4. bendera permusuhan

21 7 2
                                    

Happy Reading

Hari ini salah satu siswa kelas 11 IPA 3 cukup kelelahan, bagaimana tidak? di jam pertama olahraga, disusul fisika, kimia, pembinaan KSN matematika dan sekarang Yunita baru selesai mengikuti ekstra Basket. Gadis itu memang suka bermain basket sejak kecil.

Saat ini gadis berambut panjang dengan lesung pipi itu sedang bergegas ke ruang ganti untuk mengganti pakaiannya.

"Woi Keirazyaa tunggu!" Siapa lagi yang memanggilnya dengan sebutan Keirazya selain Bellin? Bellin memang satu ekstra dengan Yunita, katanya biar ada teman.

"Apa?"

"Cepet banget sih jalannya! Gue ditinggalin"

"Biarin! Gue capek banget pengen cepet cepet pulang, rebahan"

"Sama lah! Eh mau pulang bareng gue nggak? Tapi sebelum pulang gue mau ke kafe dulu"

"Hmm, tadi papa mau jemput tapi gajadi karena ada meeting dadakan. Boleh juga deh pulang sama lo"

"Yess"

"Eh gue pulang pake taksi aja deh, kemarin adik gue bilang besok ada ulangan matematika, jadi minta diajarin. Kalo sama lo nanti telat nyampe rumah"

"Hm okee diprank dikit ga ngaruh, lain kali aja" Bellin menghela nafas dan langsung menuju parkiran meninggalkan Yunita.

"Maaf sayangku Bellin, besok gue nebeng!" Yunita langsung bergegas masuk kedalam ruang ganti dan mengganti pakaiannya. Setelah selesai ia langsung keluar namun tiba tiba tangan kekar mencegat jalannya.

"Lo? Apaan sih lepasin!"

Lelaki kelas 11 IPA 1 itu menepis tangan yang hendak mendorongnya lalu segera memojokkan gadis itu di tembok ruang ganti.

"Gue benci lo! Yunita Keirazya Dhanantara!"

"Mak-s-sud lo apa Yogi? Jangan kayak gini"
Yogi semakin mengikis jarak diantara keduanya.

"Bokap lo selingkuh sama Mama gue! Gara gara bokap lo keluarga gue gak kayak dulu lagi!" tegas yogi dengan rahang mengetat dan mata menajam, siapapun akan takut melihatnya.

"Hah? Gu-e gatau apa apa" Yunita ketakutan melihat sosok Yogi yang terlihat sangat menyeramkan, hendak kabur kembali namun tenaganya tidak sebanding dengan lelaki dihadapannya ini.

"Lo mau apa!?" Yunita menepis tangan Yogi yang lancang menyentuh pipinya.

"Gue mau keluarga lo hancur!" Ucap yogi setelah menghempaskan tubuh kecil itu dan langsung pergi meninggalkan gadis yang masih terlihat syok.

🦋🦋🦋

"Malam sayang, kok jam segini baru pulang?" Ucap Miranda yang sedang menyiapkan makan malam. Jam sudah menunjukkan pukul 8, dan anaknya baru saja pulang.

"Bukannya aku emang sering pulang malem ya ma!? Papa mana?

"Kangen sama papa?" Ucap Aldyan yang baru keluar dari ruang kerjanya.

"Aku cuma kangen keluarga kita yang dulu"gumam Yogi yang hanya bisa didengar oleh dirinya dan Tuhan.

"Papa sama mama mau ngomong sesuatu sama kamu, tapi sebelum itu kita makan malam dulu" Aldyan melirik Miranda sekilas dan langsung duduk di meja makan.

"Sini nak makan dulu, abis makan baru mandi biar lauknya gak keburu dingin" Ujar Miranda ketika anak tunggalnya itu ingin pergi ke kamarnya.

"Kok tumben kalian akur? Udah capek berantem?" Yogi mendudukkan bokongnya di sebelah papanya.

YOGITA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang