chapt 20

15.5K 651 15
                                    

ⒽⒶⓅⓅⓎ ⓇⒺⒶⒹⒾⓃⒼ
𝙃𝙖𝙞 𝙝𝙖𝙞 𝙝𝙖𝙞 𝙨𝙚𝙢𝙪𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙞𝙧𝙖 𝙪𝙥𝙙𝙖𝙩𝙚 𝙡𝙖𝙜𝙞 𝙣𝙞𝙝𝙝 𝙧𝙞𝙣𝙙𝙪 𝙜𝙖𝙠𝙠??

𝙎𝙚𝙢𝙤𝙜𝙖 𝙨𝙪𝙠𝙖 𝙮𝙖☺

𝙅𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙫𝙤𝙩𝙚 𝙠𝙖𝙬𝙖𝙣 𝙠𝙖𝙬𝙖𝙣 🤗

Fian yang melihat raut khawatir dari teman sebangkunya pun sontak menukik alisnya bingung.

Tak biasanya kean menampilkan ekspresi, biasanya ia akan menampilkan muka datar tanpa ekspresi miliknya. Karenakepalang kepo fian pun mengintip ponsel yang sedang kean pegang

"What!" Pekik fian tertahan.

Menyadari bahwa fian mengintip hp miliknya kean pun menatap fian tajam membuat sang empu cengengesan.

"Sorry, gua kepo hehe" Ucap fian

Kean tak lagi memerhatikan penjelasan guru yang tengah mengajar di depan sana, di pikiran nya saat ini hanya ciya.

Waktu terus berjalan hingga tak terasa kini waktu oulang telah tiba.

Siswa/i berbondong bondong keluar dari kelas menuju gerbang saat bell pulang sekolah berbunyi.

"Bos!" Seru gilang dengan terus mengikuti langkah kean yang terlihat terburu buru dan di ikuti ke dua teman nya yang lain.

"Hm" Balas kean singkat

"Lo mau kemana, buru buru amat" Tanya gilang kepo

"Rs" Singkat kean lalu menaiki motornya dan memakai helm full face nya.

"Ikuti" Ujar ata saat melihat kean yang mulai meng-gas motornya sport hitam nya meninggal kan pekarangan sekolah dengan kecepatan di atas rata rata.

Tak' Tak'
Tak' Tak'

Suara sepatu bersentuhan dengan lantai koridor rumah sakit terdengar saling bersahutan.

Gilang, fian beserta ata senantiasa mengikuti langkah lebar uang terkesan buru buru kean menuju suatu ruangan vvip yang terdapat rumah sakit tersebut.

Ceklek'

Pintu tersebut terbuka kean memasuki ruangan itu di susul dengan ketiga teman nya yang lain.

Mata gilang beserta fian seketika membulat saat netra mereka tak sengaja melihat sosok yang mereka sayangi terbaring lemas di atas brangkar pesakitan yang terdapat di tengah² ruangan elite tersebut.

Sedangkan kean dan ata sama cemas nya namun tertutup dengan rait datar mereka

Eungh'

Ciya terbangun saat merasakan seseorang menggenggam salah satu tangan nya.

"Ano" Ujar ciya dengan suara serak sehabis tidur.

"Kalian kenapa bisa di sini?" Lanjut nya saat menyadari bahwa tak hanya kean yang datang.

"Kenapa bisa?" Tanya fian datar menghiraukan ucapan yang ciya ucapkan.

MAZAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang