnya Nicholas Taniadi yang atlet voli itu." Dari raut wajahnya tampaknya Ehsan benar-benar patah hati.
"Pak Ehsan tau dia?"
Aylin bertanya keheranan. Setau Aylin, voli bukan cabang olahraga populer seperti sepak bola, tak heran atlitnya kurang terkenal. Adapun Niko adalah pengecualian, Niko populer karena gosip kedekatannya dengan beberapa selebgram. Niko juga pernah beberapa kali jadi brand ambassador produk Jersey dan sabun cuci muka khusus pria. Ini semua berkat tampang Niko yang lumayan 'menjual'.
"Ya taulah, Bu. Saya 'kan guru PJOK. Kebetulan suka voli pula. Saya ngefans banget sama dia loh. Kalau bisa, sekalian titip minta tandatangan, boleh?" Ehsan memberikan kaos bolanya untuk ditandatangani Niko.
Aylin menggaruk rambutnya yang tidak gatal. "Memang sekarang masih jaman yang kayak begitu, Pak?"
Untung saja bel masuk menyelamatkan Aylin. Ehsan pergi setelah meninggalkan kaosnya di meja Aylin. Dengan malas-malasan Aylin memasukkan kaos jersey itu ke tasnya. Dia juga bingung, akan ia apakan kaos itu. Bisa-bisanya Ehsan nitip minta tandatangan, Aylin saja tidak tau bakalan bisa ketemu Niko lagi apa tidak.
***
Sehabis magrib, Adit mendatangi rumah Aylin beserta kedua anaknya. Adit bilang Chika kangen dengan neneknya.
"Kamu gimana kabarnya?" Adit menyapa Aylin yang sedang duduk sendirian di teras.
"Ya gini-gini aja, Mas."
"Jangan terlalu dipikirkan, Lin. Kamu masih muda. Jangan terus bersedih karena masalah percintaan. Masih banyak hal yang perlu kamu pikirkan."
"Nggak taulah, Mas. Maunya aku juga gitu, tapi nggak tau kenapa ujung-ujungnya galau lagi, sedih lagi. Nggak diangkut sama mbak Novi aja udah syukur."
Adit tersenyum mendengar ucapan Aylin. Adit suka Aylin mulai banyak cerita. Itu artinya Aylin mulai bersikap terbuka.
"Memangnya apa yang bikin kamu sedih? Bukannya seharusnya lega, udah putus 'kan?"
Aylin menyodorkan ponselnya ke arah Adit. "Mas baca aja sendiri."
Adit serius membaca kolom komentar yang isinya hujatan untuk Aylin. Adit mengerutkan keningnya.
"Kok bisa gini?"
"Makanya, Mas. Kalau orang lain 'kan putus tinggal putus, kalau aku mah yang ikut campur 1,5 juta followersnya Niko."
Adit bisa mengerti perasaan Aylin. Komentar netizen itu memang agak keterlaluan. Pantas saja Aylin depresi. Aylin cuma orang awam yang tidak terbiasa dengan segala macam eksposure. Biasanya yang komen di postingannya cuma belasan orang, itupun cuma murid-muridnya di sekolah dasar. Lah ini, 600 komen lebih yang isinya cuma hujatan.
Aylin sendiri heran, bagaimana bisa orang-orang ini menemukan akun IG nya. Tapi kalau dipikir tidak mengherankan juga, tau sendiri netizen 62 sangat canggih, setara FBI kalau masalah mencari informasi.
"Aku dianggap sebagai biang keladi atas dicoretnya Niko dari tim inti. Aku juga dituduh pelakor." Aylin mengeluh lagi.
"Yang sabar, ya. Dunia entertainment memang kejam. Tak jarang banyak artis Korea yang bunuh diri. Emang sengaruh itu komen netizen." Adit berusaha menghibur Aylin.
"Tapi aku nggak nyangka, kalau kamu pacarnya Nicholas Taniadi. Kamu nggak nyesel putusin dia? Dia 'kan atlit voli yang lagi naik daun." Adit mencoba mengajak Aylin bercanda. Saat ini karir Niko memang sedang ada di puncaknya, apalagi sekarang sedang demam Asian games. Tentu saja Niko sebagai seorang atlit yang lumayan jadi incaran para cegil mendapatkan banyak sorotan.
"Apa, sih, Mas?" Aylin menghadiahi Adit dengan tatapan 'bombastic side eyes'
"Kamu hebat loh, Lin. Menemani dia dari nol sampai bisa kayak sekarang."
Aylin menghela nafas berat. "Salah, Mas. Yang menemani dia dari nol itu orang tuanya. Kan yang ngasuh dari kecil, sekolahin dia. Aku mah apa ...."
Aylin diam lagi. Sepertinya masih sedih. Teringat memang tidak mudah berada di sisi Niko. Selalu dianggap tidak pantas, tidak serasi oleh orang lain. Niko yang populer, ganteng dan berprestasi. Sedang Aylin cuma cewek biasa standar SNI.
"Mau aku bantu?"
"Bantu apa, Mas?"
Adit mengeluarkan ponselnya, kemudian terlihat berbicara dengan seseorang. Aylin hanya diam mengamati, tidak berani mengganggu.
"Sudah beres, Lin. Dalam dua hari artikel tentang kamu dan Niko akan dihapus dari portal berita. Sekarang kamu sudah bisa tenang."
Aylin melongo mendengar ucapan Adit. Segampang itu membereskan masalah. Memang enak kalau punya uang. Semua masalah bisa diatasi.
"Makasih, Mas. Aku nggak tau harus ngomong apa." Aylin merasa lega karena masalah yang beberapa hari ini selalu menganggu pikirannya bisa dibereskan.
"Gimana rencana kamu kedepannya? Mau nyari pacar publik figur lagi?" goda Adit.
"Ih, nggak, Mas. Kapok aku. Yang putus dua, yang ikut campur orang sekabupaten. Next time mau nyari yang orang biasa aja." Aylin berkata dengan serius, tampak sangat trauma.
"Serius mau yang orang biasa aja? Pengusaha nggak mau?"
***
Apasi Adit, kode mulu dah 😆
Buruan kek anak orang dihalalin, entar keburu balik lagi sama mantannya loh.Si Niko ini ibarat kata artis, mungkin sekelas Deny Sumargo yagesya. Yang dulu pernah digosipkan sama Agnes Monica dan Sandra Dewi. Dia 'kan mantan atlit juga tuh, atlit basket tapi 😆
Sebenarnya waktu bikin cerita kepikiran Jonatan Christie (atlit bulutangkis) terserah aja deh kalian bayangin si Niko kayak siapa. Pokoknya atlit aja dah 😆
Bingung juga mau ngasih cast. Apa Neymar aja (atlit bola) suka sama yang latinos 😁 tapi nggak cocok lah, kan produk luar. Maunya produk dalam negeri aja. Mari kita dukung produk UMKM 😆
Kalau Adit terinspirasi sama Harvey Moeis, kan auranya old money banget tuh (bercandya 😆)
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikah Dengan Kakak Ipar
RomanceAylin terpaksa menerima desakan orang tuanya untuk menikah dengan kakak iparnya. Keputusan impulsif itu ia ambil karena kecewa dengan pacarnya Bagas yang tak kunjung menikahinya. Akankah ia menyesali keputusannya?