Utamakan ibadah jangan lupa💚
.
.
Budayakan vote &comment setelah membacanya!
.
.
.Ambil baiknya. Buang buruknya.
Maafkan jika ada kata-kata tidak berkenan.
.
.
Selamat membaca👋بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
"Sebelum ingin meminta yang sempurna, lebih baik introspeksi untuk memperbaiki diri. Agar pantas untuk dimiliki. Dan tidak ada yang sempurna didunia ini."
-Putri
"Sial, ternyata anaknya Gus" ucap Mila yang menundukkan kepalanya."Kenapa semua pada kumpul ditempat seperti ini? Harusnya kalian masuk ke kelas masing-masing. Jelaskan kepada saya, ada masalah apa kamu sama anak saya? Erna tolong jawab" tanya Gus Revan dengan tegas.
Erna terkejut, ia menatap Gus Revan dengan sangat lekat, "A-nu Gus"
"Kenapa? Bicara dengan jujur. Dan, tolong jaga pandangan kamu. Saya tidak ingin dan tidak suka dipandang oleh wanita lain, selain istri saya" ucap Gus Revan melirik kearah Raqilla dan mengelus tangan mungilnya.
"Abah. Mending kita makan eskrim aja yuk. Ini masalah kecil kok, tadi Akhsa dan teman Akhsa main bola. Tapi, teman Akhsa nggak sengaja menendang bola. Eh, malah kena sama kakak ini" ucap Akhsa dengan tersenyum tipis.
"Betul apa yang dibilang Akhsa kok, Gus" ucap Mila meyakinkan Gus Revan.
Santriwati yang berada disamping Akhsa mengangkat tangan, "Maaf sebelumnya Gus, Ning. Tadi saya melihat Erna dan Mila memarahi Akhsa. Dia bilang, orang tua kamu nggak ngajarin sopan santun, iya?"
"Betul Gus. Saya saksi yang melihat kejadian tersebut. Saya dan teman saya berkata sejujur-jujurnya"
"Heh! kalau nggak tahu yang sebenarnya diam deh. Punya mulutkan? Jaga ucapan lo. Fitnah lebih kejam daripada pembunuhan. Lo menyudutkan gue sama Erna?" ucap Mila tidak terima.
"Bukan seperti itu. Maaf, tapi saya bicara apa adanya, sesuai dengan kejadian yang ada. Mending kamu minta maaf, daripada urusan panjang seperti ini. Berani berbuat berani bertanggung jawab" ucap Santriwati tersebut dengan berani.
"Siapa yang mau urusan panjang seperti ini? Nggak ada! Lo kali. Kalau dendam, dendam aja deh. Nggak usah berlagak sok baik didepan semuanya" ucap Mila dengan nada tinggi.
Gus Revan memijit hidung mancung nya, "Stop! Kalian sesama santriwati, sesama muslimah seharusnya menghindari perdebatan seperti ini. Semua nya bubar! Kembali ke kelas masing-masing. Kecuali kalian berempat, sekarang ikut saya ke ndalem. Kita selesaikan dengan cara baik" ucap Gus Revan mengendeng tangan Akhsa dan istrinya. Ia langsung berjalan meninggalkan mereka.
"Gara-gara lo semua jadi kacau kayak gini! Lo mau kita dikeluarkan gara-gara permasalahan seperti ini?" tanya Erna dengan nada tinggi.
**********
Setelah beberapa jam permasalahan sepele berujung perdebatan. Dua santriwati keluar dari ndalem diikuti Erna dan Mila di belakangnya.
"Urusan kita belum selesai. Lo senggol gue, gue senggol balik" ucap Erna dengan nada tinggi. Ia segera berjalan meninggalkan dua santriwati tersebut.
"Gimana ini? Aku takut"
"Lo takut sama orang seperti Erna? Kalau lo takut selamanya, mereka berdua bakal terus semena-mena sama lo" ucap santriwati yang bername tag Putri.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVAN [END]
RandomCompleted! Tapi belum direvisi Sebenarnya jodoh itu saling melengkapi atau cerminan diri sendiri? "Kenapa harus dijodohin sama ini Gus si? sok cool, galak. Mana penampilan nya kaya gini. Sok Alim banget, gila!" "Gue pikir calon gue 11 12 sama gue...