Jam pulang akhirnya tiba, Sakura dengan semangat berjalan keluar dari gedung sekolah, hingga emerald si gadis memicing saat di depan sana menemukan sosok yang tak asing baginya tengah berjalan di sisi lapangan bola basket outdoor yang memang lokasinya perlu dilewati jika ingin ke parkiran.
Gadis itu menggedikkan bahu kemudian tersenyum penuh arti dengan mempercepat langkah kakinya untuk menyusul, langkah normal si pria berhasil membuat Sakura dengan mudah mengejarnya dan kini mereka berjalan beriringan.
Itachi mengernyit samar dan melirik gadis di sisinya, hanya sesaat sebelum akhirnya kembali menatap ke depan.
Tak disangka, keheningan yang awalnya tercipta dapat tersingkirkan oleh pertanyaan Itachi.
"Kudengar, belum lama ini kau dan Pain bertemu dengan Toman?"
Sakura mendongak dan menoleh untuk menatap wajah datar Itachi, kepalanya mengangguk dan kemudian mengalihkan pandangannya. "Toman ... sekelompok pemotor itu?"
"Hm. Mereka salah satu kelompok terkenal selain Akatsuki, dan mereka musuh kami."
"Musuh?"
Itachi mengangguk samar. "Aa. Aku tidak menyangka kau akan melangkah sejauh ini, Sakura."
Kening si gadis mengernyit, wajahnya menampilkan kebingungan yang murni. "Apa maksudnya?"
Langka kaki Itachi terhenti membuat Sakura pun melakukannya, Itachi yang menghadap kearahnya berhasil menciptakan posisi mereka yang kini saling berhadapan.
Sakura mengaduh saat Itachi lagi-lagi menyentil kening lebarnya, gadis itu berdecak. "Kenapa kau selalu melakukannya?! Sakit, tahu!" dumel si gadis.
Itachi tersenyum tipis kemudian mendengus geli, tatapannya mengedar mencoba menikmati suasana siang menjelang sore, kemudian sedikit menunduk untuk menatap wajah mencebik adik tingkatnya. "Bukankah itu fungsi jidat lebarmu?"
"Yak! Menyebalkan!"
Jantung Sakura seakan terhenti sejenak sebelum kemudian berdebar kencang ketika pucuk kepalanya diacak ringan oleh Itachi, terlebih emeraldnya bisa menangkap bagaimana kini Itachi tertawa kecil di depannya.
"I - Itachi-senpai..." Sakura bergumam dengan tersendat.
"Hm?" Seolah baru tersadar, Itachi langsung kembali pada tampang biasanya, laki-laki itu berdehem dan memfokuskan tatapannya ke arah lapangan basket yang berada di belakangnya dimana di sana ada beberapa anak sedang bermain untuk mengisi waktu. "Mengenai Toman ... berhati-hatilah."
Sakura merutuki jantungnya sendiri yang masih berdebar kencang, si gadis mencoba mengatur nafasnya supaya tetap tenang. "Ya... selain dengan Toman, kau dan teman-temanmu juga harus diwaspadai, kan?"
Ucapan Sakura itu berhasil menarik perhatian Itachi, dan tatapan mereka pun bertemu lagi, Itachi sempat terpaku dengan pikirannya mencoba merenungi kalimat si gadis, nyatanya tingkah tak terduga Sakura memang selalu berhasil membuat Itachi sulit mengontrol emosinya, kini Itachi tersenyum tipis dan mengangguk. "Ya, itu jauh lebih baik,"
Jawaban Itachi entah mengapa membuat Sakura merasa kurang puas, namun gadis itu tak menanggapinya terlalu jauh. "Um... Itachi-senpai, Sasuke itu─"
"Ada apa dengan Sasuke?"
"Ha?" Sakura terbengong karena melihat respon cepat Itachi, bahkan Sakura belum menyelesaikan ucapannya tapi Itachi sudah lebih dulu bicara.
Gadis itu nyengir dan menggelengkan kepalanya. "Tidak, hanya saja, terimakasih, karena berkat tindakanmu tadi, dia bersedia mengerjakan tugas kelompok kami," tidak, sebenernya bukan ini yang mau Sakura tanyakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐓𝐎𝐏 𝐁𝐄𝐈𝐍𝐆 𝐁𝐀𝐃!
Fanfiction🌸𝐀𝐤𝐚𝐭𝐒𝐚𝐤𝐮🌸 Akatsuki adalah sebuah kelompok yang dikenal dengan anggota berisikan orang-orang bermasalah dan pembangkang. Sedangkan Sakura merupakan siswi pindahan yang masih berada di tahun ke-dua Sekolah Menengah Atas. Ini hanya kisah bag...