26. Who are They?

1.4K 54 24
                                    

26. Who are They?

"HONEY?!"

Ucap seseorang yang sedang berdiri di sebrang sana bersama dengan kelima temannya.

Panggilan tadi berhasil membuat kelima orang yang sedang mengobrol tadi terperangah. Dengan cepat mereka menolehkan kepalanya melihat ke sumber suara. Fuck!

Keempat gadis itu membelalakan matanya dengan panik. Sumpah demi apa pun, mengapa mereka bisa seceroboh ini dalam memilih tempat untuk mengobrol.

God, damn it!

Sama seperti keempat gadis di depan mereka, Alister dan kelima temannya juga terkejut, terutama Devan yang sedari tadi terus memanggil pacarnya, Metta.

Kini mereka sudah saling berhadapan. Jangan tanyakan dimana Ziro. Pria itu sudah lebih dulu menghilang, ia tidak mau terlibat dalam urusan rumah tangga yang rumit itu.

Tatapan ketiga pria itu begitu tajam, seolah keempat gadis di depan mereka itu baru saja melakukan tindakan kriminal, terkecuali Karrel yang acuh serta Jojo dan Brama yang masih berusaha mencerna apa yang mereka lihat.

"Ametta," panggil Devan yang berbeda dari sebelumnya.

Mendengar Devan yang menyebut dirinya dengan nama membuat kelopak mata Metta mulai basah. Ia langsung berlari memeluk pria itu, dengan tubuh yang gemetar. Namun, tidak ada balasan apapun dari kekasihnya itu.

"Galang?" cicit Leona pelan.

"Can you explain it?" ucap Galang masih berusaha membuat dirinya tenang.

Namun, baik Leona maupun Metta tidak ada yang mau membuat mulut untuk menjelaskan.

Ayla menatap iba kedua sahabatnya itu. Lalu tatapannya beralih pada pria yang sedari tadi terus menatapnya. Apa tidak bosan menatap Alya terus seperti itu?!

How about Jessica? gadis itu berusaha menatap Karrel yang enggan menatapnya. Sepertinya harapan untuk bisa bersama dengan pria itu semakin menghilang, kilatin tidak suka terhadapnya pun mungkin bertambah. Poor Jessica!

"Gue yang maksa mereka buat ikut kesini, Kak."

Ayla. Gadis itu berhasil membuat tatapan keenam pria itu beralih kepadanya.

"Kenapa?" tanya Ayla yang merasa risih ditatapan seperti itu.

Wajah Alister memerah menahan marah. Benarkah seperti itu? Lalu apa tujuan gadis itu datang kesini? Apa benar kecurigaannya tadi bahwa new rider itu Ayla?

Begitu banyak yang ingin Alister tau. Tapi apa pantas jika Alister bertanya demikian?

"Jangan bilang Gracio itu lo, Ay? Tapi gak mungkin sih. Eh, tapi sepatu sama celananya mirip. Kebetulan kah, maniez? Tapi gak mungkin juga lu kan cewek," kali ini Jojo yang angkat bicara dengan banyak sekali pertanyaan.

Hal itu juga yang sedari tadi ada di pikiran teman-temannya.

Leona berusaha menatap mata Galang, namun pria itu enggan untuk menatap sang kekasih. Apa kekasihnya itu kecewa? Lagi pula sepintar apapun kebusukan disembunyikan pasti akan terungkap juga.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 26, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALISTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang