Keesokan paginya, dimana hari ini adalah hari weekend, sunghoon sedikit kaget saat bangun tidur tapi dia tidak menemukan Jake disampingnya. Dia keluar dari kamarnya dan mencari Jake di apartemen nya. Dan ternyata Jake sepertinya ingin menyiapkan sarapan di dapur.
"Lagi ngapain?" Tanya sunghoon dengan nada dingin dan suara sedikit serak khas bangun tidur.
Mendengar suara sunghoon, Jake sedikit tersentak dan langsung menoleh kearah sunghoon "ah, gue mau bikin sarapan kak.." Ucap Jake.
"Gausah, kita sarapan diluar aja." Ucap sunghoon tanpa ekspresi.
"Tapi kak-"
"Sekali aja langsung iyain gue, susah kah buat lo?" Sunghoon langsung memotong perkataan Jake. Dan Jake hanya bisa menghela nafas pasrah.
"Tunggu, gue mandi dulu." Ucap sunghoon yang langsung pergi menuju kamar mandi.
_._
Sunghoon dan Jake sarapan disebuah cafe dan memesan beberapa makanan yang ringan untuk sarapan. Sunghoon memesan kopi sedangkan Jake memesan coklat panas, karena Jake tidak suka kopi.
"Semalem, kenapa lo telat dan ga bales chat atau telfon gue?" Tanya sunghoon memulai pembicaraan yang membuat suasana langsung mencekam bagi Jake.
Jake menghela nafas sebelum memulai berbicara. "Gue abis ngebantu tetangga pindahan kak, ada tetangga baru disamping rumah, jadi gue bantu dia buat angkatin barang barangnya. Jadi gue telat dan ga bales chat atau telfon kak sunghoon." Jelas Jake.
"Dibayar ga lo?"
Nada ketus sunghoon membuat Jake merasa terpojokkan.
"Maksud nya kak?" Tanya Jake sedikit bingung.
"Lo ngebantuin tetangga lo angkatin barang barang, lo dibayar ga? ngga kan? sok baik banget lo bantuin orang yang sama sekali ga lo kenal." Ucap sunghoon dengan nada kasar.
"Kak, gue ngebantuin tetangga gue ikhlas kok, gue ga mengharapkan imbalan apapun." Ucap Jake yang membuat sunghoon tertawa sarkas.
"Ga heran kalau lo bodoh, Jake. Ciri ciri orang yang gampang di manfaatin adalah orang kaya lo. Basi gue denger lo ngomong kaya gitu." Ucap sunghoon dengan tawaan sarkas.
"Lo lebih milih bantuin orang yang ga lo kenal, dibandingkan ngebales chat gue?"
"Bukan gitu kak, tapi kan posisinya gue ga buka hp." Ucap Jake cepat membela dirinya sendiri.
"Gue ga peduli lo posisinya lagi apa, tapi gue ngasih lo hp supaya lo gampang gue hubungin. Bukan malah susah dihubungin." Ucap sunghoon dingin dan menatap tajam wajah Jake.
"Kak, ini masih pagi, bisa ga kalau kita ga ribut dulu?" Ucap Jake yang sudah merasa lelah dengan pertengkaran ini.
Sunghoon menghela nafas kasar dan menggebrak meja itu dengan kasar, hingga menarik perhatian beberapa pelanggan yang ada disana. Tapi sepertinya sunghoon tidak peduli, dia menyesap kopinya dengan wajah yang menahan emosi.
Jake sedikit kaget dengan apa yang sunghoon lakukan dan melihat sekeliling, dia menundukkan kepalanya berkali-kali sebagai tanda permintaan maaf atas apa yang sunghoon lakukan sehingga membuat para pelanggan yang disana menoleh kearahnya dan sunghoon.
_._
Beberapa menit makan dengan suasana yang diam dan sedikit canggung bagi Jake. Tiba tiba ada seorang karyawan cafe tersebut yang hendak mengantarkan sebuah minuman ke pelanggan lain, tapi tiba tiba saja minuman itu jatuh tepat di baju Jake.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruvido [SUNGJAKE]
FanfictionSuka tapi gengsi, itulah park sunghoon ••Sunghoon yang selalu menjadikan jake sebagai tempat pelampiasan kemarahannya, tapi dia juga tidak akan membiarkan ada orang yang dekat apalagi menyakiti jake.•• [ON GOING! SLOW UPDATE!!]