12. Subak

                                    

                                          
Tepat pukul 10.00 KST. 
Pani dan Mark masuk ke dalam Apartement yang di maksud Mark. Begitu Pani masuk ke dalam, matanya kini dibuat tercengang apa yang sedang dirinya lihat sekarang. 
Satu kata, mewah.
Apartement milik Mark begitu mewah sehingga membuat Pani semakin bangga dengan idolanya ini. Sudah tampan, multitalenta, apalagi banyak uangnya. Sungguh suami idaman Pani sejak dulu.
🇬🇧"Tunggu sebentar di sini. Aku mau ke dapur dulu" ijin Mark kepada Pani lalu meninggalkan Pani sendirian di ruang tengah. 
Pani mengangguk begitu Mark pergi ke arah dapur, tanpa dipersilahkan oleh sang tuan apart Pani langsung saja duduk di atas sofa. 
Lembut dan juga empuk.
Tak lama kemudian Mark kembali datang ke ruang tengah dengan membawa piring yang berisi potongan semangka. 
Pani menatap Mark dan buah semangka secara bergantian.
Ini beneran Mark 'kan?
🇬🇧"Makanlah."
Pani tersenyum kikuk dan menatap 5 potongan semangka yang sudah ada di depan matanya.
"Padahal aku tadi cuma ceplos doang"
Pani menoleh ke arah Mark seakan-akan meminta ijin untuk segera menyantapnya.
Mark tersenyum lalu mengangguk.
Pani mengambil satu potong semangka dari atas piring berwarna putih itu.
Nyam!
Semangka itu masuk ke dalam mulut Pani, rasanya sangat manis.
"Orang kaya mah beda semangka nya. Pasti harganya 2 miliar"
Pani menoleh ke arah Mark lalu menyodorkan piring berisi semangka itu kepada Mark.
🇬🇧"Mark juga harus makan" ujar Pani.
Mark tersenyum manis, 🇬🇧"Memang boleh?" Tanya nya pelan.
Pani lantas mengangguk, 🇬🇧"Ini punya mu. Kenapa jadi kamu yang merasa tak enak?" Tanya Pani heran. Seharusnya dirinya lah yang merasa tak enak karena baru saja pertama kali berkunjung sudah di suguhkan makanan kesukaan pria itu.
Mark tersenyum senang lalu segera mengambil dua potong semangka. Pani yang melihat itu pun hanya menggeleng tak habis pikir.
🇬🇧"Sebenarnya ini stok semangka terakhir di apartku" 
Pani lagi-lagi menoleh ke arah Mark.
"Apa katanya? Stok terakhir? Lalu kenapa dia mau saja berbagi denganku? Bukannya Mark sangat pelit dalam berbagi buah berair ini"
Pani nampak berpikir, diri nya jadi ingat kalimat yang pernah di lontarkan oleh Haechan sewaktu live instagram di akun @haechannahceah.
"Mark hyung sangat pelit, dia tidak mau memberiku semangkanya yang ada di kulkas"
Tanpa sadar Pani tersenyum, apakah Mark menyukainya? Walau mustahil itu terjadi. Lihatlah mengapa dirinya sangat percaya diri? Disukai orang Indonesia pun dirinya tak pernah, apalagi seorang Mark Lee. Mungkin. 
"SUBAK!"
Pani tersentak kaget kala Mark tiba-tiba berteriak, meneriaki nama kekasihnya itu. 
Mark menutup mulutnya begitu dirinya sadar akan ada orang lain di dekatnya.
🇬🇧"Um maaf!'' Lirih Mark tersenyum kikuk.
Beda lagi dengan Pani. Gadis itu malah mengangakan mulutnya terbuka.