27

43K 3.8K 61
                                    

p, i kemarin bikin au kaga ada yang liat dah, ada si tapi dikit bgt. kaga rame WKWKKWK.

JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMEN YAAWW.
900 VOTE, LANJUT.
CEPET BAT DAH 550 VOTE

happy reading.

>>>>

"Kakak ipar! Kakak ipar!" Alice membuka matanya perlahan, ia menggeliat nyaman dan enggan untuk bangun. Tapi suara isha diiringi gedoran pintu masih terdengar keras di pagi hari,

"Eunghh-- siapa sih pagi-pagi gini" gumam Alice yang masih tetap memejamkan mata seolah ada lem yang merekatkan matanya, terlalu nyaman sehingga ia enggan untuk sekedar bergeser.

"Bangunlah, telingaku sakit mendengarnya." Suruh Jeffery dengan suara khas orang bangun tidur, dengan enggan Alice melepaskan pelukannya pada Jeffery dan berjalan gontai menuju pintu. Gadis itu belum sadar sepenuhnya, Jeffery terkekeh kecil ia mengambil handphone kemudian dengan iseng memfoto Alice yang sedang berjalan lambat menuju pintu.

Ckrekk

Jeffery tertawa kecil hasil foto yang sangat kocak, disisi lain.. Pintu terbuka dan menampilkan Alice yang masih memejamkan matanya dengan rambut yang tidak beraturan,

"Oh.. ada apa isha?" Tanya Alice lemah,

"Kakak ipar, lihatlah!"

"Apa ini?" Tanya Alice yang mulai terkumpul nyawanya,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa ini?" Tanya Alice yang mulai terkumpul nyawanya,

"Kecelakaan maut di jalan tol *** , 17 orang tewas dan 21 orang lainnya luka-luka?" Gadis itu membaca berita yang ditunjukan oleh Isha,

"Kak! Kau sekali lagi menyelamatkan kita dari bahaya! Aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika kau tidak memaksa kami untuk menginap semalam lagi huhuu" Isha memeluk tubuh Alice yang masih terdiam mencerna apa yang terjadi,

"Sebentar? Bukankah itu jalan tol yang seharusnya kalian lewati tadi malam?" Tanya Alice kepada gadis yang lebih tua darinya itu, Isha mengangguk.

"Jika kau tidak memaksa kami untuk menginap, mungkin aku---"

"Sttt jangan mengatakan itu Isha, aku tidak sanggup untuk sekedar membayangkannya." Isha dengan mata berkaca-kaca memeluk kembali Alice, Alice menenangkan gadis itu dengan mengusap usap punggungnya.

.....

"Isha, sudah selesai belum?" Tanya seorang pria yang tak lain dan tak bukan adalah ayahnya sendiri, Bernard berdecak pelan.

"Isha, sudahlah. Apa kau tidak ingin pulang? Hari sudah hampir petang!" Isha memutar bola matanya malas, gadis itu berdiri diikuti Alice yang ikut berdiri.

"Ayahh, kenapa terlalu terburu-buru? Aku ingin menghabiskan waktu bersama kakak ipar sebelum pulang kerumah, setelah ini aku akan tidak bisa bertemu sering dengan kakak ipar!" Ucap Isha, Bernard hanya terkekeh pelan.

My Husband's Family Are Obsessed With Me. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang