31-pingsan

5.1K 218 19
                                    

Maaf ga bisa balas komen kalian. Aku gak tau kenapa, soalnya pas aku mau balas komen, gak bisa, aku ngetik juga ga bisa gak tau deh kenapa itu, Herman banget.

Hbd buat yang ultah bulan nov😻

Happy reading 🌹
.
.
.
.

Hari ini Annovra bersekolah kembali, dia sudah siap dengan seragam sekolah nya yang lengkap, tak lupa dengan make up yang tipis-tipis membuatnya bertambah cantik.

"Uyy bara monyet, ayo ke sekolah" ajak Annovra.

"Lo gak mau sarapan dulu? Atau makan roti dulu? Nanti kalau Lo sakit atau pingsan pas upacara gimana?" Tanya bara dengan rasa khawatirnya.

"Ah udahlah gak usah dipikirin, gue kan strong" Annovra mengangkat kedua belah tangannya, seolah dia memiliki otot.

Bara menghela nafas. "Yaudah terserah, kalau Lo sakit, hampiri gue aja, atau gak  ke UKS bareng temen Lo"

Annovra mengangguk. "Eh teman yang mana ya? Vian dan alex kah? Atau...."

"Cepetan woi, mau gue tinggalin?!" Teriak bara, yang ternyata sudah berada di depan pintu keluar.

"Eh iya-iya tunggu!!" Annovra menghampiri bara dengan berlarian.

Bara menghidupkan motor nya, lalu menyuruh Annovra naik. "Bentar" bara membuka tasnya dan mengeluarkan Hoodie nya.

"Nih pakai, tutup paha Lo" suruh bara yang di angguki Annovra.

"Wah sangat perhatian ma, terimakasi o" Annovra mengambil Hoodie itu dan langsung menutup pahanya.

Bara langsung menancap kan gas, meninggalkan perkarangan rumahnya.

_____________

Setibanya di parkiran sekolah, Annovra langsung turun dan memberikan Hoodie bara.

"Nih your Hoodie, telimakasi" ucap Annovra yang di angguki bara.

"Duluan aja, gue mau parkirin motor" Annovra mengangguk.

"Woke, gue duluan" Annovra berjalan meninggalkan bara.

Ia memasuki kawasan sekolah nya, di lapangan sana sudah banyak orang yang berbaris untuk melaksanakan upacara bendera.

Annovra segera berlari saat seorang guru menghitung menggunakan mic, untuk murid yang baru saja datang.

Annovra terengah-engah saat sudah sampai di lapangan, di barisan kelasnya.

Dia berada di barisan paling terakhir, karena memang itulah tempatnya, jika di suruh kedepan pun, dia tidak akan mau.

Annovra menatap lurus kearah teman sekelas perempuan nya, jika di pikir-pikir kenapa Annovra tidak mempunyai teman? Perempuan?.

Padahal Annovra dulu tidaklah jahat, dia sangat baik dan bahkan pendiam, tidak suka ikut campur urusan orang lain juga.

"Entahlah" gumam Annovra.

Upacara bendera langsung di mulai.saat upacara berlangsung dia hanya diam tanpa melakukan hal gila.

Yakali lakuin hal gila pas upacara, kan nanti di kirain pasien RSJ lagi.

Tiba-tiba Annovra merasakan pusing dan perutnya sakit.

"Aduhh perut gue" ringis Annovra meremas perutnya yang terasa sakit.

"Sialan, kenapa ni kepala ikutan sakit" ringisnya memukul kepalanya yang seolah di tusuk beribu jarum.

Heliz yang memang sekelas dengan Annovra, tentunya dia berbaris di sebelah teman sekelas perempuan nya.

Dan ia juga berdiri tepat di sebelah Annovra. Heliz menyerngit kala melihat wajah Annovra yang berubah masam.

"Demi apapun, gue mau pingsan" gumamnya.

Tubuhnya seolah lemas, lututnya terasa seperti jely, pun matanya ikut menggelap, kemudian tanpa di suruh, tubuh Annovra langsung ambruk.

"Annovra!" Pekik heliz dan algara bersamaan.

Pekikan mereka berdua, membuat atensi para murid berganti. Dua orang gadis yang memang melihat kejadian itu mengepalkan tangannya kesal.

"Sialan! Kenapa heliz malah bantuin Annovra?!" Batin salah satu dari gadis itu.

"Caper" batin gadis yang satunya lagi.

Heliz langsung menghampiri Annovra, dan menggendong gadis itu ala bridal style.

Algara yang baru saja datang, melihat heliz menggendong Annovra, membuatnya kebakaran jenggot.

"Biar gue yang gendong dia" ucap algara menatap tajam heliz.

Heliz menyeringai "siapa cepat, dia dapat" tanpa menunggu balasan ucapan algara, heliz langsung pergi membawa Annovra ke UKS.

________________

Seorang gadis yang sedang menutup matanya di atas brankar UKS. Perlahan matanya terbuka.

Dia Annovra

Dia mengerjapkan matanya, menetralkan pandangannya, yang tadinya buram sekarang sudah jelas.

Dia meringis saat kepala nya kembali berdenyut.

"Annovra Lo udah bangun"

"Buta mata Lo" sembur Annovra ke laki-laki di sebelahnya kanannya. Algara.

"Minum dulu" suruh laki-laki di sebelah kirinya. Heliz.

Annovra menerima gelas yang heliz berikan, lalu dia meminumnya hingga tandas.

"Nih" Annovra memberikan gelas kosong ke arah heliz.

Heliz menatap algara lalu menyeringai. "Satu kosong" ucapnya tak bersuara, namun di pahami oleh algara.

Dia terdiam, menatap ke arah algara dan heliz yang juga menatap nya. "Apa Lo pandang-pandang?, Gue tau kalau gue cantik"

"Iya Lo cantik Ra, sangking cantiknya, bikin gue pengen milikin Lo seutuhnya" batin algara.

"Mine" batin heliz menatap wajah cantik Annovra.

sedangkan yang di tatap hanya mendengus kesal, dan mengibas rambutnya.

Pintu UKS terbuka, menampakkan Vian dan Alex dengan membawa makanan di tangan mereka masing-masing.

"Nih Ra buat Lo, di makan" Vian meletakkan bubur di atas meja sebelah brankar Annovra.

Begitupun Azel, dia ikut meletakkan makanan di atas meja.

Annovra menganga tak percaya. "Lo berdua mau bunuh gue?" Dia memicingkan matanya.

"Bukan kita, tapi noh, dua eskutub yang nyuruh" ucap Vian yang di angguki Azel.

"Yaudah deh, rezeki gak boleh di tolak" celetuk Annovra mengambil salah satu plastik di atas meja.

Dan itu adalah bubur yang algara suruh Vian membelinya. "Satu sama" ucap algara tanpa suara ke arah heliz, dengan senyuman smirk nya.

Vian dan Azel bertatapan lalu mengangkat bahunya secara bersamaan.

________________

Mohon maaf sebesar-besarnya jika ada typo yang sangat di luar nurul🙏

👇

Transmigrasi Annovra(Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang