33. || Di jodohin?

2.4K 144 32
                                    

ALOO MANUSIA.. BENER KAN KAMU MANUSIA?

NAH, SEPERTI BIASA SYA TAK LUPA MENGINGATKAN UNTUK KAMU YANG BACA CERITA INI, DIHARAPKAN AGAR VOTE DAN KOMEN DULU..

◁✧•Happy reading•✧▷

Bel pulang sudah berbunyi lima menit yang lalu tepatnya. Asyila kini tengah berjalan menuju gerbang utama sekolah bersama Viana. Sedangkan Jellyta, ia sudah pulang lebih dulu karena di jemput oleh sang kekasihnya. Yah, salah satu enaknya punya pacar ya bisa antar jemput tanpa ongkos.

"Lo kapan punya pacar Na?" ucap Asyila iseng bertanya.

Viana menoleh kesamping, tepatnya kearah Asyila. "Heh! Anak kecil nggak boleh ngomong-ngomong soal pacaran!" balas Viana, bukannya menjawab pertanyaan Asyila, ia malah memarahi Asyila.

Asyila menatap dengan malas. "Nanti kira-kira siapa ya di antara kita bertiga yang nikah duluan." ujar Asyila membayangkan bagaimana masa depan nanti.

Viana menggelengkan kepalanya saat mendengar ucapan Asyila. "Menurut gue sih kayaknya Jellyta duluan." pikirnya.

"Bisa jadi."

Viana menatap kearah Asyila. "La, lo udah punya cowok ya?" tanyanya curiga. Karena tidak biasanya Asyila berbicara tentang percintaan.

Asyila menoleh, cepat-cepat ia langsung menggeleng. "Nggak." jawabnya cepat.

"Bagus bagus, anak kecil nggak boleh pacaran, wibu tuh mending nonton anime aja daripada pacaran." celetuk Viana bercanda.

"Nyenyenye." Viana tertawa kecil melihat balasan Asyila.

"By the way Na, papah gue udah pulang tau." ucap Asyila mengganti topik pembicaraan.

Viana sempat terdiam sejenak mendengar tutur kata Asyila, hingga akhirnya ia membuka suara untuk bertanya, "Oh ya? Kapan? Gimana perasaan lo?" tanya Viana menanggapi.

"Kemarin kemarinnya, biasa aja sih, kalau dibilang kangen jelas kangen, gue juga bahagia saat papah pulang, cuma ada yang bikin perasaan gue mengganjal, entah itu apa." ungkap Asyila berdasarkan perasaannya.

"Ada yang aneh ya? Dari papah lo?" tanya Viana berdasarkan apa yang Asyila ungkapkan tentang perasaannya.

Asyila mengangguk. "Gue ngerasa ada bahaya yang mengintai Na, gue takut."

"Terus, gimana sama mamah lo?" tanyanya.

"Nggak tau, menurut gue mamah juga nggak tau apa-apa, dan bahkan mamah juga kayaknya punya perasaan yang sama kayak gue." jawabnya berdasarkan apa yang Asyila lihat dari setiap ekspresi wajah sang ibu.

"Gue sedikit bingung dan kurang paham sama situasi yang lo alami kali ini, cuma saran dari gue, lo coba tanyain ke mamah lo pelan-pelan, buat mamah lo bilang dengan jujur ke lo tentang perasaannya gimana, setelah itu baru lo bisa cari tau tentang papah lo, tapi hati-hati ya, gue nggak mau lo kenapa-kenapa lagi La, gue nggak mau sampe lo kena culik atau apa lah itu yang berbahaya." saran Viana tentang pendapatnya setelah mendengar cerita dari Asyila.

CARVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang