Special Chapter : Deactived

222 20 4
                                    

hari ini cuaca Seoul cukup cerah, sejak pagi langit nampak biru dan angin bertiup tidak terlalu kencang. bahkan menjelang siang pun matahari tidak terasa terlalu terik karena tertutup awan-awan putih. intinya ini adalah cuaca yang cocok untuk berkencan dan berjalan-jalan menjelajah. tetapi, anehnya kedua sejoli yang kini sudah bersama lebih dari setahun itu masih berada di kamar dan sibuk dengan gadget mereka masing-masing.

"aku capek..jagiya~" Ucap Seongho tiba-tiba sembari meletakkan handphonenya di lantai. Ia kemudian menarik lututnya dan mulai terisak pelan. lelaki mungil itu makin terlihat mengecil. bahunya nampak sedikit bergetar. 

"apa kau ingin makan sesuatu yang manis? atau bagaimana jika hari ini kita tidak usah pergi ke kantor?" bujuk Junseong sambil mengelus punggung kekasihnya. 

junseong menatap kekasihnya khawatir. beberapa hari ini Seongho nampak kelelahan. Namun setiap kali ia bertanya jawaban Seongho selalu tidak apa-apa, atau aku baik-baik saja. Bahkan, setiap kali kami merekam vlog ataupun video Seongho seringkali melamun sehingga video harus diulang beberapa kali. selain itu beberapa tawaran photoshoot juga mulai ia tolak dengan berbagai alasan. 

"aku ingin tidur.." jawab Seongho lirih. 

"baiklah, tapi kita sarapan dulu baru kau istrahat" tawar junseong. ia pun bergegas ke bawah untuk mengambil pesanan makanannya. 

"jagiya, aku akan pergi untuk membeli beberapa memori dan pergi ke bar daenyeol setelahnya, apakah kau ingin pergi?" tanya Junseong sambil merapikan peralatan makan mereka. 

"....." seongho diam

"Seongho..." panggil Junseong

"aku.. aku ingin break" ucap Seongho tiba-tiba tanpa melihat Junseong di hadapannya. Bahunya mulai bergetar, ia meremas jarinya gugup.

junseong menatap kekasih mungilnya, matanya berkaca-kaca. ia mengatur napasnya yang memburu karena degup jantungnya yang meningkat. kepalan tangannya menguat menahan emosi.

"break? putus?" tanya junseong memsatikan.

tiba-tiba Seongho mendongak dan menatap Junseong. matanya yang merah karena airmata nampak terkejut. tanpa aba-aba Seongho melompat dalam pelukan Junseong. ia menggeleng keras.

"aku...hiks, aku tidak mau putus jagiya..., aku.. aku ingin break dari sosial media. Aku tidak mau putus denganmu." Seongho menangis di pelukan Junseong. 

Junseong menghela napas lega. ia pun belum siap jika harus berpisah dengan kekasih mungilnya ini. meskipun sesaat terlintas di pikirannya untuk merelakannya pergi jika itu adalah hal yang Seongho inginkan. 

Bagi Junseong menahan seseorang yang tak ingin berada disisinya adalah hal sia-sia. tetapi ia bersyukur kekasihnya itu ternyata tidak pergi meninggalkannya. 

"sudah..sudah.. tidak apa-apa..jika Seongho ingin break tidak apa-apa.." junseong menenangkan kekasihnya tersebut. tak berapa lama Seongha melepas pelukannya. ia menatap Junseong dengan mata bengkak.

'cup' 

kecupan singkat mendarat di dahi Seongho. 

"sekarang, apakah kamu bisa menjelaskan alasannya?" Junseong membawa Sengho ke tempat tidur. membiarkan sang kekasih bersandar di dadanya. Junseong mengelus rambut Seongho lembut, menunggu sang kekasihnya membuka percakapan.

"aku merasa kelelahan hyung. aku seperti merasa kehilangan diriku. aku senang banyak yang menyukai aku, kamu dan mangchi. aku senang banyak orang yang mendukung kita. tetapi, semua yang datang bertubi-tubi ini membuatku kewalahan." Seongho menggenggam erat tangan Junseong.

"aku takut mengecewakan perusahaan, aku takut mengecewakan orang-orang yang mendukung kita. saat kita bertengkar karena hal biasa beberapa orang memarahiku dan juga kamu. saat aku tidak memposting kemesraan kita beberapa orang meragukan hubungan kita. saat kita memposting kemesraan kita orang-orang berpikir kita melakukan bisnis... aku..." genggaman Seongho makin menguat. 

"baiklah..cukup" Junseong menarik wajah Seongho mendekat, mencium bibir kekasihnya tersebut. 

"besok kita akan pergi ke kantor dan men-deactived akun sosmedmu. kamu bisa beristrahat. jangan memaksakan dirimu" Junseong memeluk Seongho. 

"hari ini kita hanya akan melakukan hal-hal seperti biasa dan tanpa kamera." junseong mencubit pipi Seongho ringan.

"maaf ya selalu merepotkanmu.." 

"hmmm... kau tau aku hampir jantungan saat mendengar kata 'break' tadi. Jangan diulangi ya jagiya~..." Junseong memeluk Seongho lagi. 

"nee..." 


note :
maafkan karena sangat amat jarang update.. 
agak kaget pas tau SH vakum dari sosmed. semoga hubungan mereka baik-baik
semoga setelah vakum ini hubungan mereka jadi makin dewasa. 
semoga team Roomate~ tetap damai.

mohon maaf untuk typo. sampai ketemu lagi~



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 10, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DAILY LIFE OF THE COUPLE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang