"Ooh, jadi bang Dean itu sahabat masa kecil kamu?"

Rychell mengangguk dan mengulum bibirnya. "dia itu tetangga aku, dari kecil kami udah bareng-bareng. Baik banget, aku udah anggep dia kayak Abang sendiri, tapi suatu hari..."



"Lo gila Yan?"

"Nggak gue masih waras, dan gue serius"

"Tapi kita itu sahabat Yan, gue udah bilang kan dari kecil kalo dalam persahabatan gaboleh melibatkan perasaan"

"Iya gue tau, dan——"

"Dan Lo ngelanggar! Lo juga udah janji buat gak ngelibatin perasaan, tapi apa? Lo malah suka sama gue?"

"Iya maaf, tapi tolong Chell masa gaada sedikitpun rasa timbul dihati lo?"

Rychell menyipitkan matanya. "dalam persahabatan, gue gapernah ngelibatin perasaan apapun! Gue gamau status persahabatan dan pacaran itu sama rata!"

Jeda sejenak.

"Karena menurut gue, persahabatan itu jauh lebih penting daripada pacaran. Dan gue belum siap buat pacaran"

"Maaf, maaf, maafin gue. Gue bakal hapus perasaan itu, tapi setelah ini kita masih bisa sahabatan lagi kan?"

"Ternyata istri aku banyak yang suka ya"

Rychell mencibirkan bibirnya. "Suka mereka itu nggak tulus, tapi kalo Dean emang tulus sih. Keliatan soalnya."

Ales yang tadinya tengah mengusap kepala Rychell yang bersandar didadanya otomatis berhenti. "jadi? Kamu suka sama dia?"

"Enggaaakk, cuman emang keliatan kok. Tapi aku anggep wajar karena dia sahabat, jadi ya wajar kan kalo sahabat peduli?"

"Tapi kamu suka kan?"

"Suka apa si Al?"

"Suka sama perlakuannya ke kamu"

Rychell berdecak dan bangkit, kemudian berbalik dan menatap wajah suaminya itu. Ales mengalihkan pandangannya kesamping, seolah tak ingin menatap istrinya.

Gadis itu tersenyum dan meraih rahang suaminya, "aku lebih suka perlakuan kamu ke aku, dan akan selalu kayak gitu."

Lalu ia mengecup pelan pipi suaminya dan kembali bersandar pada dada lelaki itu. Tangannya menekan tombol yang ada di remot sehingga tayangan dilayar itu berganti. Sementara Ales tak dapat menyembunyikan senyumnya. Ia kembali mengusap kepala istrinya dengan lembut.

"Kak"

"Hm?"

"Aku sayang kamu, sayang baby juga"

"Iya tau"

Lelaki itu mendelik, "kok gitu?"

"Apanya?"

"Kok jawabnya 'iya tau' sih?"

Rychell menahan senyumnya tanpa mengalihkan tatapannya pada layar TV yang menayangkan kartun favoritnya.

"Terus apa dong?"

Lelaki itu merungut sebal dan meraih tubuh Rychell untuk dipindahkan kesampingnya. "Tau ah!"

Akhirnya tawa gadis itu meledak. Ia mendekati suaminya yang memberikan jarak antara keduanya. "Iyaa sayang kamu juga"

Ales mengalihkan pandangannya dari Rychell. "udah sana, gausah deket-deket"

Baru ingin membujuk, perut gadis itu kembali bergejolak. Ia langsung menutup mulutnya dan berlari kearah dapur. Ales pun kaget dan segera menyusul gadis itu.

SURREPTITIOUS✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang