O6. Angry

292 91 224
                                    

• Pani

Lo lagi dimana sih?|

Lo bawa mobil gw kemana?!|

Awas aja lo sampai ke apart|

|Lagi main di rmh tmn

|Mbilny tnng aj pinjm dl y hhe

___

Pani

Paniii|

Kamu dimana?|

Cepetan bales pesan aku!|

Kamu dimana sih? |

Paniii|

|Maaf y key

|Nnti ak jlsin

|Lgi main soalnya

***

Malam hari yang dingin tak bisa menghalangi Hana untuk belajar dalam persiapan test esok hari nanti. Menghafal dan membaca, kegiatan itu di lakukan berulang kali oleh gadis remaja itu.

Keyla membuka pintu kamar, alhasil dirinya pun menemukan Hana yang sedang duduk di kursi belajar dengan beberapa buku yang di atas meja belajarnya.

"Hana..." panggil Keyla menghampiri ke arah Hana.

Hana menoleh ke arah belakangnya sekilas lalu kembali menatap ke arah buku nya, "Apa?" tanya Hana.

"Itu Pani udah pul---"

Gratak!

"Dimana dia!?"

Hana bangkit dari duduknya lalu beringsut keluar kamar dan turun ke lantai bawah.

"Pani!" Teriak Hana dengan marah begitu menuruni tangga satu persatu.

Pani memejamkan matanya takut kala namanya di teriakkan oleh sang sahabat yang kesabarannya setipis tissue paseo. Bahkan jika Hana marah dia sangat menyeramkan di mata Pani.

Deg.

Jantung Pani ingin berhenti begitu saja kala bola matanya menangkap Hana yang sudah duduk di sampingnya, entah sejak kapan itu.

Plak!

Pani memejamkan matanya lalu kembali membukanya. Dirinya pun membuang nafas lega karena Hana hanya menangkap seekor nyamuk kecil.

Hana berdecak sebal lalu membuang nyamuk yang sudah mati itu, " Masa sih di apartment gue ada nyamuk nya "

"Lo dari mana aja?" Tanya Hana dengan wajah datarnya. Dirinya bertanya kepada Pani, namun matanya tidak sama sekali menatap lawan bicaranya.

Pani menghela nafas gusar, " Udah aku bilang tadi... Aku main di rumah temen " jawab Pani pelan.

Hana tertawa kecil lalu menatap Pani dengan tatapan tajam, " Baru aja sehari lo di sini. Dan lo udah punya temen? Ngarang lo? " Tanya Hana yang semakin memojokkan Pani atas alasannya.

"Seharusnya lo ijin dulu ke gue atau ke Keyla. Dan lo malah main ngilang aja! Kita ngekhawatirin lo daritadi! Lo mikirin kita berdua gak sih!?"

Pani kembali memejamkan matanya kuat saat Hana membentak dirinya dengan beberapa perkataan yang membuat hatinya kembali sakit.

"Maaf..." cicit Pani kepada Hana yang masih menutup kedua matanya.

Keyla hanya melihat dengan tatapan kosong ke arah dua sahabatnya itu yang sedang berdebat. Tidak, lebih tepatnya hanya Hana saja yang berbicara.

Canada and IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang