Bab 9

5 1 0
                                    

          Hari-hari Law dan Papirus lalui bersama, Law bekerja di kantor hakim sementara Papirus mengerjakan pekerjaan rumah yang belakangan Law lupakan, kecuali masak untuk makan.

"Papirus, aku berangkat, oh ya, hari ini aku pulang sedikit terlambat, kau tak usah menungguku."

"Baik, tuan, hati-hati di jalan."

Law segera berangkat ke kantor pengadilan setelah menyampaikan pesan. Di mobil law sesekali membuka buku catatannya, terakhir kali ia mendapat ingatannya adalah tentang bagaimana ia menggunakan kemampuannya, cukup sederhana ternyata, Law sendiri sudah pernah menggunakannya saat sebelum bertemu Papirus.

"Sudah tiga minggu setelah kedatangan Papirus, memang ada yang aneh darinya, beberapa alat masak di rumah dapat dengan mudah ia gunakan, sangat berbeda dengan anak seusianya," gumamnya.

Ia masih terkejut ketika Papirus menunjukkan kemampuannya dalam menggunakan alat-alat di rumahnya untuk kali pertama.

"Selamat pagi semuanya."

"Selamat pagi, Pak Law, anda terlihat segar hari ini," sahut salah satu pegawai.

"Seperti kata pepatah, jangan pernah mengawali hari dengan senyuman, tapi dengan sarapan, atau perutmu akan kelaparan," sahut Law setelah duduk.

          Law melihat beberapa laporan kasus yang masuk ke web laporan kriminal terkini. Tepat setelah ia membuka beberpa kasus yang mungkin bisa diambilnya, kasus besar datang dari informan terpercayanya.

"Kasus ke 44, kali ini kasus pembunuhan yang dilakukan petinggi Lembaga instisusi negara, siapa yang bersedia ambil?"

"Kasus pembunuhan yang dilakukan oleh inisial A.M terhadap inisial I.S, laporan sementara menyebut motif kecemburuan yang berujung saling serang hingga korban meninggal. Ahh, aku tidak mau ambil, terlalu beresiko jika terlibat langsung," batin Law.

"Lihat, menurut penyelidikan, alasannya tidak masuk akal."

"Memang apa alasannya?"

"Korban melakukan tindak perselingkuhan dengan istri pelaku. Ia juga bilang, kalau CCTV di rumahnya rusak, jadi rekaman kejadian tidak terekam."

"Terlalu tidak masuk akal, dilihat dari sisi mana pun, ini adalah kasus pembunuhan sepihak tanpa dasar yang belum jelas dan pasti," gumam Law mendengar informasi yang dibacakan rekan-rekan sekantornya.

"Ada informan yang bilang, kalau pelaku tergabung dalam organisasi berbahaya."

Law langsung menoleh, organisasi berbahaya, berarti ada kemungkinan nyawanya juga diincar.

"Organisasi berbahaya?" tanya Law.

"Benar, sementara belum ada informasi lebih lanjut."

"Lihat, ini beberapa barang yang berhasil diambil oleh pihak investigasi."

Kali ini Law ikut melihat, beberapa barang yang diambil, yang paling menarik perhatiannya adalah sebilah pisau dengan lambang yang sangat ia kenal. Namun ia tidak mau terlihat ikut mencari informasi lebih jauh.

          Orang berkali-kali keluar masuk ruangan dengan informasi terbaru, diantaranya ada yang sibuk meminta informasi lebih lanjut, sedang Law tidak banyak menanggapi, ia menulis informasi yang mungkin saja terkait dengan kasus itu.

"Organisasi yang terkait adalah organisasi berbahaya, mungkinkah The Heaven's? Atau yang lain?" gumam Law.

Ia menggambar logo yang ia lihat tadi, juga menulis beberapa hal yang mungkin saja menjadi halyang mungkin harus digali, lalu diberikan pada rekan-rekannya.

OSIRIS: Missing Piece of MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang