|18| Apa Mungkin Dia Seorang Indigo?

2.5K 253 189
                                    

"Seringkali dia meminta bantuan, tetapi jarang ada yang mau mendengarkan, hingga berakhir terabaikan, tersimpan, dan mungkin entah kapan akan tersampaikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Seringkali dia meminta bantuan, tetapi jarang ada yang mau mendengarkan, hingga berakhir terabaikan, tersimpan, dan mungkin entah kapan akan tersampaikan."
***

Hantu? Arwah Gentayangan? Apa itu adalah sebutan untuk sosok tersebut? Kini Valendra semakin yakin, bahwa sosok tersebut menghampiri dirinya pasti ada maksud dan tujuan, karena tidak mungkin kedatangannya tidak ada maksud apa-apa. Padahal selama Valendra bersekolah di sini, ia belum pernah melihat sosok itu, dari sekian sosok yang pernah ia lihat, baru kali ini ia merasakan ada sesuatu berbeda.

"LO LAGI LIHATIN APA BEGO?!" tanya Kesya, dengan nada tinggi. Saat ini ia masih asik menarik rambut Valendra.

"LO WARAS GAK SIH GEMBEL! WOY! APA LO GAK NGERASA SAKIT SAMA SEKALI GITU HAH?!" Citra ikut-ikutan ngegas, sambil menatap nyolot gitu ke arah Valendra, ngeselin lagi mukanya.

Tiba-tiba seisi kelas pun merasa heran dengan tatapan Valendra benar-benar aneh, kosong, dan seperti ada sesuatu yang sedang ditatap olehnya, terkesan ngeri. Tapi semuanya berusaha untuk berpikiran biasa saja agar tidak takut.

"Lo lihat deh tiba-tiba tatapan si Cupu itu aneh gitu, kayak ada sesuatu, isshh serem tahu," bisik Lani pada Leon, ia merasakan ada aura beda yang ada di dalam diri Valendra, tak seperti biasa.

"Iya, aneh. Masa itu dia nggak sakit si? Padahal Kesya dan yang lainnya, udah berulangkali jambakin rambut, terus injek tangan. Tapi ..., si Cupu itu nggak ngerasa kesakitan sama sekali," jawab Leon, sama ia pun berbisik pada Lani.

"Kenapa tatapan si Cupu tajem gitu ke ujung sana ya?? Ah, paling juga gabut lagian ngapain sih gue harus mikirin itu? Nggak penting banget, lebih baik kasih pelajaran aja terus sama si Cupu gembel ini gara-gara dia kemaren gue di jalan diketawain abis abisan sama bocah dan emak-emak di jalan, sial banget emangnya. Makanya gue bakal buat perhitungan sama dia, selain itu juga gue bakal minta ayang Bolham buat terus bully si Cupu, haha biar lo tau rasa cupu gembel!" gumam Kesya, sebegitu tidak sukanya dirinya pada Valendra sampai-sampai banyak yang ingin direncanakannya, tentu saja ia sangat senang jika Valendra tertindas.

Bolham, Geri, dan Egi sedang berjalan menuju kelas. Siswa dan Siswi yang melihat mereka bertiga pun bergidik ngeri, dan takut. Tetapi, ada beberapa anak alay pun yang begitu terpesona dengan ketampanan Bolham, Egi dan Geri, tetapi yang paling menonjol jelas ketampanannya yang paling dikagumi ialah Bolham entah kenapa tak sedikit Siswi di SMA CITA LAKSANA ini yang berulangkali berusaha menyatakan perasaan pada Bolham tapi selalu saja mendapat penolakan mentah-mentah.

"Kakak yang tengah itu cakep banget."

"Iya, woy, Kak Bolham ganteng banget auranyaa cogan banget, senyumannya kayaknya mahal banget, ya. Kakak itu dingin gimana gitu, jadi cinta aaaaaa."

VALENGADA: Nerd Boy And The Secret Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang