happy reading🫶
☕️🍼☕️
"Pagi kak!" sapa Caramel setelah berhasil mendudukkan dirinya diatas kursi penumpang lalu menutup pintu mobil yang sebelumnya ia buka.
Aaron tersenyum sebagai balasan, "Pagi. Already have your breakfast?"
Caramel menganggukkan kepalanya, "Sudah! Tadi mami masak pancake terus diatasnya dikasih sirup mapple"
"Wah, enak tuh?" respon Aaron saat melihat wajah cantik pria yang lebih kecil berbinar senang. Aaron selalu suka lihat Caramel tersenyum senang seperti ini.
Aaron mengulurkan tangannya untuk merapikan helaian rambut Caramel yang berantakan akibat pria itu menganggukkan kepalanya dengan semangat.
"Enak banget! Next time nanti Kakak sarapan dirumah aku aja, ntar aku bilang mami buat masakin pancake lagi" ujar Caramel semangat.
"Okay, next time ya. Sekarang kita mau kemana nih hari ini, Kecil?"
Caramel mengamit dagunya dengan ibu jarinya, raut mukanya tampak tengah berfikir keras. Aaron terkekeh saat melihat raut wajah pria kecil itu lalu mendekatkan tubuhnya dan meraih tali seatbelt agar ia dapat mengenakannya untuk melindungi Caramel sebelum ia menjalankan kendaraannya.
"Mau lihat ikan piranha!" seru Caramel kemudian sambil menatap pria yang kini mulai menginjak gas dan mulai menjalankan mobil dengan maniknya yang berbinar.
"Ikan piranha?" ucap Aaron untuk memastikan bahwa ia tidak salah dengar.
"Hooh, ikan piranha kan gemes, Kakak" jawab Caramel dengan mata berbinarnya. Terakhir kali Caramel melihat ikan kesayangannya itu 6 bulan yang lalu.
Pria kecil itu menatap Aaron yang kini menertawainya. Aaron merasa geli sebab ia tidak pernah menyangka bahwa ada orang yang akan menganggap ikan ganas itu menggemaskan.
Caramel memiringkan kepalanya, menatap yang lebih tua bingung. "Kenapa ketawa, Kak?"
Aaron menggelengkan kepalanya kemudian berdehem untuk redakan kekehannya, "Gapapa, gapapa"
"Jadi sekarang kita ke akuarium ya?" tanya Aaron untuk memastikan sekali lagi.
"Iya!"
"Oke deh" jawab Aaron singkat sambil mengarahkan mobilnya untuk beralih arah untuk menuju tujuan yang sudah dipastikan.
"Oh ya kak, lego yang kemarin Caramel titip pesenin udah sampai dimana?" tanya Caramel sambil menyalakan ponselnya dan membaca-baca notifikasi yang muncul dilayar ponselnya.
Aaron meraih tangan kanan Caramel yang menganggur dengan tangan kirinya dan membawanya kedalam genggaman. Ia elus punggung tangan pria kecil tersebut dengan ibu jarinya.
"Estimasi sampainya 3 hari lagi. Lagian kamu kok pesennya yang di Jepang sih, emang disini ga ada ya?" tanya Aaron sambil matanya tetap fokus menatap jalanan.
Caramel menggembungkan pipinya, "Ga ada. Yang aku mau tuh susah banget dicarinya disini, makanya Caramel pesennya yang di Jepang" jawab Caramel dengan sedikit emosi.
Lego yang ia inginkan itu adalah Groot dan Gauntlet. Ia sudah berkeliling bahkan sampai ke kota lain untuk mencari lego tersebut tapi tak berhasil ditemukan. Caramel terpaksa harus memesan online dan sedikit kesal sebab pengirimannya lumayan lambat.
"Yaudah nanti kalau udah sampai legonya aku kasih tau kamu ya" ucap Aaron yang membuat mata Caramel kembali berbinar.
"Oke. Nanti bantuin aku nyusunnya ya kak!" ucap Caramel dengan ceria. Moodnya memang gampang sekali berubah-ubah padahal baru saja ia merasa kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Caramel | Sungjake
Fanfiction[END] Caramel, remaja berusia 17 tahun itu ga expect kalau dia bakalan jatuh hati sama Aaron, pro-player satu team dengan sang kakak.