Chapter 7 : Be Brave

4K 370 163
                                    

happy reading🫶

☕️🍼☕️

"Kenapa ga ngabarin kakak kemarin?" Renjana letakkan omelet diatas piring yang baru saja ia masak ke atas meja. Caramel bersorak ria lalu raih piringnya dan mulai menyantap hidangan tersebut.

"Kwakak kwan lagih swibuk" ucap Caramel dengan mulutnya yang penuh membuat Renjana terkekeh.

"Telen dulu baru ngomong, Mel"

"Yaudah sesi tanya jawabnya nanti aja. Caramel mau mamam dulu, laper semalem cuman makan steak sedikit doang" ucap Caramel lalu kembali menyendok omeletnya.

Yup, Caramel menginap dirumah Renjana. Tadi malam Jericho menghubungi Aaron untuk mengantarkan adiknya ke tempat pacarnya sebelum Aaron sempat untuk membawa Caramel ke sebuah hotel.

Renjana kemudian menggelengkan kepala sambil tertawa lalu berjalan menuju kamarnya untuk mengambil ponsel. Ia buka aplikasi chattingnya dan hubungi sang pacar.

Renjana🦊
|Babe, Caramel lagi sarapan ya
|Semalem dia dianter Aaron kerumahku, aku lupa ngabarin lagi
|Kalau mau kesini kabarin ya, takutnya dia lagi gamau ketemu kamu

Jericho🐶
|Makasih ya, sayang
|Titip bocah itu ya, nanti abis ngobrol sama oma aku kesana

Renjana🦊
|Aku tuh heran deh sama oma kamu, emang Caramel salah apa sih sama dia?
|Kamu juga! Kalau ada oma selalu ga bisa belain Caramel dengan tegas
|Aku marah sama kamu😡

Jericho🐶
|Kok malah jadi aku sih yang kena😔😔

Renjana masukkan ponselnya ke saku celananya sambil mendengus sebal. Pria itu lalu berjalan keluar kamar menghampiri Caramel yang kini sudah menghabisi makanannya hingga piringnya licin.

"Laper banget ya?" Renjana elus surai coklat anak itu yang kini menganggukkan kepalanya.

"Hu'um, makasih ya kak hehe" cengir Caramel membuat Renjana mengulas senyumannya.

"Mau cerita?" tanya Renjana pelan, takut Caramel tersinggung.

Caramel menoleh, tatap Renjana yang kini duduk dikursi sebelahnya. Matanya bergerak memandang objek lain selain Renjana. Ia agak tidak berani menatap manik Renjana langsung.

"Boleh?" tanya Caramel pelan. Caramel tidak mau menghabisi waktu Renjana hanya untuk mendengar cerita tidak jelasnya ini.

Renjana tersenyum sendu melihat raut wajah Caramel yang kini muram, "Ya bolehlah? Ayo cerita, kakak dengerin!" ucap Renjana semangat.

Cerita tentang kejadian kemarin lalu mengalir dari bilah bibir Caramel. Caramel itu ekspresif jadi setiap ia bercerita, nada dan ekspresinya ikut dengan suasana yang ia ceritakan.

Renjana memilih diam dan mendengarkan cerita yang lebih muda darinya dengan seksama. Renjana tidak berusaha untuk langsung merespon, ia biarkan terlebih dahulu Caramel bercerita hingga selesai sambil tatap lembut anak itu.

"Aku gatau deh salah aku sama oma apa. Kalau beliau maunya aku ga lemah ya ngasih tau akunya gausah begitu" ujar Caramel sambil merungut.

"I've tried my best kak, serius. Aku udah berusaha buat ngelakuin semua kewajiban aku meskipun aku capek. Aku ga pernah ngeluh kok, aku ga pernah marah. Tapi kayaknya kemaren itu udah ngelewatin batas yang bikin aku muak sama oma. Makanya aku kabur kemaren" Caramel lanjutkan ceritanya sambil usap pipinya yang basah kasar.

"Salah ga sih kalau aku iri sama koko, kak? I mean semua orang di keluarga perlakuin koko dengan baik, kenapa ke Caramel ga bisa seperti itu juga?" tanya Caramel pada Renjana.

Caramel | SungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang