Yuuta membenci [Y/N].
Baginya, [Y/N] itu seperti berada di dunia lain yang tak pernah bisa digapai.
Sedari kecil, Yuuta hanya melihat [Y/N], mengikuti langkah kakaknya dan berada di sampingnya tiap saat. Namun, semakin lama dirinya ada di dekatnya, semakin ia sadar perbedaan diantara mereka.
Pola pikir, fisik, dan mental mereka berbeda jauh.
Yuuta tak memiliki rasa haus darah yang mengakar dan perlu dituruti. Begitu pula dengan segala pola pikir yang sangat mencerminkan ayah mereka.
[Y/N] menikmati kehidupan di keluarganya. Lebih daripada siapapun.
Meski begitu, Yuuta tau kalau [Y/N] melakukan apapun untuknya, melindunginya. Sebab, kalau tak, sudah dipastikan Yuuta tak akan bertahan di dalam keluarga gila ini.
Dirinya sering bertanya-tanya mengapa kakaknya yang beda ibu itu melakukan hal sejauh itu. Padahal, jika dilihat dari garis keturunan, mereka hanya terikat seayah, bukan seayah dan seibu.
Ah, mungkin karena dia kasihan. Toh, selisih kelahiran mereka dekat.
[Y/N] sendiri tak pernah membicarakan tentang dirinya sendiri. Ketika ia dikurung karena quirknya lepas kendali, ketika dirinya mendapat quirk dari Pandora Box, dan ketika Yurina mendekatinya.
Karena itu, Yuuta berusaha sekeras tenaga untuk membantu [Y/N]. Ia berlatih lebih lama dan belajar lebih giat dari siapapun. Ia sangat senang ketika quirknya muncul di usia 4 tahun, 1 tahun lebih cepat daripada [Y/N]. Dengan bangganya, dia berkata,
"Nee-chan, aku dapat quirk! Mirip sama quirk Nee-chan!"
Dan seperti biasa, [Y/N] tersenyum, "Selamat, Yuu."
Ya, Yuuta kira dia akhirnya bisa bersanding di samping kakaknya. Bersama kakak tertua, Yurina, mereka akan menjadi tim yang tak terkalahkan.
Sampai kakaknya itu menutup kedua telinganya dengan tangan lalu berteriak seperti orang gila. Dinding retak, angin berhembus seperti tornado, dan barang-barang berserakan. [Y/N] mengulang-ulang kata yang sama: 'Diam!' dan 'Pergilah!'.
Kemudian dirinya berteriak, "IMAGINE!!"
Dan semua kekacauan berhenti.
"Nee-chan?"
[Y/N] tertawa terbahak-bahak, "Suaranya hilang! Akhirnya mereka hilang!!"
Yuuta pun menyadari satu hal, kakaknya telah jadi gila. Lebih gila daripada yang lain, gila yang mirip dengan ayah mereka. Bahkan, mulai saat itu tiap gerakan [Y/N] jadi semakin tajam dan brutal. Terutama pada saudara-saudaranya yang lain.
Di lain sisi, Yurina tampak senang. Entah karena perkembangan [Y/N] atau karena melihat saingannya dipukul mundur.
Maka, Yuuta mengambil langkah. Dirinya meminta quirk pada Pandora Box. Untuk melindungi kakaknya, [Y/N]. Untuk memperkuat posisi mereka.
Usahanya berhasil. Yuuta, [Y/N], dan Yurina menjadi tiga yang paling dihormati dan ditakuti.
Yurina menjadi kandidat pewaris terkuat.
[Y/N] mendapatkan semua yang diinginkan, wahana untuk memuaskan nafsu membunuhnya.
Yuuta tak lagi disakiti atau dicemooh. Dirinya juga lebih diperhatikan oleh ibu dan ayah kandungnya.
Semuanya bahagia. Impian Yuuta terkabul.
Sampai satu tragedi terjadi. [Y/N] menghancurkan dan membunuh semuanya. Bahkan, Yurina yang bisa dibilang adalah mentornya.
Tentu Yuuta marah, sedih, dan frustasi karena impiannya hancur. Dia merebut setengah dari Pandora Box agar [Y/N] tak meninggalkannya dan berlindung di Labirin.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Child
Fanfiction{BNHA X READER} [L/N] [Y/N] adalah seorang pembunuh yang menjadi properti pemerintah. Bila diperintah, gadis itu akan melakukannya. Membantu pemerintah adalah pekerjaan mulia tetapi dunia lebih mengenalnya dengan nama Zero, Sang Pembunuh Berantai. ...