08. Harkat, martabat, bumi kami

101 10 1
                                    

Tandai jika melihat typo

______

"Jika ingin meng claim kepribadian seseorang jangan lah engkau melihat kami dari penampilan tetapi kenalilah kami terlebih dahulu sebelum adanya sesi penilaian."
~Circle Kami~

🥀🥀🥀

____________

Senin, tanggal 25 November tepat di hari Guru NASIONAL atau ( PGRI ) para OSIS sibuk mempersiapkan rencana untuk memeriahkan hari guru disekolah nanti.

Bahkan Bumi yang notabene nya bukan anggota OSIS pun ikut terlibat dalam acara tersebut, memang pada dasarnya manusia tetap saling membutuhkan meski memiliki perbedaan dalam urusan masing-masing atau kata kasarnya beda propesi dan beda kasta. (Maaf jika rasis)

Contohnya yang bukan termasuk anggota organisasi adalah Bumi, Siswa terkenal dengan ketidak disiplinnya terhadap penampilan seragam sekolah, ternyata masih dibutuhkan oleh para OSIS yang dikenal anak teladang, disiplin dan rajin, tetapi pada dasarnya tidak semua anggota OSIS seperti itu juga, mereka terlihat teladan, disiplin dan rajin karena keburukan yang mereka lakukan tertutupi oleh adanya status organisasi.

Tepat dirumah Wisnu, Rumah sang ketua OSIS itu terdapat puluhan anggota OSIS yang sedang menyusun acara sebelum mereka berangkat kesekolah, termasuk Bumi dan Excel.

Excel memang anggota OSIS berbeda dengan dirinya yang bukan siapa-siapa, hanya sekedar anak pungut yang mereka temukan dari kolong parkiran, ekstrakurikuler pun Bumi hanya mengikuti satu kegiatan l, dan itu adalah twekondo .

"Yang bawa kue siapa?." Tanya Wisnu.

"Gue." Sintia mengacungkan tanganya.

"Lo berangkat sekarang biar gak ketahuan, lo juga PMR kan? Simpen aja di UKS, ruang UKS juga deket lapangan upacara biar lebih mudah pas bawa kue nya." Ucap Wisnu kepada Sintia.

"Ouh iya sama balon-balonnya juga, awas pada meletus, dan kalau meletus satu bisa gagal."

"Aman lah, balonnya sudah gue kasih jaring biar gak beterbangan kemana-mana."

"Gue kira yang dijaring cuman hewan balon juga bisa ya?." Celetuk Bumi.

"Kalau mau lo juga bisa gue jaring Mi." Ucap Excel.

"Ouh iya Kak sebagian balonnya di simpen di ruang Pramuka soalnya tempat itu jarang ada yang buka plus kunci ruangannya juga di aku nih."

"Emang kalian beli balon berapa Nu?." Tanya Bumi.

"200." Jawab sintia.

"Gila! Terus tuh balon mau kalian apain?. "

"Terbangin."

"Terus ngapain dijaring kalau mau di lepasin?!."

"Mi mending lo diem aja dah."

"Nah, jadi tugas lo disini, lo mau gak jadi bangsat sekolah dulu?." Tanya Wisnu kepada Bumi.

"Makasih, gue gak sudi kalau harus jadi buronan polisi beneran, nanti gagal jadi pewaris." Jawab Bumi.

"Emang kita perannya sama Polisi gob**k."

"Polisi gadungan? Lo bayar polisi berapa cok? Sampe dia mau bantuin lo pada bikin kek ginian?." Tanya Bumi penasaran.

"Gratis."

**

Upacara bendera berjalan dengan lancar, semua petugas upacara dipegang alih oleh para guru sebagai bentuk memeriah'kan peringatan hari PGRI.

Bumi KamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang