30. || Peringatan untuk Asyila

2.3K 137 11
                                    

HII MAKASII YANG MASIH SETIA BACA CERITA INI DARI AWAL SAMPE SEKARANG.

VOTE DAN KOMEN JANGAN LUFA 🥰

wuakakakka

◁✧•Happy reading•✧▷

Langkah demi langkah Asyila berjalan kecil menuju ke area pesta, dimana orang-orang semua terlihat sangat bersenang-senang dan bersemangat dengan apa yang sedang mereka lakukan. Tak peduli ada banyak mata yang memperhatikan mereka, semuanya hanya fokus pada kegiatan masing-masing.

Asyila melihat ke segala arah mencari keberadaan Saka, tapi sedari tadi ia tak melihat batang hidung laki-laki itu. Jika seperti ini, Asyila merasa ia sedang di jebak oleh Saka.

Menyedihkan.

Tak!

Tiba-tiba Asyila merasa ada yang menyentuh bahunya, ia lantas melihat siapa yang menyentuhnya.

"Hai." sapa laki-laki tersebut.

Rasa bingung bersamaan rasa takut menyelimuti dirinya. "Iya?" jawab Asyila.

Laki-laki itu tersenyum tipis. "Bersama siapa kamu kemari? Bukankah sangat berbahaya jika kamu kemari sendirian." katanya basa-basi.

Asyila tak menjawab ia hanya bisa menatap dengan tatapan sendu. Sang empu yang melihat tatapan Asyila lantas kembali bertanya.

"Butuh bantuan hm?" Tanpa seizin Asyila ia langsung menarik pinggang Asyila kedalam dekapannya.

Asyila sontak panik dan merasa tak nyaman, ia jelas langsung memberontak guna melepaskan tangannya yang melingkari pinggangnya.

"Lepas! She's mine." ucap seseorang berhasil membuat keduanya tersentak kaget.

"Benarkah?" curiga sang laki-laki karena terlihat tidak meyakinkan. Ia melihat kearah Asyila yang tertunduk diam.

SET

Sedetik kemudian Asyila langsung di tarik paksa oleh Carven kedalam dekapannya, ia memegang pinggang Asyila sangat erat, seakan-akan gadis yang sedang berada disampingnya ini akan rapuh.

Melihat tingkah Carven yang seenaknya itu, ia membalas dengan tatapan datar dan remeh. "Ck! Merepotkan." kesalnya.

"Aku tertarik pada gadismu, suatu hari jika kau lengah, aku akan mendapatkannya." sambungnya dengan dingin.

Carven menatap dengan penuh ancam dan intimidasi. "Cobalah jika kau bisa." balasnya dengan smirk.

Tanpa basa-basi lagi Carven menarik tangan Asyila dan berjalan melewati para pasangan yang sedang bersenang-senang kearah pintu keluar.

"A-arpen.." cicit Asyila dengan keadaan lengannya yang masih di tarik oleh Carven.

Tak ada jawaban dari sang empu. Sampai akhirnya mereka kini sudah berada di dalam mobil mewah berwarna hitam milik Carven.

Tanpa aba-aba Carven menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju ke suatu tempat yang Asyila tidak tau.

Asyila bertanya-tanya, bukankah saat di balkon Carven mengatakan bahwa tidak sembarang orang bisa masuk dan keluar sebelum pesta benar-benar selesai, tapi tadi ia keluar begitu saja melewati pengawas yang berjaga.

CARVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang