0.0 || PROLOG

7.3K 136 0
                                    

Sebelumnya jangan lupa untuk membiasakan vote dan komen yaa🌷

Karena vote dan komen salah satu bentuk apresiasi kalian menghargai penulis dan hal itu sangat berpengaruh bagi saya untuk melanjutkan cerita ini.

◁✧•Happy reading•✧▷

Hari demi hari terus berjalan, gadis kecil dengan nama Prisyila, kini sering bertemu dan bermain bersama dengan teman laki-lakinya di taman ketika hari libur, mereka terus bermain dengan asik hingga keduanya saling dekat, tak hanya mereka berdua, teman Prisyila yang sering ia panggil Al pun ikut bermain bersama juga.

Kini ketiganya telah menjadi sahabat dekat.

****

Seorang gadis kecil dan anak laki-laki tengah berada disebuah ruangan, kedua anak itu kini tertidur dikasur dengan kedua kaki dan tangannya yang diikat kencang, ada banyak peralatan sains dan alat-alat lainnya layaknya sebuah laboratorium dan ruang operasi yang tertata rapih ditempatnya.

Seorang gadis kecil dan anak laki-laki tengah berada disebuah ruangan, kedua anak itu kini tertidur dikasur dengan kedua kaki dan tangannya yang diikat kencang, ada banyak peralatan sains dan alat-alat lainnya layaknya sebuah laboratorium dan ruan...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau yakin percobaan ini akan berhasil?" tanya seorang pria yang tak lain adalah ayah dari sang gadis kecil tersebut.

"Tentu saja, putrimu akan menjadi gadis spesial, jika uji cobaku berhasil, maka aku akan terkenal dan kaya, putraku juga akan mendapat keuntungan dalam dirinya, karena jika ia terluka, maka luka tersebut akan sembuh dengan sendirinya tanpa perlu diobati." jawab sang pria yang terlihat sudah berumur sekitar empat puluh tahun yang berstatus sebagai ilmuwan dengan jas lab yang dikenakannya tengah menyiapkan suntikan dan cairan di tangannya.

Ilmuwan tersebut tak lain adalah ayah dari anak laki-laki yang kini tertidur di sebelah gadis kecil.

"Jangan kecewakan aku." balas pria yang berstatus sebagai ayah dari gadis kecil itu.

"Tentu saja."

◁✧•❀•✧▷

"Ayah, sebenarnya kita akan pergi kemana?" tanya seorang anak laki-laki yang tengah berjalan mengikuti langkah sang ayah yang sudah menggenggam pistol di tangannya.

"Kita akan menyelamatkan anak-anak tak berdosa dari ilmuwan gila." jawaban sang ayah justru membuat sang anak laki-laki itu kebingungan, untuk apa repot-repot menyelamatkan nyawa orang lain?

Ketika mereka sudah berada didepan pintu ruangan tersebut, sang Ayah langsung mendobrak pintu tersebut hingga hancur.

BRAK!

CARVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang