Bite on Lips

10K 132 0
                                    

Warning ⚠️ zona 🚫

•••
Cup!

Rakhsan membulatkan matanya saat menyadari Audrey menc1um b1b1rnya.

Tapi pria itu tidak menolak, justru dia membiarkan Audrey melum4t b1b1rnya.

Tapi semakin lama Rakhsan tidak bisa menahannya dia akhirnya membalas cium4n Audrey.

Bite!

"Arghh ...!?"

Pekik Rakhsan saat tiba-tiba saja Audrey m3ngg1git keras b1b1r bawahnya.

Rakhsan memegangi mulutnya dan menatap Audrey yang kini tersenyum miring dengan sedikit dar4h di mulutnya. Itu pasti dar4h dari b1b1r Rakhsan.

"Si4l sayang, untuk apa itu?" Tanya Rakhsan, mengusap b1b1rnya yang berdar4h.

Gadis di depannya menjil4t b1b1rnya sendiri dan menatap Rakhsan.

"Untuk semua yang kau lakukan hari ini." Jawab Audrey.

Dahi pria itu mengkerut, jelas dia belum menyadari apa kesalahannya.

"Jangan pura-pura bod0h! Aku tahu kau bercium4n dengan Cia, kan?" Tuduh Audrey.

"Apa yang kau katakan? Kapan aku–"

"Ah ... Apa kau cemburu?" Tanya Rakhsan.

Audrey mendengus dan membuang muka, "tidak." Elaknya.

"I know you're jealous, itu kenapa kamu membersihkan b1b1r ku dengan b1b1r mu? Pffft manis sekali" kekeh Rakhsan.

"Diam!" Teriak Audrey, kesal.

Rakhsan terkekeh, menurutnya sikap cemburu Audrey sangat manis.

"Just kiss me, and I promise to be quiet after that" ucap Rakhsan, dia tidak kapok.

"Dan aku akan m3ngg1gitnya lagi" ucap Audrey.

Sudut bibir pria itu naik, "Akan ku pastikan untuk m3ngg1git mu lebih dulu"

Audrey kini terdiam pria di depannya sangat pintar menjawab membuatnya kesal.

Ditambah lagi kepalanya yang semakin pusing karena minuman membuatnya tidak bisa berdiri dengan tegak.

Ada saat ketika Audrey sadar kembali dari pengaruh alkoh0l tapi itu hanya sebentar, dia kembali tidak sadar.

Bruk!

Audrey terjatuh, kepalanya menyentuh sesuatu yang keras.

Dia mendongak dan melihat wajah Rakhsan yang menatap ke arahnya.

Rupanya Audrey terjatuh di pelukan Rakhsan.

"Gadis nak4l, siapa yang memberi mu izin untuk minum?" Ucap Rakhsan.

"haruskah aku menghukum gadis ku yang nak4l ini?" Lanjutnya.

"Aku mencintaimu" lirih Audrey, tiba-tiba.

Rakhsan membulatkan matanya saat mendengar apa yang di katakan Audrey barusan, dia tidak salah dengar, kan?

"Jadi, jangan dekat dengan perempuan lain, terutama Gracia. Aku tidak suka" lanjutnya.

Sudut bibir Rakhsan tertarik ke atas, apa yang dikatakan Audrey adalah yang dia tunggu-tunggu, akhirnya dia mau mengutarakan itu padanya.

"Kenapa kau diam?" Tanya Audrey mengedipkan matanya, heran.

Tangan Rakhsan terulur dan mengusap rambut Audrey, "Aku juga mencintaimu, sayang" ucapnya lembut.

Gadis itu menatap Rakhsan dan tersenyum tapi tiba-tiba saja rasa aneh merayapi perutnya, itu seperti mu4l dan ....

"Huekk ...!"

"...."

Rakhsan mematung saat tiba-tiba saja Audrey munt4h di baju bagian lengan Rakhsan.

"Hmphh"

Audrey mendorong Rakhsan dan berlari ke kamar mandi untuk mengeluarkan isi perutnya.

"Haha ... Ahaha ...." Rakhsan tertawa, tawa yang di buat-buat.

"Huh Fvck!" Ump4tnya.

Rakhsan tahu Audrey pasti terlalu banyak meminum alkoh0l sampai dia merasa mu4l dan akhirnya munt4h.

Rakhsan melelas kemejanya yang kotor karena Audrey, melemparnya ke sembarang arah untuk di bersihkan oleh pelayannya besok.

•••
"Ughh ...."

Audrey membuka pintu kamar mandi sambil memegangi perutnya.

Sepertinya karena sudah munt4h dia mendapatkan kesadarannya kembali, tapi rasa pusing di kepalanya tidak berkurang.

Audrey menatap ke arah ranjang dan menangkap sesosok pria dengan tubuh atletis duduk di tepi ranjang.

Siapa lagi kalau bukan Rakhsan, dia tidak mengganti bajunya dan malah bertelanj4ng d4da.

"Sudah lebih tenang sekarang?" Tanya Rakhsan dari atas kasur.

Audrey mengangguk, "iya,"

Rakhsan mengangguk dan bangkit dari ranjang.

"Kemari," perintah Rakhsan.

Audrey menelan salivanya, dia terlalu takut untuk mendekat ke arah Rakhsan setelah ingat apa yang dia perbuat tadi.

"Tidakpapa, aku akan kembali ke kamar ku" ucap Audrey.

Audrey berjalan ke arah pintu sedangkan Rakhsan hanya melihat Audrey dari kejauhan.

Audrey memutar kenop pintu tapi pintu itu tidak mau terbuka, sepertinya Rakhsan sudah mengunci pintu.

Audrey berbalik dan menatap Rakhsan.

"Buka, aku akan kembali ke kamar, ku" pinta Audrey.

"Pffft untuk apa aku Melakukan itu?" Rakhsan sedikit memiringkan kepalanya.

"Pasangan yang saling mencintai seharusnya tidur seranjang, kan?" Ucapnya.

Audrey tersentak, pasangan yang saling mencintai katanya? Walaupun itu benar tapi Audrey terlalu malu sekarang untuk menghadap Rakhsan.

"Aku–"

"Berhenti mengeluh dan cepat datang kemari" potong Rakhsan.

Audrey terlihat tidak berpindah sedikitpun.

Rakhsan menaikkan satu alisnya, "Kau yang datang kesini atau aku yang datang kesana?" Tanyanya.

"Eumm ...," Audrey merasa takut dan bingung dia tidak bergerak sedikitpun dari pintu.

"Kau yang memintanya" ucap Rakhsan, berjalan menuju Audrey.

"I–iya! aku akan kesana"

Audrey berjalan mendekati Rakhsan, hingga dia berdiri di depannya.

"Good girl, Sekarang minum air ini" Rakhsan menyodorkan botol air.

Audrey mendongak, "Air apa ini?" Tanyanya.

"Air putih biasa, habiskan sebotol penuh agar kau semakin sadar, kau masih terlihat agak m4buk" jelas Rakhsan.

Audrey menatap botol yang kini di tangannya.

'Dia tidak memasukkan apa-apa ke dalam sini, kan?' tanya Audrey dalam hati.

Rakhsan memperhatikan Audrey dan terkekeh.

"Kau tenang saja, aku tidak memasukkan apa-apa" ucap Rakhsan tiba-tiba.

"Cepat minum"

"Baiklah"

Next babe?

Istri Nakal Milik MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang