19

8.5K 656 17
                                    


***

6 Minggu berlalu dengan cepat tanpa sadar Jayden dan Aziel sudah lulus dan Aziel mendapatkan nilai tertinggi dari semua kelas

Mommy Ana bahkan sangat bangga pada Aziel

"Happy graduation" ucap mommy Ana memeluk putranya dan juga Aziel secara bergantian

Mommy Ana sudah menganggap Aziel anak kandungnya sendiri, ternyata Aziel anak yg sangat baik dan sangat sopan, selama dia tinggal di mansion Aziel bahkan sering membantu bibi ataupun mommy Ana memasak.

Apalagi Aziel suka membuat puding atau cookies dengan mommy Ana, itu hal yg menyenangkan

"Makasih mom" balas Aziel

Ya Aziel di minta untuk memanggil Ana dengan panggilan mommy bukan Tante

"Nah setelah ini kamu mau kuliah di mana? Nanti biar Daddy Jack yg urus" tanya mommy Ana pada Aziel

"Umm Ziel terserah mommy aja" ucap Aziel tak enak

Mommy Ana hanya mengangguk kepalanya saja, Aziel anak yg cukup pemalu.

Saat mereka asik mengobrol tiba-tiba saja ada yg memanggil nama Aziel

"Ziel"

Mereka ber-4 menoleh ke arah sumber suara, Aziel diam mematung melihat seseorang yg pemanggil namanya

"A-ayah" lirih Aziel

Ziel memandang lurus sang Ayah yg juga sedang menatapnya, ada rasa rindu di dalam diri Aziel, ingin sekali dia berlari dan memeluk sang ayah tapi kakinya seakan kaku dan sulit di gerakan.

Marvin wilbert, aka ayah kandung dari Aziel dengan pelan berjalan menuju sang anak, Marvin tidak datang sendiri ada seseorang pria juga yg datang bersama Marvin

"Ziel" panggilan Marvin

"U-untuk apa ayah ke sini?" Ujar Aziel menatap Marvin terluka

"Maafin ayah, Ziel" ucap Marvin menyesal

"Kenapa? Kenapa ayah kembali!! Kenapa ayah harus muncul di hadapan Ziel!!" Marah Aziel

"Ziel tenang" bisik Jayden memegang bahu Aziel

"Umm sebaiknya jangan berbicara di sini, tidak enak juga jika di lihat yg lain" ujar Daddy Jack merasa semua orang memperhatikan mereka

Akhirannya mereka memilih berbicara di rooftop karena kebetulan di sana sepi dan juga ada sofa dan juga meja kecil di sana

Aziel duduk di depan ayah nya dan juga pria yg datang bersama ayahnya.

Sedangkan Jayden duduk di sampingnya begitupun dengan kedua orang tua Jayden

"Huff baiklah, sebelum itu saya ingin memperkenalkan diri, saya adalah Marvin wilbert ayah kandung Aziel dan di sini saya cuma mau minta maaf dengan sebesar-besarnya pada Kamu Ziel, maafin ayah udah ninggalin kamu selama ini" ucap Marvin penuh penyesalan

Aziel menatap sang ayah dengan mata yg memerah "Ziel nggk butuh maaf ayah, percuma yah semuanya udah hancur, walaupun ayah minta maaf pun nggk akan bisa mengembalikan semuanya" ujar Aziel terluka

"Ziel, ayah sayang sama kamu ayah minta maaf atas semua kesalahan ayah" ucap Marvin frustasi

Aziel terkekeh miris "sayang? Ayah bilang kalau Ayah sayang sama Ziel? Kalau ayah sayang sama Ziel nggk mungkin ayah ninggalin Ziel sama ibu!!"

"Ziel!! Itu nggk seperti apa yg kamu pikirkan, ayah nggk bermaksud untuk ninggalin kamu" bantah Marvin

"Itu hanya alasan ayah aja!!" bentak Ziel

"Ziel tenang!" Peringat Jayden yg sedari tadi diam begitupun dengan orang tua Jayden yg juga bingung dengan situasi saat ini

Dan juga orang yg di samping Marvin yg sedari tadi tidak membuka suara sama sekali

"Ziel-"

"Sebelumnya maaf, maaf kalau saya dan mas Marvin membuat Anda dan suami anda merasa tidak nyaman" ucap pria di samping Marvin pada kedua orang tua Jayden

"Perkenalkan nama saya Evan Mahendra, s-saya adalah pasangan ayah kamu Aziel" lanjut pria itu pada Ziel yg membuat semuanya terkejut apalagi Aziel

"Ziel saya minta maaf telah merusak keluarga kamu-"

"Memang!! Anda telah merusak keluarga saya!! Sudah puas anda merebut ayah saya dan membuat ibu saya masuk rumah sakit jiwa!! Gara-gara anda ayah meninggal Ziel dan ibu!!" Ucap Aziel emosi

"Ziel ini bukan salahnya, ini hanya salah paham" ujar Marvin

"Ziel nggk perduli ayah!!"

"Ziel sayang dengar ayah dulu" mohon Marvin

"Ziel sebaiknya kita dengar penjelasan ayah Lo dulu" ucap Jayden mengelus tangan Aziel yg berkeringat

"Kamu tau ayah dan ibu sebenarnya hanya terpaksa menikah karena perjodohan konyol yg di buat oleh orang tua ayah dan ibumu, Sedangkan di satu sisi ayah sudah mempunyai kekasih dan begitupun dengan ibu kamu, jujur ayah tidak bisa memutuskan hubungan begitu saja dengan kekasih ayah, pada akhirnya ayah terpaksa berbohong telah memutuskan hubungan dengan kekasih ayah, ibumu juga memutuskan hubungannya dengan kekasihnya"

"Tapi lama kelamaan ayah tau ternyata ibu kamu yg sangat terobsesi dengan ayah, dan ternyata memang dia yg merencanakan perjodohan gila ini, dia meminta kedua orang tuanya untuk menjodohkan dia dengan ayah, dan memanfaatkan kedekatan orang tua kita, bahkan dia juga menjebak ayah untuk meniduri nya hingga beberapa Minggu kemudian dia di nyatakan hamil, ayah tidak menyesal karena kamu hadir saat itu mau gimanapun kamu adalah darah daging ayah Ziel, dan semenjak kehamilan ibu kamu dia selalu mengancam ayah untuk mencintainya dan berlaku selayaknya suami istri kalau ayah tidak menurut dia akan mengancam akan menggugurkan kamu, pada akhirnya ayah terpaksa menuruti kemauan ibumu sampai kamu lahir ayah sangat senang dan akhirnya mulai menerima semuanya sampai beberapa tahun ayah sadar ayah terlalu bodoh, ayah tidak bisa mencintai ibumu dan memilih pergi" penjelasan Marvin membuat Aziel tidak percaya

"Ayah berbohong, ibu bilang ayah yg mengkhianati ibuu!!"

"Ziel ayah tidak bohong" ucap Marvin

"NGGK AYAH BOHONG" Terik Aziel

"Hiks ayah bohong, Ziel benci ayah" Isak Aziel lalu dengan perlahan Aziel terjatuh lemas di samping Jayden

Aziel pingsan!!

***

Bye

Friendzone [End]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang