"Apa yg diakui
Maka itu memiliki."-Rosetta-
Rakha dkk sedang berada di warung pak Wawan.
"Eh Rakha," Helen datang menghampiri Rakha dkk.
Semua nya sempat menoleh, tetapi langsung memalingkan muka, enggan melihat kehadiran Helen.
Rakha tak menjawab.
"Nanti sore bisa temenin aku ga?" kata Helen.
"Apaan sih lo, kenapa harus Rakha?" sengit Kala.
"Kamu kenapa sih, aku kan cuma minta temenin." Jawab nya.
"Caper ya?" tanya seorang siswi yg baru saja datang.
Rose. Baru saja datang ke warung pak Wawan. Niat nya bukan ingin kesini, tetapi saat memasuki kelas, Rose melihat Helen yg pergi, ia sengaja mengikuti, eh tau-tau nya malah pergi ke belakang sekolah.
Setiap dekat Rose, Helen takut, tetapi bukan nya berhenti, justru menambah masalah.
"Siapa yg kamu bilang caper?" Helen pura-pura tidak tau.
Rose berdecak, "Ck, gamungkin gue ngatain Kala."
"Tapi aku ga caper." balas Helen.
"Terus apa? Cari muka?" sinis Rose.
"Kamu kenapa sih, emang kamu siapa nya Rakha?" tanya Helen.
"He's Mine." jawab Rose.
"Kamu bohong ya?" tanya nya tak percaya.
"Lo!" geram Rose.
Diam-diam Rakha menarik senyum tipis nya.
"Aduh neng Rose udah ngakuin aja ni," goda Lani.
"Diem Lan, ntar pawang nya marah," kata Feral.
Helen memandang Rakha, "Rakha kamu beneran pacaran sama Rose?"
"Kurang jelas?" bukan Rakha yg menjawab, tetapi Arka.
"Pergi lo, ga ada yg suka lo disini." usir Rose.
Helen mengepalkan tangan nya, dengan perasaan marah ia pergi dari sana.
Rose tersenyum puas, lalu mendekat ke arah kekasih nya itu, Rose mengelus rahang Rakha.
"Lain kali, kalo tuh cewe uler deketin kamu, usir!" kata Rose menekan kan kata terakhir yg ia ucap kan.
"Cocok tuh, beneran kaya uler," celetuk Lani.
"Kalo si Dinda lampir, nah si Helen uler." timpal Arka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROSE
Random[ON GOING] ◍ "Pilihan pertama, lo jadi pacar gue." "Pilihan kedua, gue jadi pacar lo." "Dan yg ketiga, kita pacaran." Rose membola kan matanya, kaget? Tentunya. "What? Pilihan apaan begitu." Rose menolak menjawab, dan malah balik bertanya. "Pilihan...