Setelah mengobati Devano dan anggota the viger lainnya, Syeril dan Audrey kembali pulang kerumah Audrey.
"Lo gak nanya gitu sama Devano, kenapa bisa jadi gini?" Tanya Audrey
"Ngapain gue nanya?, nanti di kiranya kepo!"
"Lo suka sama Devano?"
"Kagak anjirr!"
"Oke oke, hehehe" ucap Audrey tertawa kecil
Syeril menghela nafas kasar.
Dret!!! Dret!!!....
Ponsel Syeril berdering pertanda telepon masuk, Syeril pun melihat nama yang meneleponnya. Syeril mengangkat telepon tersebut.
*David*
"Halo Sye"
"Ada apa Vid?"
"Besok siap siap, gue jemput jam 10.00 tepat"
"Oke, gue di rumah Audrey"
"Oke"
Tut!!..
Syeril mematikan telepon sepihak, lalu menghela nafas kasar lagi.
Audrey ingin bertanya tetapi ia urungkan, karena melihat wajah Syeril yang murung.
Sesampainya dirumah Audrey, kedua gadis tersebut langsung menuju kamar Audrey yang berada di lantai dua menggunakan tangga.
"Sye!"
"Hem?"
"Kenapa lo murung gitu kaya orang banyak utang?!"
Syeril menghela nafas sebelum menjawab pertanyaan dari Audrey.
"David nebak gue kemarin"
"What!!, gue gak salah denger kan?"
"David nembak gue!"
"Trus lo terima?"
"Dia ngasih waktu sampai dan besok gue harus ngasih jawabannya"
"Lo bakal jawab apa?"
"Gak tau pusing gue!"
"Yaudah lo istirahat" ucap Audrey lalu membaringkan tubuh Syeril
Syeril dan Audrey tertidur sangat lelap.
Audrey bangun terlebih dahulu lalu membuka korden, sinar matahari menyinari wajah Syeril.
Syeril terbangun karena sinar matahari.
"Jam berapa Drey?" Tanya Syeril dengan suara bangun tidur
"Jam 09.30" jawab Audrey
"Apa!" Kaget Syeril lalu bergegas mandi, bisa bisanya ia bangun sangat siang
Suara bel rumah Audrey terdengar sangat nyaring, lalu Audrey membukakan pintu.
"David!"
"Baru bangun lo?" Tanya David
"Hehe iya" ucap Audrey menggaruk leher yang tidak gatal
"Syeril mana?"
"Syeril lagi siap siap, duduk dulu"
David pun duduk di ruang tamu menunggu Syeril selesai bersiap siap.
Setelah selesai bersiap siap Syeril dan David berpamitan kepada Audrey lalu pergi ketempat yang di tuju.
David membawa Syeril ke restoran pinggir pantai yang sangat indah.
David memesan makanan tetapi Syeril tidak ingin makan.
"Gimana?" Tanya David
"Maaf Vid, gue gak bisa terima"
"Oke, gak apa apa gue terima jawaban dari lo. Sorry udah lancang, tapi gue lega udah ungkapin perasaan gue ke lo"
"Sorry Vid"
"Santai"
Syeril hanya mengangguk sebagai jawaban, ia merasa bersalah tetapi perasaan tidak bisa di paksakan benar bukan?.
"Lo gak makan?"
"Gak laper gue, pulang yuk"
"Oke"
David hanya memesan dan tidak menyentuh sama sekali makanan yang ia pesan.
Syeril kembali kerumah kedua orang tuanya setelah menemani Audrey.
"David gak kamu suruh masuk?" Tanya sang bunda
"Eh iya lupa hehe"
"Mikirin apa sih Sye?"
"Gak ada apa apa kok bun, Syeril ke kamar dulu ya"
"Gak makan dulu?"
"Belum laper bun"
Syeril pun naik ke kamarnya yang berada di lantai dua menggunakan tangga.
"tumben" ucap sang bunda pelan
Syeril membersihkan diri lalu bersiap untuk tidur, sebelum tidur Syeril membuka ponselnya yang sudah sangat banyak pesan dan telepon masuk dari Devano.
"Kenapa lagi ni orang" ucap Syeril pada dirinya sendiri
Syeril tidak membuka pesan dari devano, hari ini ia sangat tidak mood dalam hal apapun.
Belum lagi sahabat dari kecil dirinya, menyatakan cinta sangat konyol dan di luar nalar.
Sejak kapan David memiliki perasaan kepada dirinya?.
Membuat pusing!.
.....🍁.....
.
.
.
.
.Follow akun Instagram
KAMU SEDANG MEMBACA
DEVANO PRINCE DIRGANTARA
Romance"Apa yang lo mau dari gue Van!!?" Teriak Syeril penuh amarah "Gue cuman mau balas dendam atas kesalahan Lo!" Ucap Devano menatap mata Syeril dengan tatapan hendak menerkam ⚠️budayakan follow sebelum membaca‼️‼️ Jika sudah membaca jangan lupa binta...