Happy Reading 🖤
-
Sinar matahari pagi yang masuk melalui celah gorden sebuah apartemen, tidak juga membangunkan sepasang muda-mudi yang masih berada di alam mimpi.
Lebih tepatnya si gadis yang masih berada di alam mimpi.
Sejak setengah jam yang lalu, Naren sudah bangun dari tidurnya. Akan tetapi bukannya beranjak dari ranjang, cowok itu masih tetap rebahan dengan tatapan mata yang tak henti-hentinya memandangi wajah seorang gadis yang masih tertidur pulas di sampingnya.
Hingga perlahan pemilik mata lentik itu terbuka. Mengerjap sejenak untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke mata.
Hingga detik berikutnya, dia langsung terduduk ketika menyadari hari sudah pagi.
Masih setengah sadar, tangannya menggapai ponsel baru miliknya yang tergeletak di atas nakas.
07.40
"Anjir gue telat!!"
Meira buru-buru menyingkap selimutnya lalu melompat dari atas ranjang dan berlari menuju ke kamar mandi. Efek baru bangun tidur membuat langkahnya sempat oleng beberapa kali.
"Pelan-pelan Ra!" Peringat Naren.
Tidak sampai 3 menit, gadis itu sudah keluar dari kamar mandi dan beralih ke walk in closet.
Sekarang giliran Naren. Cowok itu berjalan ke kamar mandi untuk sekedar mencuci muka dan menggosok gigi.
Benar-benar pasangan yang serasi! Pergi ke kampus pun sama-sama telat.
Apa ya yang mereka lakuin semalam?
Gak ngapa-ngapain kok. Mereka berdua emang sama-sama capek banget karena acara pernikahan kemarin. Dari pagi sampai malam gak ada berhentinya. Wajar kan kalau mereka capek.
Naren keluar dari kamar mandi, begitu juga dengan Meira yang keluar dari walk in closet. Cewek itu menggunakan celana kain panjang dengan crop tank top. Tangannya memegang sebuah kemeja yang kemudian dilemparkan ke atas ranjang dan beralih ke meja rias.
"Lo kenapa gak bangunin gue sih?!" Tanya Meira dengan tangan yang menyisir rambutnya.
"Hari ini gak berangkat juga gak apa-apa loh." Tanya Naren. Cowok itu sudah merasa siap hanya dengan menggunakan celana jeans dan kaos.
"Gue tetep mau berangkat. Gue gak maksa lo ya buat berangkat." Jawab Meira yang sedang mengoles liptint di bibirnya.
"Kalau lo berangkat ya gue ikut lah."
"Dasar!"
Tidak butuh waktu lama, mereka sudah siap keluar dari unit apartemen dan menuju ke basement untuk pergi ke kampus.
Sama-sama gak mandi.
Sama-sama telat.
Sama-sama cuman gosok gigi, cuci muka.
Dan sama-sama cuma pakai parfum yang banyak.
-
"Mana cewek lo Ren?"
Pertanyaan itu keluar dari mulut Rama dan ditujukan kepada Naren. Entah motivasi dari mana, setelah kelas selesai Rama tiba-tiba saja ingin ikut dengan Naren. Padahal Naren tidak mengatakan dia akan pergi ke mana dan menemui siapa.
Dan di sinilah mereka. Kantin fakultasnya Meira.
"Nah itu tuh!" Tunjuknya kepada seorang gadis yang berjalan dengan tas ransel hitam di bahunya.
"Bacot lo anjir!"
Naren sudah jengah. Sedari tadi cowok itu begitu heboh. Tak urung ada satu atau dua orang yang menoleh ke arah mereka dan itu membuatnya ingin menampol cowok yang menjabat sebagai sahabatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
NARENDRA, SPOILED HUSBAND (END)
Teen Fiction"Gue boleh cium lo nggak?" -Narendra Fabian Atharaksa - "Putus?" "Kamu bercanda kan?" "Ini pasti hari ulang tahun aku..." "Nggak-nggak! Ini pasti hari anniversary kita. Kamu mau surprise-in aku kan?" "Maaf, tapi aku serius. Aku mau kita putus." ...