Zafril menghulurkan segelas air oren pada wanita yang sedari tadi duduk sendirian memandang ke arah pantai. Gelas itu disambut dengan senyuman kecil wanita itu lalu dia melabuhkan punggung disebelahnya tanpa bersuara. Dia membiarkan suasana hening itu menemani mereka berdua membiarkan wanita itu tidak rasa terpaksa berkomunikasi dengannya.
" Look Aril, I'm so sorry about the..uhm you know uhm.. " Belum sempat Amalia menghabiskan bicara, dia terus memotong tanpa segan silu. " The slap huh ? " Dapat dia dengar wanita itu mengeluh kecil. Ketegangan berlaku antara mereka sebelum wanita itu kembali memulai bicaranya kembali.
" Don't misunderstood okay ? I was freaking out bukan I taknak kahwin dengan you. Don't worry, I want us to get married. I just freak out. Masih sakit ke your pipi ? " Wanita itu perlahan mengusap pipinya membuatkan dia tersenyum kecil.
" I'm glad to hear that, ingatkan sayang taknak kahwin dengan I. " Bibirnya memuncung panjang. Lega hatinya setelah segalanya diperjelaskan, letih dia overthinking tahu.
" We surely will get married but not too soon, sayang. We're medical students lagi tu, panjang tempoh belajar kita. Why don't we spend the rest of this journey together and when the time has arrived, we'll get married. " Panjang penjelasan wanita itu.
Zafril mengangguk kecil. Benar apa kata wanita itu dan dia sangat setuju dengan keputusannya. " F– " Dia cuba menyambung bicaranya
" Boo ! " Belum sempat dia membuka mulut, seseorang menyergah mereka membuatkan keadaan menjadi hening seketika. Orang yang berada dibelakang mereka itu membuatkan dia terdiam. " Mai ! " Amalia memeluk wanita itu dengan keadaan terujanya tapi dia masih dalam keadaan bingung.
" What are you doing here ? " Soal teman wanitanya itu. Nur Maisarah, wanita yang tiba-tiba menjadi teman baik Amalia itu dia pandang pelik.
" Basically, aku anak angkat mama Zaf not the official one, like aku kenal family diaorang agak lama juga so aku macam dah jadi anak angkat family ni. I'm part of this family juga, so mama ajak aku join hari ni. How about you ? " Wanita itu kembali menyoal.
Jawapan wanita itu membuatkan dia berkerut seketika. " She's my girlfriend. " Dia menjawab soalan itu mewakili Amalia. Jawapan itu jelas sekali membuatkan wajah wanita itu berubah. Dia tidak tahu tapi dia tahu wanita itu ada niat tidak baik terhadap hubungannya. " Oh girlfriend, I didn't know baby Zaf ada girlfriend. "
The fuck ? Wanita itu memanggil dia dengan panggilan begitu didepan teman wanitanya ? Dapat dia lihat wajah Amalia berubah drastis. " Jom baby Zaf, pergi dekat mama. " Maisarah cuba menarik tangan tapi laju dia menepis membuatkan wanita itu sedikit terkejut.
" Don't touch me, I don't like it. Please respect the boundaries. " Mendatar nadanya.
" Wh– what ? We've done so many things together Zaf. What with the boundaries baby ? " Zafril mengeluh berat. Baby baby babi kau. Teman wanitanya berada betul-betul disebelahnya dan Maisarah masih berani untuk berkelakuan begitu. " Uhm did I miss something ? Apa jadi ni ? " Soal Amalia, bingung.
Dia menatap wanita itu sebelum mulai berbicara. " Mai, can you leave us alone for a second. Kitaorang nak some private time. " Tidak dia beri peluang wanita itu untuk protes dan terus menerus dia mengusir wanita itu. Dia menunggu sehingga wanita itu menghilang dari pandangan mereka.
" So ? "
YOU ARE READING
MS : Untuk Kita
Short Story❝ ι ωιѕн уσυ ℓιкє∂ мє ℓιкє ι ℓιкє уσυ ❞ Kisah cinta yang selalu berakhir dengan pengakhiran yang bahagia ? Drama sangat. Ini realiti bukan mimpi. Tak semua yang kita mahu akan jadi kenyataan. Itulah yang terjadi pada gadis seorang ini. Amalia Qaisar...