Misi dari Praja membuat Valendra harus merubah dirinya 180° menjadi sosok yang berbeda, ia harus menyamar menjadi cowok cupu meski ia tidak menginginkan itu. Perlahan ia harus terbiasa agar tahu bagaimana kenyataan mengenai orang sekitar kepada diri...
Rameintagar #nerdboyandthesecret dan #possessivecogan di Tik Tok ya, kalian boleh promosiin cerita ini di sana, biar pada penasaran bacaaa.
Noted: Narasi/dialog yang digaris miringkan itu adegan flashback, ya.
FollowInstagram: @calghifari25 ya, nanti akan ada info" mengenai update dan cerita Alghi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kata hati manusia itu rahasia, apa yang dia katakan di depan kita, belum tentu sama dengan apa di belakang yang diutarakannya mengenai kita kepada mereka." ***
Mentari, Antariksa, Cendikia, sampai juga di rumah mereka. Lalu ketiganya pun masuk ke dalam rumahnya itu bersama-sama, meski rumah yang kini mereka tempati terasa sepi tanpa adanya Aksara di sini. Tapi, mereka berjanji akan terus menjaga keutuhan keluarga ini, hingga akhir hayat nanti.
"Tenang rasanya hati ini, Bunda. Aku bisa ziarah ke makam abang lagi tadi, jadi nggak terlalu sesedih kemarin, ya meski rindu kehadiran Bang Aksa itu nggak pernah bisa aku lupakan," kata Cendikia, ia tersenyum pada Mentari setelah mengungkapkan perasaannya.
"Kia ... aku akan terus menghantuimu, karena kamu pantas untuk itu," bisik sosok seorang perempuan yang belum menampakkan jelas wujudnya pada Cendikia, tetapi, lewat suara seram itu sosoknya menghantui lewat bisikan.
Cendikia membelalak. Entah mengapa kini tubuhnya seperti merasakan ada yang berbeda, terasa berat di bagian punggungnya. "Gue nggak boleh buat ayah sama bunda khawatir lagi, jujur punggung gue sakit banget, ada sosok yang ngikutin gue lagi ...," batinnya, ia tak ingin sosok tersebut mengganggu kedua orang tuanya, secepat mungkin ia bergegas menuju kamarnya itu dan segera mengatasi sendiri perihal ini.
"Bener Neng, bunda juga merasakan apa yang kamu rasakan ...." Mentari mengusap lembut kepala putrinya itu, lalu Cendikia pun tersenyum. Setelah itu putrinya pun menaiki tangga dan masuk ke dalam kamarnya. Mentari berpikir, mungkin putrinya itu akan mengistirahatkan tubuhnya sejenak.
"Bun itu Kia kenapa tergesa-gesa gitu? Ada apa?" Antariksa bertanya kepada istrinya, ia terheran melihat Cendikia menaiki tangga menuju kamar begitu tergesa-gesa, seperti sedang apa saja.
"Udah jangan khawatir, mungkin Kia lagi capek aja, Sayang, tenang. Gini, mau bunda buatkan kopi nih?" tawar Mentari, berusaha menghilangkan rasa khawatir berlebihan suaminya.
"Nah, bintang lima pisan itu mah. Ya atuh mau pastinya, Bunda mah tahu aja ya kesukaan ayah, eits! Tapi, kali ini mah ayah mau kopi susu bunda aja ya, haha," gurau Antariksa, seraya tertawa dan mencubit pipi istrinya.
