Sebuah cerita singkat yang tidak diketahui

1 0 0
                                    

"Saya mau bicara sama kamu, boleh?"

"Boleh om." 

Mereka duduk di bawah pohon beringin, keduanya diam. Butuh waktu beberapa menit sebelum akhirnya ada sua diantara mereka.

"Kamu cinta sama anak saya?" Tanyanya

"Sangat, om."

"Kamu tau apa yang dia benci?"

"Orang yang ganggu dia terus-terusan."

"Aparatur negara. Saya perlu tau kamu mau lanjut kemana setelah selesai SMA?"

"Akademi militer."

"Kamu tau apa yang harus kamu lakukan setelah ini bukan?"

Hajun terdiam. Putus dengan Jie? Tidak pernah terbayang dalam hidupnya hal tersebut. Hajun mencintai Jie melebihi Hajun mencintai sebuah musik tapi jika dihadapkan dengan mimpinya dari kecil itu Hajun tidak bisa apa-apa. Mimpi itu harus Hajun perjuangkan meksipun taruhannya adalah hubungannya dengan Jie.

"Kamu tau? Saatnya Jakti bilang Jie berantem karena kamu, saya rasa itu cukup menjelaskan kenapa saya ngajak kamu ngobrol begini. Hati orang tua mana yang nggak sakit lihat anaknya seperti itu? Saya tau masalahnya bukan hanya karena kamu tapi soal kenyamanan teman-teman satu band kamu termasuk Jivan tapi pada intinya Jie berantem untuk kamu. Untuk membela kenyamanan kamu."

"Om mau saya sama Jie udahan?"

"Saya kasih kalian waktu sampai kelulusan selama itu juga saya nggak akan ganggu kalian. Saya cari seseorang untuk Jie yang sama seperti saya. Silahkan nikmati waktu itu." Ujar Wira lalu pergi

Sampai kelulusan? Sama saja tinggal menghitung hari. Hajun tidak tahu harus bagaimana, menyakiti Jie adalah hal yang tidak bisa Hajun lakukan. Mengetahui fakta bahwa hubungannya tidak dapat restu dari ayah Jie membuatnya frustasi, Hajun yakin dirinya bisa meyakinkan ayah Jie namun dirinya terlalu merasa kecil. Dirinya menyetujui bahwa dirinya tidak pantas untuk seorang Jie Kaneishia.

****

Tidak ada yang begitu menyakitkan bagi Shaila daripada mengetahui hubungannya tida direstui ayah Jivan. Shaila benar-benar merasa kecil dihadapan pria paruh baya itu.

"Saya gak nuntut kamu untuk pisah sama Jivan. Tapi saya harap kamu bisa memantaskan diri."

"Saya cinta Jivan om, tapi kalau om tidak merestui saya bisa apa? Kalaupun saya sudah berusaha keras tapi pada endingnya saya tetap tidak bisa memenuhi itu sama saja saya harus pisah dari Jivan. Saya lebih baik nyerah daripada harus berjuang tapi ujungnya gagal."

Shaila lebih memilih untuk menyerah daripada harus berjuang. Shaila bukan dari keluarga yang bisa dibilang harmonis di dalamnya, keluarganya utuh tapi seperti pecah.

"Saya lebih baik pisah sama Jivan daripada memaksakan sesuatu yang saya tau hasilnya akan sia-sia. Saya tau om paham dengan kondisi keluarga saya."

"Saya paham dengan kondisi keluarga kamu tapi saya juga mau kamu berusaha."

"Om, masalah keluarga saya yang bikin om gak merestui saya sama Jivan. Jadi, saya mundur om. Kasih saya waktu untuk bicara sama Jivan dan mengakhiri hubungan diantara kami berdua."

Sebuah hubungan yang tidak direstui adalah sebuah hubungan yang menyakitkan. Memang ada baiknya diperjuangkan namun, tidak semua orang sanggup memperjuangkan.

─────⊱To Be Continue⊰────

[✔] EudaimoniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang