"Lu bonceng Yuvan apa bonceng gue?" tanya Jivan
"Pertanyaan e ra menarik blas, panas paha gue kalau bonceng Yuvan. Bonceng lu males. Nebeng kak Jakti ajaaa." jawab Jie
Masalahnya Yuvan tuh tukeran motor sama Ganta. Kalau bonceng Jivan, Jie nggak mau di ajak berbuat kriminal yaitu melanggar aturan lalu lintas alias Jivan kalau naik motor tuh suka nantangin polisi.
"Ya udah sono, kita berangkat duluan. Bye." ujar Ganta
Ketiganya langsung tancap gas tuh keluar rumah sementara Jie masih nunggu Jakti di dalam.
"Lohh, belum berangkat? Gak bareng tiga curut tadi?" tanya Jakti
"Nebeng kak."
"Terus nanti pulangnya gimana kamu?"
"Gampang itu mah, ayo buruan."
Keduanya diam di dalam mobil. Jie sedari tadi hanya menatap layar ponselnya yang tak kunjung mendapatkan notifikasi pesan balasan yang ia kirim semalam.
"Gimana sama pacar kamu itu?" tanya Jakti
"Tau ah kak, he totally changed. Biasanya dia suka spam chat duluan tapi akhir-akhir ini malah slow respon. Apa ini tanda-tanda mau putus?" tanya Jie diakhir kalimatnya
"Kaya udah rela aja ngomong begitu."
"Lagian nyebelin."
"Udah gak usah dipikirin, kalau emang jodoh mah gak akan kemana. Gih masuk." ujar Jakti
"Daah kak."
"Daah, yang bener belajarnya."
"Iya."
Jie memasuki sekolah dengan langkah gontai. Di sepanjang jalan banyak yang menyapa dirinya yang hanya dibalas dengan anggukan oleh Jie.
"Kak Jie!!" panggil Jaden
"Oitt, kenapa den?" tanya Jie
"Anu kak, boleh minta koreksi buat ini nggak?" tanya Jaden sambil menunjukkan sebuah round down acara
Jie membaca itu dengan saksama, "ini mending acara lomba nya kalau bisa sebelum makan siang udah selesai, den. Biar gak panas panas banget lah."
"Oke kak, makasih."
"Sama-sama. Gue duluan, ya?"
"Iya, kak?"
Jie melanjutkan jalannya menuju ke kelas, ketika ia berjalan Jie melihat Hajun yang juga hendak ke kelas.
"HAJUN!" panggil Jie
Yang dipanggil tidak menoleh karena menyumpal telinganya dengan airpod yang membuat Jie kesal.
"Budeg." cibir Jie lalu melepas salah satu airpod dari telinga lelaki Januari itu.
"Apasih."
"Kamu yang apa dipanggil kok nggak nengok budeg ta kuping mu itu?"
"Ya sorry."
"Kamu tuh kenapa? Kalau ada masalah ayo diomongin bukannya ngediemin aku kaya gini. Aku chat kamu dari semalam gak kamu bales. Aku capek kalau harus nebak-nebak aku salah apa atau ada masalah apa."
"Aku capek, aku lagi males berantem sama kamu. Udah ya."
"Justru karena itu ayo kita omongin."
"APA YANG HARUS KITA OMONGIN?"
"SEMUANYA, APA YANG GANGGU KITA AYO KITA OMONGIN."
"GAK ADA YANG GANGGU KITA. UDAH GAK PERLU BAHAS INI LAGI!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Eudaimonia
FanfictionA sequel of Abinawa Twins 🕊️ "Ayah tau? Kita itu lagi kacau? Banyak hal yang bikin semuanya jadi menyebalkan." "Kita juga tau ayah banyak pikiran, kita selesaikan pikiran kita masing-masing lalu kita ngobrol lagi. Ngobrol di saat pikiran kita sama...