Nara menatap penampilannya didepan cermin, ia sangat puas melihat penampilannya yang begitu memuaskan. Baju merah maron yang ia pakai begitu pas di tubuhnya.
Azka yang melihat penampilan istrinya hanya bisa menahan nafas begitu terpesona, tatapannya tidak pernah lepas dari wajah cantik istrinya.
"Yuk berangkat, nanti kita telat"
"Bisa ngak sih ngak usah datang ke acaranya, aku takut banyak yang terpesona sama istri aku"
Nara tersenyum saat mendengar ucapan suaminya
"Bisa ngak sih ngak usah datang ke acaranya, aku takut banyak yang terpesona sama suamiku" Nara mengulang ucapan Azka. Mereka berdua tertawa.🌼🌼🌼🌼
Benar saja saat mereka sampai banyak yang takjub melihat Nara dan juga Azka mereka terlihat sangat serasi banyak yang memujinya.
Azka berbincang-bincang dengan teman sesama dokternya sementara Nara duduk menikmati pudingnya, tanpa sengaja ia menjatuhkan pudingnya membuat bajunya terdapat noda.
Nara permisi ingin ke toilet, Azka ingin menemani tetapi Nara menolak karena bisa sendiri.
Tanpa Nara sangka ia bertemu dengan Dinda rekan kerja suaminya. Nara tersenyum ramah tetapi Dinda malah menatapnya sinis.
"Apa yang kamu kasih ke Azka sehingga dia mau menikah dengan kamu?"
"Maksud kamu?"
"Aku itu lebih cocok dengan Azka, asal kamu tau aku adalah mantan terindah Azka, aku adalah cinta pertamanya"
Nara terkejut saat mendengar teriakan Dinda, ia tidak mau percaya sebelum Azka menjelaskan terlebih dahulu
"Dan aku mau kasi tau kalau Azka belum move on dari aku, dia hanya berusaha membuat aku cemburu"
"Kamu pikir aku percaya?"
Dinda melemparkan beberapa lembar foto ke arahnya membuat foto tersebut berhamburan, Nara terkejut saat melihat beberapa foto itu, foto Dinda dan Azka terlihat sangat mesra.
"Aku pikir kamu perempuan berpendidikan ternyata aku salah, sebegitu terobsesi nya sampai melakukan hal begitu menjijikan, bahkan sampah lebih berharga dibandingkan perempuan seperti kamu."
Setelah mengatakan itu Nara meninggalkan Dinda yang mengepalkan tangannya.
"Dasar lonte" desis Nara yang masih bisa Dinda dengar membuatnya semakin kesal.
🌼🌼🌼🌼
Azka dibuat bingung sejak dari toilet Nara lebih banyak diam bahkan enggan untuk menatapnya.
"Kamu kenapa sayang aku ada salah?."
"Kamu nanya?"
"Iya sayang aku nanya?"
"Aku mau pulang sekarang juga"
"Oke kita pamit dulu baru pulang"
Setelah berpamitan mereka pulang, Azka selalu mengajak Nara berbicara tetapi Nara hanya diam tanpa peduli lagi.
Selama seminggu ini Azka dibuat kelimpungan karena Nara mendiaminya, Azka benar-benar seperti mayat hidupnya tidak terurus.
Kini mereka duduk berduaan dimeja makan menikmati makanan yang tersedia, Azka tersenyum setidaknya ada sedikit perubahan karena kemarin-kemarin bahkan Nara enggan untuk makan berdua dengannya.
"Aku mau cerai" selama seminggu ini Nara berpikir keras dan ini adalah keputusannya, mungkin ini lebih baik.
Azka mencengkram sendok ditangannya, tangan laki-laki itu memutih, berusaha menahan emosinya
"Beberapa hari ini aku selalu sabar menghadapi sikap kamu, bahkan berkali-kali aku tanya salah aku apa tapi kamu diam dan sekarang tiba-tiba kamu mau cerai?" Azka menatap Nara begitu tajam.
"Pokoknya aku mau cerai!" Teriak Nara kesal
Baru saja Nara mau pergi dari hadapan Azka tetapi tangan Azka lebih dulu mencekal tangannya
"Sayang permasalahan kita belum selesai kamu jangan kaya anak kecil" Azka kesal tetapi ia berusaha menahan emosinya, Azka berusaha lembut menghadapi sikap Nara
"Aku mau pulang ke rumah mama" Nara mulai menangis sesenggukan, Nara berusaha tidak terpengaruh dengan sikap dan tatapan lembut Azka.
Azka benar-benar tidak tega melihat istrinya menangis, Azka menghapus air mata di pipi Nara.
"Tapi aku anterin kamu ya ke rumah mama dan ngak ada penolakan"
🌼🌼🌼🌼
Sejak mengantar Nara pulang ke rumah mamah Nara tidak pernah pulang lagi kerumah Azka membuat Azka selalu menelpon mertuanya setiap hari untuk menanyakan kabar istrinya.
Sementara Nara saat datang ke rumah mamanya ia menceritakan semua kejadian yang ia alami dengan suaminya dan berakhir mama mengijinkan Nara untuk menenangkan pikirannya.
Diam-diam mama menceritakan semua apa yang dikatakan Nara kepada Azka tentang perlakuan Dinda, memarahi Azka habis-habisan karena menyelingkuhi anak kesayangannya. Tetapi, setelah mama mendengar penjelasan Azka ia merasa bersalah karena telah menuduhnya.
Ternyata itu hanyalah akal-akalan Dinda karena terobsesi kepada Azka, Dinda sangat mencintai Azka sejak pertama kali bertemu dan mendengar Azka telah menikah membuat nya murka.
Sementara Azka sangat emosi setelah mengetahui itu, berani-beraninya Dinda ingin merusak rumah tangganya, membuat istrinya salah paham.
Azka sama sekali tidak pernah berpacaran dengan siapapun apalagi dengan Dinda. Ia selama ini hanya sibuk belajar dan bekerja sehingga tidak pernah berpacaran yang hanya membuang-buang waktu, tetapi saat pertama kali orang tuanya memperlihatkan foto Nara kepadanya ia mulai jatuh cinta, apalagi saat pertama kali bertemu dengan Nara membuatnya semakin jatuh dalam pesona perempuan itu yang sekarang telah menjadi istrinya.
Sekarang Dinda mendapat ganjarannya, Dinda di pecat dari rumah sakit itu semua Azka yang melakukannya, ia harus menghilangkan wanita ular seperti Dinda.
Dinda memohon ampun kepada Azka untuk tidak memecatnya tetapi Azka sama sekali tidak akan pernah memaafkan dinda.
Sekarang Azka bingung bagaimana caranya menjelaskan semuanya kepada Nara yang telah salah paham, sementara Nara sama sekali tidak Sudi melihat wajahnya
Di tempat lain Nara menunduk saat mendengar semua penjelasan mamanya, Nara merasa bersalah dan malu bertemu Azka, ia merasa menjadi istri yang durhaka kepada suaminya. Sebenarnya Nara sudah tahu kalau ia salah paham karena tadi pagi Dinda juga mengirim pesan menjelaskan semua kepadanya dan meminta maaf karena membuat rumah tangganya renggang.
Nara hanya bisa menangis saat mengingat perlakuannya terhadap Azka, ia sangat beruntung menikah dengan Azka yang begitu sabarnya menghadapinya sikapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TUJUH HARI MENGGAGALKAN PERJODOHAN END
HumorSudah END Hanya kisah tentang Hanara Razeta yang berusaha menggagalkan perjodohannya dalam waktu tujuh hari. Apakah Hanara Razeta mampu menggagalkan perjodohannya hanya dalam waktu Tujuh Hari? Ataukah Berakhir Menikah Dengan orang yang ia tidak cint...