"Sana anterin ke ruang tamu. Ibun mau nyiapin ini."
"Halahhh, ibun aja biar kakak yang nyiapin ini."
"Nanti ibun susul, sana."
Dengan berat hati Jie membawa nampan berisi minum itu. Netranya tampak tak memperhatikan sekitar karena sesungguhnya Jie dan Jivan itu berbanding terbalik. Se-extrovert nya Jie itu ia akan menjadi introvert disituasi seperti ini dan se-introvertnya Jivan itu akan menjadi sosok extrovert disituasi seperti ini.
"Duduk sini kak." ucap ayahnya sembari menepuk space kosong di sebelahnya
"Om Deka sendirian aja?" tanya Jie
"Enggak, sama Langit tapi Langit sedang jemput Tante Sonya."
"Ooo, silahkan di minum dulu om keburu dingin nanti teh nya."
"Nanti Jie mau lanjut kemana?" tanya Deka
"Kayaknya di kampusnya kak Jakti aja."
"Mau ambil apa?"
"Kalau nggak psikologi ya hubungan internasional, om."
"Kalau mau ambil psikologi paling bagus di kampusnya Langit, Jie. Tapi ya buat masuk kesana itu susahnya minta ampun." ujar Deka
"Memangnya kak Langit kuliah dimana om?"
"Di USM."
"Beneran? Wah, pasti kak Langit pinter banget."
"Nggak juga."
USM itu bukan kampus buruk bagi Jie, hanya jaraknya jauh dari rumahnya sekitar 2 jam perjalanan ketimbang kampus Jakti yang hanya perlu waktu 1 jam perjalanan. Kalau dipikir-pikir lagi, ayahnya juga pernah bilang kalau beliau bakalan seneng kalau anaknya masuk USM, tapi ayahnya tidak mengharuskan keduanya kuliah di sana.
"Kalau mau ambil hubungan internasional ya emang yang bagus di kampusnya kak Jakti, kak. Jaraknya juga lumayan kalau dari rumah ketimbang di usm." imbuh ayahnya
Ting tong ting tong
"Sebentar." ucap Yura dari dapur
"Haloo."
"Halo, masuk mbak masuk."
"Terimakasih, ini tadi pas dijalan sekalian mampir."
"Aduh, gak perlu repot-repot mbak."
"Nggak repot kok."
"Terimakasih kalau begitu. Silahkan duduk."
Wira menyenggol lengan Jie yang sedang asik chatan dengan teman-temannya.
"Liat kak, lumayan kan?" tanya ayahnya
"Apanya?"
"Wajahnya lah."
"Hmm, lumayan."
Jyo calling
"Bentar ya yah, ada telefon." ujar Jie lalu beranjak dari duduknya.
Jie membawa dirinya di taman belakang rumah, tumben sekali Jyo menelefon dirinya.
"Apaan? Tumben amat telfon." tanya Jie
"Anjir lo belum tau hot news kah?"
"Apa anjai?"
"Ada yang confess sama cowok lo anjirrr, cepetan buka Twitter."
"Bentar bentar."
Jie langsung membuka aplikasi burung biru itu dan ternyata benar, ada yang confess kepada pacarnya yang tak hanya lewat base namun secara langsung.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Eudaimonia
FanfictionA sequel of Abinawa Twins 🕊️ "Ayah tau? Kita itu lagi kacau? Banyak hal yang bikin semuanya jadi menyebalkan." "Kita juga tau ayah banyak pikiran, kita selesaikan pikiran kita masing-masing lalu kita ngobrol lagi. Ngobrol di saat pikiran kita sama...